MI Insight: Investor Masih Menunggu Pengumuman FOMC
Hallo teman Yamin! Siapa di sini yang sudah gak sabar ingin tahu mengenai informasi market dari Manajer Investasi pilihan? Kali ini kita akan mengulas insight dari Manajer Investasi Sucorinvest Asset Management. Yuk kita perhatikan dan baca ulasan berikut.
Hal pertama yang ingin dibahas yaitu pada kategori equity. Berikut informasi dan insight nya:
1. Market masih menunggu pengumuman dari US menjelang FOMC (Federal Open Market Committee) meeting nanti malam (13/6) hingga Rabu esok (14/6) mengenai perubahan suku bunga. Apakah tingkat suku bunga akan tetap bertahan di 5.25% atau berubah.
2. Sepekan ke belakang (5–9 Juni) IHSG mengalami peningkatan yang cukup positif dan berpotensi mengalami recovery setelah mengalami penurunan dalam beberapa minggu sebelumnya.
3. Q1 tahun 2023, China dan India memproduksi batubara naik cukup tinggi. Secara kumulatif, China telah memproduksi batubara dan melonjak sebesar 4,8% pada Januari-April 2023 menjadi 1,53 miliar ton. Produksi tersebut mengakibatkan oversupply sehingga berdampak terhadap harga batubara yang mengalami pelemahan hingga lebih dari 50% sejak level tertingginya.
4. Proyeksi dan ekspektasi dari analis dari Sucorinvest Asset Management mengungkapkan, pada 1–2 bulan ke depan pada sektor energi cenderung stabil dan pergerakannya tidak terlalu volatile.
5. Kemudian dalam beberapa minggu terakhir, reksa dana saham dari Sucorinvest Asset Management juga memiliki kinerja yang cukup outperform dibandingkan dengan IHSG. Kontributor dari kenaikan tersebut berasal dari sektor energi (khususnya batubara pada ADRO dan BUMI).
6. Strategi yang dimiliki oleh Sucorinvest Asset Management yaitu masih hold saham — saham batubara apalagi menjelang pembagian dividen. Aksi tersebut akan berdampak pada produk reksa dana campuran dan reksa dana saham yang memiliki aset alokasi pada saham sektor energi.
Kemudian kita akan melihat informasi pada kategori fixed income. Berikut informasi dan insight nya:
1. Minggu lalu, Yield 10 tahun US memiliki nilai cukup flat sebesar 3.7–3,8%, setelah target debt ceiling sudah disetujui dan menunggu FOMC minggu ini.
2. Dalam tingkat inflasi, market berekspektasi bahwa inflasi us akan melambai.
3. Kemudian bila kita melihat Yield Obligasi 10 tahun di Indonesia sendiri cukup stabil di level 6.3%.
4. Adapun terjadinya peningkatan permintaan sukuk naik dari 54 T ke 60 T yang akan berdampak positif pada pasar obligasi Indonesia secara garis besar.
5. Pandangan dari analis Sucorinvest Asset Management mengungkapkan, masih terdapat adanya volatilitas short term pada market obligasi dan masih belum ada katalis positif lain dalam perkembangannya.
Saat ini teman Yamin sudah mendapatkan insight kan dari salah satu Manajer Investasi Sucorinvest Asset Management. Semoga insight yang diberikan dapat dipahami dan bisa bermanfaat untuk teman-teman semua.
Perlu diingat, bahwa keputusan beli dan jual dalam berinvestasi berasal dari diri sendiri dan bukan dari orang lain. Segera miliki rencana investasi dari sekarang untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Tempat investasinya di mana? Pasti di SayaKaya dong!
Lihat Blog Lainnya
Cadangan Devisa Indonesia Turun — Market Outlook 12 Juni 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
Baca SelengkapnyaKulik Reksa Dana: Syailendra Fixed Income Fund
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi Syailendra Capital.
Baca SelengkapnyaKeren! Penawaran Obligasi Pemerintah Indonesia Melonjak
Hallo teman Yamin! Ada info terbaru dan bisa berpotensi bikin kita cuan nih. Kira-kira apa itu? Yuk kita simak bersama ulasan di bawah ini. Dibaca sampai habis ya!
Baca Selengkapnya