Pemerintah Siapkan Dana Segini untuk Bansos - Market Outlook 26 Februari 2024
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:
1. Pemerintah Siapkan Dana Segini untuk Bansos
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran yang diperkirakan mencapai Rp20 triliun dan digunakan untuk bantuan sosial (bansos) bagi keluarga rentan stunting pada periode Januari-Juni 2024.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengungkapkan, pihaknya masih merumuskan besaran anggaran yang pasti, kemudian nantinya akan dikucurkan untuk bansos stunting, sebagaimana yang telah digaungkan oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.
Adapun bansos yang akan diterima oleh keluarga dan balita rentan stunting nantinya akan disalurkan dalam bentuk beras, daging ayam, dan telur. Isa menginformasikan, nanti setelah 3 bulan kami akan melakukan review, tentunya akan bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai perkembangannya.
Sementara terkait bansos bantuan langsung tunai (BLT) dalam periode penyalurannya pada Januari-Maret 2024, pemerintah menetapkan anggaran mencapai Rp11,3 triliun.
2. Jelang Ramadan, Bank Indonesia Antisipasi Inflasi Beras
Bank Indonesia (BI) sedang berjaga-jaga dan mengantisipasi kenaikan harga beras yang terjadi sejak awal 2024 hingga menjelang bulan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, yang biasanya menjadi faktor musiman pendorong dari tingkat inflasi.
Deputi Gubernur BI, Aida S Budiman mengungkapkan, harga beras saat ini berada di harga tertinggi mencapai Rp18.800 di Kalimantan Tengah. Pada bulan Januari kemarin, inflasi beras berdampak sebesar 0.64% kenaikannya secara month to month.
Aida mengungkapkan, pemerintah telah melakukan penguatan cadangan beras pemerintah (CBP) dalam mengantisipasi terkereknya inflasi imbas dari melonjaknya harga beras.
Selain itu, pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan beras untuk masyarakat kelas bawah sebagai upaya menstabilkan harga beras. Aida menyampaikan, penyaluran bantuan pangan beras tahap 1 dilakukan pada Januari hingga Maret. Lalu dilanjutkan pada April hingga Juni.
3. Hasil Pemilu 2024, Ini Respons dari BI
Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia baru saja melewati pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pun turut berpendapat terkait dampak hasil Pemilu 2024 bagi nilai rupiah dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) per 20 Februari pukul 10:00 WIB, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 memiliki suara terbanyak mencapai hampir 59%. Dengan perolehan suara tersebut, terdapat sinyal kuat yang membawa pasangan itu berpotensi besar memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sekali putaran.
Menanggapi hal tersebut, beliau mengemukakan bahwa BI akan terus bersinergi dengan pemerintah seperti Kementerian Keuangan dan Kemenko Perekonomian dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan dampak yang ditimbulkan dari hasil Pilpres maupun Pemilu 2024 ini.
Perry juga menegaskan, apapun hasil Pemilu 2024 nantinya, BI tetap akan independen dari pemerintah. Dia menambahkan bahwa pihaknya akan tetap menjaga mandat BI sesuai dengan Undang-Undang (UU).
4. Rupiah Terkoreksi di Awal Pekan
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.632 per dolar AS pada Senin (26/2) pagi ini. Mata uang Garuda mengalami pelemahan sebesar 35 poin atau minus sebesar 0.22% dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau berada di zona merah. Tercatat, won Korea Selatan melemah sebesar 0.06%, peso Filipina melemah sebesar 0.07%, dan baht Thailand juga melemah sebesar 0.05%.
Selanjutnya, dolar Singapura melemah sebesar 0.11% dan yuan China minus sebesar 0.02%. Hanya ringgit Malaysia yang mengalami penguatan sebesar 0.03% dan yen Jepang menguat 0.05%.
5. IHSG Melemah Selama Sepekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan lalu mengalami pelemahan menjadi 0.55% ke Level 7.295. Data tersebut merupakan dari akumulasi perdagangan pada periode 19-23 Februari 2024.
Kapitalisasi pasar Bursa juga ikut melemah sebesar 0.27% dari Rp11.603,01 triliun pada pekan lalu menjadi Rp11.572,22 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan lalu berubah sebesar 2.01% menjadi 1.268.643 kali transaksi dari 1.294.615 kali transaksi.
Selanjutnya, sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp21,08 triliun.
Kemudian sepanjang 2024 pun telah terdapat 18 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI, sehingga jumlah total saat ini mencapai 920 perusahaan.
6. Obligasi Lanjut Menguat!
Indonesia Composite Bond Index (ICBI) atau Indeks acuan obligasi Indonesia melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Jumat (23/2) pekan lalu. Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup naik sebesar 0.08% atau 0,31 poin ke level 378,03.
Indeks obligasi komposit tersebut melanjutkan pergerakannya dari perdagangan 7 hari sebelumnya yang ditutup menguat dengan akumulasi kenaikan sebesar 0.28% atau 1,06 poin pada periode 16-22 Februari 2024. Sebelumnya, indeks obligasi komposit sempat melemah sebesar 0.06% atau 0,23 poin pada 15 Februari 2024.
Bila di lihat pada pergerakan sepanjang bulan ini (month to date), pergerakan ICBI terpantau meningkat sebesar 0.38%. Kemudian sepanjang tahun berjalan (year to date) hingga 23 Februari 2024, pergerakan lajunya tumbuh sebesar 0.87% dan secara tahunan (year on year) menguat sebesar 7.99%.
7. Tambah Aset Investasimu Sekarang
Sudah dekat dengan bulan puasa, apakah aset investasimu telah bertambah untuk mencapai tujuan di masa depan? Kamu bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi di salah satu produk reksa dana buat mengisi portofoliomu untuk ke depannya.
Salah satu reksa dana yang memiliki kinerja positif dan memiliki porsi aset alokasi sebagian besar pada aset obligasi yaitu Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF). SSBF memiliki porsi alokasi terbanyak pada Sukuk sebanyak 78.78% (FFS: 31 Jan 2024). Selain itu, pergerakan SSBF relatif stabil dan risikonya cukup minim terhadap fluktuasi pasar. Kemudian, reksa dana SSBF juga menjadi salah satu pilihan produk reksa dana dari Ci Jess.
Sucorinvest Sharia Balanced Fund telah menorehkan kinerja terbaik dalam 1 bulan terakhir sebesar 0.45%, dalam 3 bulan sebesar 1.85%, dan dalam 6 bulan sebesar 3.51% (23 Februari 2024).
Kemudian, kinerja secara selama 1 tahun terakhir dari Sucorinvest Sharia Balanced Fund melebihi acuannya, dengan perbandingan SSBF: 7.4552% dan Acuannya (PIRC-S): -0.8155% (23 Februari 2024). Dengan adanya pertumbuhan positif dan kinerja yang relatif stabil. Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF) bisa menjadi pertimbangan untuk menambah aset reksa dana di dalam portofoliomu.
Berdasarkan informasi di atas, terdapat beberapa katalis positif yang menggambarkan bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia masih tetap terjaga. Seperti halnya pemerintah yang menyiapkan dana untuk bansos, BI dan pemerintah yang menyiapkan antisipasi terhadap kenaikan pada inflasi beras, serta perkembangan pasar obligasi yang terus mengalami penguatan.
Nah, salah satu cara kita untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan ekonomi di Indonesia yaitu dengan berinvestasi. Ketika berinvestasi, kamu tidak hanya berkontribusi dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun dengan berinvestasi juga kamu dapat mencapai tujuan finansial di masa depan.
Sebelum berinvestasi, ada baiknya untuk menentukan dan memiliki tujuan finansialnya terlebih dahulu serta sesuaikan dengan profil risiko investasimu.
Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga jadi pertimbanganmu dalam berinvestasi.
Disclaimer on ya!
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
Bagaimana Cara Membeli reksa dana? Dan Pahami Cara Kerjanya
Halo teman Yamin! Kalau kamu mau mulai berinvestasi dan ternyata belum tahu bagaimana cara membeli reksa dana, penting sekali untuk memahami bagaimana cara membelinya serta paham bagaimana cara kerjanya. Membeli reksa dana tidak sesulit yang kamu bayangkan apalagi kalau ternyata kamu sudah paham caranya.
Baca SelengkapnyaKamu Wajib Tahu, Ini yang Dilakukan oleh Manajer Investasi
Halo teman Yamin! Sudah seringkan kita mendengar kata “Manajer Investasi” dalam investasi reksa dana? Manajer investasi merupakan pihak yang memegang peran dalam mengelola dan mengoptimalkan investasi untuk para nasabah atau perusahaan yang mempercayakan dana investasi mereka.
Baca Selengkapnya5 Tips Membangun Kebiasaan Investasi Bagi Pemula
Halo teman Yamin! Habit atau kebiasaan merupakan rutinitas yang seringkali dilakukan tanpa ada paksaan dan terkesan bergerak secara otomatis. Nah berbicara soal kebiasaan, seharusnya investasi juga jadi salah satu kegiatan rutin yang bisa kita mulai lho.
Baca Selengkapnya