Weekly Newsletter 14 Mei 2025: Inflasi Indonesia Meningkat di Saat PMI Manufaktur Jeblok, The Fed Masih Menahan Suku Bunga

14 Mei 2025 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan hingga empat minggu beruntun, tetapi kenaikannya sudah semakin terbatas dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. IHSG meningkat +0,25% ke level 6.832 pada periode 2-9 Mei 2025.


IHSG.png Chart: TradingView


Yield obligasi Indonesia 10 tahun juga menguat tipis di bawah level 6,9%, yaitu dilevel 6,857% dari minggu sebelumnya 6,859%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berbalik arah kembali melemah di atas level Rp16.500 dan ditutup pada level Rp16.510 (+0,49%).


Berita Ekonomi Sepekan


1.png


Indonesia mengalami kenaikan inflasi tahunan (Year-on-Year/YoY) yang cukup signifikan pada bulan April 2025 dengan tingkat inflasi sebesar 1,95% dibandingkan bulan sebelumnya (Maret) sebesar 1,03%.


Inflasi tahun.png Inflasi tahunan (year-on-year) ; Sumber: TradingEconomics


Inflasi bulanan (Month-to-Month/MtM) berada dilevel 1,17% (Maret: 1,65%) dan inflasi tahun berjalan (Year-to-Date/Ytd) dilevel 1,56% (Maret: 0,39%).


Inflasi bulan.png Inflasi bulanan (month-to-month) ; Sumber: TradingEconomics


Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia menghentikan laju positif empat bulan beruntun sebelumnya yang berada dilevel ekspansi (di atas level 50) dengan langsung berbalik arah dilevel kontraksi (di bawah level 50). Penurunan PMI Manufaktur cukup tajam pada bulan April hingga level 46,70 dibandingkan bulan Maret dilevel 52,40.


Terakhir kali PMI Manufaktur berada lebih rendah dari saat ini adalah pada saat Pandemi Covid-19, yaitu pada bulan Agustus 2021 dilevel 43,7.


PMI.png Sumber: TradingEconomics


The Fed kembali menahan suku bunga (Fed Fund Rate) pada bulan ini dilevel 4,25%-4,50% dan membuat suku bunga dilevel tersebut tidak berubah sejak bulan Desember 2024. The Fed diperkirakan juga belum akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni, sedangkan bulan Juli sudah mulai ada sedikit kenaikan probabilitas potensi terjadinya penurunan suku bunga berdasarkan Fed Watch Tool dari CME Group.


The Fed.png Sumber: TradingEconomics


The Fed juni.png Probabilitas Fed Fund Rate bulan Juni ; Sumber: CMEGroup.com


The Fed juli.png Probabilitas Fed Fund Rate bulan Juli ; Sumber: CMEGroup.com


Reksa Dana Pilihan Minggu Ini 2.png


Reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan minggu ini karena sedang berlangsung Promo Top Spender dari KISI Asset Management yang memberikan bonus reksa dana hingga Rp10 juta. Informasi lengkap mengenai promo tersebut bisa dilihat pada: https://sayakaya.id/blog/promo/promo-top-spender-bulan-mei di mana promo hanya berlaku bagi reksa dana selain pasar uang. Sehingga saat ini yang bisa dibeli ada reksa dana pendapatan tetap (KISI Fixed Income Fund Plus dan KISI Fixed Income Fund), reksa dana campuran (KISI Balanced Fund), dan reksa dana saham (KISI Equity Fund).


KISI Fixed Income Fund Plus meningkat +7,74% dan KISI Fixed Income Fund +5,04% setahun terakhir, sehingga menjadi produk reksa dana dari KISI Asset Management yang mencatatkan return positif dan cukup tinggi untuk periode setahun.


Beberapa pilihan reksa dana pendapatan tetap yaitu KISI Fixed Income Fund Plus dan KISI Fixed Income Fund. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap di luar promo ada I-Hajj Syariah Fund yang meningkat +8,12% setahun terakhir.


*NAB per 9 Mei 2025


Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!


Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal/pemodal wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas produk investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan, serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Promo 6 Mei 2025

Promo Top Spender Bulan Mei!

Bulan Mei waktunya cuan maksimal. Yuk dapatkan total bonus reksa dana Kisi Fixed Income Plus sebesar 65 juta! Pilih produk KISI favoritmu dan jangan lupa cek syarat dan ketentuan di bawah ini!

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 6 Mei 2025

Weekly Newsletter 6 Mei 2025: Bulan April Bulannya Reksa Dana Saham dan Campuran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih meneruskan kenaikan hingga tiga minggu beruntun setelah sebelumnya mengalami koreksi yang cukup tajam efek tarif Donald Trump pada awal bulan April 2025. IHSG meningkat +2,05% ke level 6.815 pada periode 25 April - 2 Mei 2025.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 29 April 2025

Weekly Newsletter 29 April 2025: BI Rate Tetap, IHSG Melanjutkan Kenaikan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan kenaikannya setelah minggu sebelumnya berhasil meningkat +2,81% (11-17 April 2025), kali ini IHSG meningkat +3,73% ke level 6.678 pada periode 17-25 April 2025. Artinya, dalam dua minggu terakhir IHSG telah meningkat sebesar +6,64%.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +62212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.