Womansipasi

28 April 2021 Ditulis oleh Jessica Wijaya
Featured

Masih dalam seman­gat hari Kar­ti­ni di bulan April, kita mem­peringati kisah pahlawan perem­puan yang mem­per­juangkan kema­juan gen­dernya, R.A. Kar­ti­ni. Seti­ap berbicara men­ge­nai hal ini, saya bisa san­gat pas­sion­ate, kare­na ger­akan female empow­er­ment san­gat pent­ing untuk mema­jukan kual­i­tas hidup para perem­puan dan pada akhirnya berdampak pada gen­erasi penerus yang dibesarkan oleh perempuan.


Kebe­tu­lan, belakan­gan ini saya direkomen­dasikan untuk mem­ba­ca paper atau makalah yang san­gat menarik dari Bar­ber and Odean (1998), berjudul Boys Will Be Boys: Gen­der, Over­con­fi­dence, and Com­mon Stock Invest­ment. Paper yang, menu­rut saya, mengkon­fir­masi beber­a­pa hal yang ser­ing dite­mui keti­ka berin­ter­ak­si den­gan teman-teman investor di pasar modal.


Pada paper-nya, mere­ka men­e­mukan bah­wa pria lebih ser­ing mengam­bil kepu­tu­san yang sifat­nya high­ly spec­u­la­tive diband­ingkan perem­puan, dan pria juga lebih cen­derung melakukan coun­ter­pro­duc­tive over­trad­ing


Menarik sekali. Sebab saya juga setu­ju, bah­wa memang seper­tinya pria lebih ser­ing cen­derung over­trad­ing dan perem­puan cen­derung lebih sabar (anec­do­tal evi­dence, kare­na saya tidak pun­ya stu­di res­mi men­ge­nai hal ini), dan perem­puan pun lebih cen­derung berhati-hati dalam mengam­bil kepu­tu­san finansial.


Lalu saya juga menon­ton pida­to Ibu Sri Mulyani men­ge­nai perem­puan dan inves­tasi. Dise­butkan bah­wa pemi­lik ORI017 dan ORI018 rata-rata sek­i­tar 56%-nya meru­pakan perem­puan. Dari sini mungkin kita bisa sim­pulkan bah­wa perem­puan lebih menyukai kelas aset yang sifat­nya lebih kon­ser­vatif, diband­ingkan yang memi­li­ki risiko tinggi. 


Apakah ini meru­pakan buk­ti bah­wa perem­puan adalah pen­gelo­la keuan­gan yang lebih baik? Tapi bukankah keti­ka pen­gelo­la dana inves­tasi melakukan kepu­tu­san inves­tasi, tujuan­nya adalah mere­ka men­ca­pai return yang ting­gi di atas bench­mark?


Betul, tapi ada satu kom­po­nen yang ser­ing dilu­pakan, yaitu risiko. Nah, dalam berin­ves­tasi, baiknya kita memil­ih kom­po­sisi porto­fo­lio den­gan risiko yang pal­ing min­im dan return yang pal­ing opti­mal. Seper­tinya bagi perem­puan pada umum­nya, kita cen­derung lebih risk-averse atau menghin­dari risiko. And I don’t think it’s a bad thing at all. Memang kecen­derun­gan itu ter­ja­di seper­tinya kare­na perem­puan lebih mement­ingkan kehati-hat­ian dan berpikir jang­ka pan­jang dalam memil­ih kelas aset; mungkin dikare­nakan keeng­ganan mener­i­ma risiko dan ingin men­gelo­la uang kelu­ar­ga secara berhati-hati. 


Jadi, saya nggak akan ter­lalu cepat mengam­bil kes­im­pu­lan bah­wa kurangnya investor perem­puan relatif diband­ingkan investor pria itu kare­na mere­ka tidak meli­hat pent­ingnya inves­tasi. Mungkin saja perem­puan lebih risk-averse sehing­ga cen­derung memil­ih instru­men yang mere­ka sudah kenal.


Lebih pent­ing lagi, saya berpen­da­p­at bah­wa seharus­nya akses pen­ge­nalan dunia inves­tasi dan macam-macam kelas aset kepa­da perem­puan harus­nya diper­lu­as. Investor pasar modal di Indone­sia sekarang ada 4,9 juta orang; dan hanya 38% meru­pakan perem­puan. Hal ini mungkin juga dise­babkan oleh pref­er­en­si kebanyakan perem­puan untuk meng­in­ves­tasikan dananya pada instru­men emas dan/atau aset riil. Hal-hal ini kan, tidak ter­de­tek­si di jum­lah investor pasar modal. Pada­hal mungkin perem­puan lebih aktif berin­ves­tasi, hanya tidak ter­catat saja.


Kare­na itu­lah, akses ini harus­nya diper­lu­as dan makin mudah dijangkau oleh selu­ruh lapisan perem­puan Indone­sia; agar mere­ka menge­tahui bah­wa sebe­narnya banyak lho jenis-jenis kelas aset yang bisa dip­il­ih, den­gan entry bar­ri­er yang lebih ren­dah dan mungkin perg­er­akan har­ganya lebih tidak volatile. Ter­li­hat dari mem­be­sarnya pro­por­si pen­jualan ORI belakan­gan ini yang lebih didom­i­nasi perem­puan; investor perem­puan sebe­narnya bisa kok memil­ih instru­men-instru­men lain jika mere­ka sudah menger­ti ten­tang mekanismenya.


Nah, para perem­puan Indone­sia yang ingin bela­jar inves­tasi dan menge­tahui lebih lan­jut ten­tang pen­gat­u­ran keuan­gan, dan seterus­nya bisa bergabung di komu­ni­tas SayaKaya. Menu­rut saya, edukasi keuan­gan dan inves­tasi harus­nya bisa diak­ses semua orang, dan bukan hanya kepa­da yang sang­gup untuk mem­ba­yar akses terse­but. Di sini, kamu bisa bertanya dan bela­jar ten­tang berba­gai aset inves­tasi secara gratis.


Yuk, mari kita tingkatkan wom­an­si­pasi keuan­gan perem­puan Indonesia!


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
CEO Insight 24 April 2021

Soal Menjadi Tidak Tipikal

Di satu sore, saya ngo­b­rol dan sal­ing bertukar piki­ran den­gan Shifra Lush­ka, penulis buku best sell­er BTS, Today We Fight. Shifra adalah seo­rang penulis mile­nial yang aktif di bidang sosial. Seo­rang pen­gagum George Orwell plus ten­tun­ya BTS.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.