Kondisi Ekonomi Indonesia Cukup Stabil — Market Outlook 22 Mei 2023

Hal­lo teman Yamin, kali ini kami ingin meng­in­for­masikan beri­ta-beri­ta yang dap­at dis­ajikan dan berman­faat untuk menam­bah ref­er­en­si kita dalam hal ekono­mi. Berikut meru­pakan mar­ket out­look terse­but:

1. AS Berpoten­si Gagal Bayar

Menteri Keuan­gan Ameri­ka Serikat (AS) Janet Yellen men­gungkap­kan, akan san­gat sulit bagi pemer­in­tah untuk mem­ba­yar utang tan­pa menaikkan batas utang. Menu­rut Janet Yellen, saat ini AS sedang bera­da dalam dead­line untuk menaikkan batas utangnya pada 1 Juni 2023.

Salah satu dampak ter­jadinya gagal bayar yaitu bisa berpoten­si men­gala­mi keka­cauan ekono­mi secara glob­al. Kemu­di­an suku bun­ga juga bisa naik lebih ting­gi dari sebelum­nya. Sekadar infor­masi tam­ba­han, tingkat suku bun­ga AS saat ini sebe­sar 5.25%

2. Bur­sa Asia Mixed

Pada Senin pagi hari (22/5), bur­sa Asia men­gala­mi perg­er­akan yang bervari­asi. Hal ini dicer­minkan dari sikap para investor yang masih berhati-hati dan mem­per­tim­bangkan prospek kenaikan suku bun­ga AS yang lebih tinggi.

Dampak bila meningkat­nya suku bun­ga yaitu biaya kred­it makin ting­gi dan aktiv­i­tas ekono­mi secara glob­al dap­at ter­ham­bat dan juga melam­bat. Diperki­rakan esti­masi kenaikan suku bun­ga pada sep­tem­ber men­ja­di 5.5%

3. IMF: Kon­disi Ekono­mi Indone­sia Cukup Stabil

Pada Sab­tu (20/5), dalam perte­muan antara Pres­i­den Jokowi dan Kristali­na Georgie­va di Hotel Rih­ga Roy­al, Hiroshi­ma, Jepang. Direk­tur Pelak­sana Dana Mon­eter Inter­na­sion­al (IMF) Kristali­na Georgie­va men­gungkap­kan dan meni­lai, bah­wa kon­disi ekono­mi Indone­sia cukup baik dan sta­bil di ten­gah situ­asi perekono­mi­an dunia yang saat ini sedang banyak ketidakpastian.

Pres­i­den juga berpen­da­p­at bila ekono­mi Indone­sia diproyek­sikan akan tum­buh 5,1% pada tahun 2023, dan 5% pada tahun 2024. Selain itu, IMF berharap Indone­sia dap­at ikut ser­ta dalam mem­berikan ban­tu­an kepa­da negara berkem­bang lain­nya.

4. Tingkat Suku Bun­ga Indone­sia  Berpoten­si Turun

Para ekonom mem­proyek­si Bank Indone­sia (BI) akan menu­runk­an suku bun­ga acuan dalam wak­tu dekat secepat­nya pada Agus­tus 2023. Bank Indone­sia cukup memi­li­ki ruang untuk mulai menu­runk­an suku bun­ga acuan­nya. Dikare­nakan tingkat inflasi yang terk­endali sebe­sar 4.33% pada bulan April diband­ing bulan Maret sebe­sar 4.97%, ser­ta nilai tukar rupi­ah ter­hadap dol­lar AS relatif masih terjaga

5**. Sri Mulyani: Ada Empat Tan­ta­n­gan Perekono­mi­an Glob­al ke Depan**

Menteri Keuan­gan Sri Mulyani Indrawati men­gungkap­kan empat tan­ta­n­gan perekono­mi­an glob­al ke depan. Per­ta­ma men­ge­nai kete­gan­gan geopoli­tik, perang antara Rusia dan Ukraina sejak awal 2022. Hal ini berdampak pada aktiv­i­tas perda­gan­gan dan ali­ran inves­tasi glob­al melambat. 

Ked­ua men­ge­nai pesat­nya kema­juan teknolo­gi dig­i­tal yang men­ja­di tan­ta­n­gan bagi perekono­mi­an glob­al. Keti­ga men­ge­nai peruba­han iklim ser­ta respons kebi­jakan yang mengikutinya. Kemu­di­an yang ter­akhir men­ge­nai Covid-19 telah men­ja­di buk­ti bah­wa muncul­nya suatu pan­de­mi tidak dap­at dihindari.

6. Pem­ban­gu­nan Ibu Kota Nusan­tara (IKN) Sudah 29%!

Ket­ua Sat­gas Pelak­sanaan Pem­ban­gu­nan Infra­struk­tur IKN Danis Hiday­at Sumadi­la­ga men­gungkap­kan, pem­ban­gu­nan Ibu Kota Nusan­tara (IKN) masih on the track. Pro­gres pem­ban­gu­nan IKN telah men­ca­pai 29% per 11 Mei 2023.Wilayah infra­struk­tur yang sedang diban­gun oleh pemer­in­tah di IKN meru­pakan kawasan inti pusat pemer­in­ta­han (KIPP) yang memi­li­ki luas 6.671 hek­tare dan di dalam­nya ter­da­p­at istana pres­i­den, perkan­toran kementer­ian, hing­ga peruma­han menteri.

PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)

Sum­ber data: pasardana.id

Data terse­but meru­pakan infor­masi pen­dukung secara sta­tis­tik men­ge­nai per­for­ma ter­baik dari jenis rek­sa dana pasar uang, rek­sa dana pen­da­p­atan tetap, dan rek­sa dana saham dalam sem­i­ng­gu terakhir. 

Dis­claimer: Beri­ta di atas meru­pakan infor­masi terkait ekono­mi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.