Soal Menjadi Tidak Tipikal

24 April 2021 Ditulis oleh Jessica Wijaya
Featured

Di satu sore, saya ngo­b­rol dan sal­ing bertukar piki­ran den­gan Shifra Lush­ka, penulis buku best sell­er BTS, Today We Fight. Shifra adalah seo­rang penulis mile­nial yang aktif di bidang sosial. Seo­rang pen­gagum George Orwell plus ten­tun­ya BTS.


Sore itu, ada satu hal baru yang saya pela­jari dari Shifra. Soal BTS.


Cer­i­tanya begi­ni. Di perten­ga­han 2015, BTS masih dipan­dang sebe­lah mata kare­na bukan besu­tan perusa­haan enter­tain­ment besar. Saat itu BTS mer­ilis sebuah lagu, ‘Dope’.


Selain menyam­paikan kri­tik lan­tang men­ge­nai per­masala­han sosial, di lagu ini pun mere­ka mencer­i­takan beta­pa ‘berbeda’-nya mere­ka, “I worked all night, every day, while you were play­ing in the club. I am dif­fer­ent from oth­er guys.


Soal bek­er­ja keras. Dan soal berbe­da, tidak tipikal. Di saat yang lain main-main hap­py-hap­py, BTS mem­bant­i­ng tulang semalaman.


Bukan tan­pa alasan men­ga­pa BTS pada akhirnya bisa diper­caya oleh Unit­ed Nations untuk bicara men­ge­nai pent­ingnya menc­in­tai diri di UN Gen­er­al Assembly.


Menc­in­tai diri ya….hmmmm….


Den­gan Shifra, ini jelas perbin­can­gan lin­tas gen­erasi. Kare­na kalau soal menc­in­tai diri sendiri, gen­erasi saya seper­tinya tidak ada masalah...


Apala­gi yang mem­bu­at BTS berbe­da, tidak tipikal?


Group leader BTS, Kim Namjoon aka RM, terny­a­ta adalah sese­o­rang yang san­gat menc­in­tai buku. Mulai dari The Catch­er in the Rye karya Salinger, IQ84 karya Haru­ki Muraka­mi, juga beber­a­pa karya leg­en­daris George Orwell. Kon­sep distopia khas Orwell per­nah mere­ka gunakan untuk beber­a­pa kon­sep video BTS. Mis­al­nya di video musik ‘N.O’ yang ditu­jukan untuk mengkri­tik sis­tem pen­didikan ala Korea.


Den­gan cara yang kalem, RM meru­pakan peng­ger­ak bagi tim­nya sendiri. Akhirnya, anggota BTS yang lain pun jadi ketu­laran san­gat menyukai membaca.


Pen­garuh kebi­asaan ini juga luar biasa untuk Army BTS, pang­gi­lan pengge­mar BTS. Con­tohnya, banyak Army berusa­ha memu­tar otak untuk mema­ha­mi karya klasik ‘Demi­an’ yang dibu­at oleh Her­mann Hesse di tahun 1919. Kare­na serangka­ian kisah video musik BTS meng­gu­nakan kon­sep per­jalanan anak muda menu­ju dewasa yang dipa­parkan dalam kisah ‘Demi­an’ terse­but.


Tidak berhen­ti sam­pai dis­i­tu, BTS memang seper­tinya senang meli­hat anggota Army ter­tarik untuk bela­jar hal-hal baru.


Di album yang berta­juk ‘Map of The Soul: 7’, semua lagu yang ter­da­p­at di dalam­nya terin­spi­rasi oleh teori psikoanal­i­sis-nya Carl Jung yang keren itu.


Intinya, baik anggota BTS maupun Army-nya tidak berdiam diri dan pas­rah untuk men­ja­di sama den­gan yang lain­nya. Mungkin itu alasan kita menden­gar ada Army di seg­men usia 40 dan 50 tahunan.


Saya jadi paham. Bah­wa BTS berani tidak tipikal dalam segala hal. Mere­ka meng­gu­nakan cara yang unik den­gan menya­jikan karya penuh ref­er­en­si dan ilmu baru. Yang mem­bu­at pengge­marnya ber­jalan ke arah pen­ingkatan lit­erasi dan pengem­ban­gan diri.


Yang dilakukan BTS memang dah­sy­at. Kare­na men­ja­di tidak tipikal itu tidak mudah. Walau jelas-jelas kita lebih cin­ta diri sendiri dari­pa­da menc­in­tai orang lain, tapi kita anehnya lebih peduli pen­da­p­at orang lain dari­pa­da pen­da­p­at orig­i­nal kita sendiri.


Soal men­ja­di tidak tipikal, ming­gu lalu saya mem­ba­ca surat untuk pemegang saham ter­akhir Jeff Bezos seba­gai CEO Ama­zon. Di bagian akhir dari surat ter­akhirnya (pesan ter­pent­ing?), Bezos bilang bah­wa difer­en­si­asi itu iden­tik den­gan sur­vival dan grav­i­tasi alam semes­ta mau mem­bawa kita men­ja­di tipikal, dan ini harus kita lawan.


Di tulisan Bezos, ada opi­ni bah­wa tubuh makhluk hidup akan balik ke titik equi­lib­ri­um, selaras den­gan lingkun­gan di saat mening­gal dunia. Diukur secara tem­per­atur, kadar keasaman, dan kadar air mis­al­nya, makhluk hidup tidak selaras den­gan lingkungannya.


Tubuh kita, mis­al­nya, cen­derung mem­pun­yai tem­per­atur lebih ting­gi dari­pa­da sek­i­tar kita. Di saat mening­gal dunia, perbe­daan tem­per­atur ini pun menghi­lang. Men­ja­di sama den­gan lingkun­gan sekitar.


Seba­gai makhluk hidup, begi­tu kita tidak lagi secara aktif berusa­ha untuk men­ja­di berbe­da den­gan sek­i­tar, kita akan meny­atu secara sepenuh­nya den­gan lingkun­gan. Den­gan kata lain, berhen­ti untuk eksis secara otono­mi. Alias hidup kita di dunia telah selesai.


Di mata Bezos, men­ja­di tidak tipikal itu atribut yang super berhar­ga. Kita ser­ing den­gar untuk “men­ja­di diri kita sendiri”. Tapi men­ja­di tidak tipikal ini per­lu total­i­tas dan kita per­lu real­is­tis soal besarnya ener­gi yang dibu­tuhkan untuk mem­per­ta­hankan sikap tidak tipikal tadi.


Semes­ta ingin kita men­ja­di tipikal. Oleh kare­nanya, kita ditun­tut untuk mem­ba­yar har­ga untuk men­ja­di tidak tipikal. Memang tidak tipikal itu tidak mudah dan tidak gratis, bahkan mungkin juga tidak murah. Tapi tetap layak dilakukan, kalau kita mau sur­vive apala­gi kalau mau tum­buh dan berkembang.


Kalau tidak men­ja­di tipikal itu tidak mudah, imp­likasinya adalah men­ja­di tipikal itu mudah. Mengiku­ti tren sema­ta itu pil­i­han yang lebih gam­pang untuk dilakukan. Kare­na kita suka eng­gan berpikir, kon­sen­sus dan tren suka men­ja­di peng­gan­ti kebe­naran. Mudah, jalan pintas.


Masalah­nya di mana? Kalau sesu­atu sudah men­ja­di tren besar, berar­ti sudah banyak yang ikut. San­gat sulit untuk men­cip­takan ruang buat kita.


Dalam karir, inves­tasi, bis­nis, dan dalam hidup, mungkin per­tanyaan dari Peter Thiel berikut layak untuk men­ja­di bahan perenungan:


How do I become less com­pet­i­tive in order that I can become more successful?


Bagaimana kita men­gu­ran­gi fokus pada men­ja­di kom­peti­tif, untuk men­ja­di lebih sukses?


Keden­garan­nya counter-intu­itive, tapi masuk akal. Kare­na den­gan tidak men­jadikan kom­peti­tor seba­gai fokus, akan ter­cip­ta wak­tu, ener­gi, dan ruang di piki­ran kita untuk break­through atau ter­o­bosan. Satu momen dalam hidup di mana semuanya berubah, di mana yang tidak mungkin men­ja­di mungkin.


Mungkin ini saat­nya buat saya untuk mendaf­tar men­ja­di anggota Army BTS. Eh...apa per­lu daf­tar ya?


Lihat Blog Lainnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.