Weekly Newsletter 5 Agustus 2025: The Fed Tahan Suku Bunga, Inflasi Indonesia Melanjutkan Kenaikan

5 Agustus 2025 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencatatkan level tertingginya selama tahun 2025 pada 29 Juli dilevel 7.680. Tetapi setelah itu IHSG berbalik arah turun dengan ditutup pada level 7.357 (-0,08%) untuk periode 25 Juli - 1 Agustus 2025, menghentikan serangkaian kinerja positif tiga minggu beruntun sebelumnya.


IHSG 5 agsts.png Chart: TradingView


Yield obligasi Indonesia 10 tahun berbalik melemah dengan melonjak mendekati level 6,6% dan ditutup pada level 6,582% dibandingkan minggu sebelumnya dilevel 6,522%. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih belum berhenti melemah dalam beberapa minggu terakhir dengan ditutup pada level Rp16.485 (+1,07%).


Berita Ekonomi Sepekan 1.png The Fed kembali menahan suku bunga pada bulan Juli 2025 dilevel 4,25%-4,50%. Hal ini membuat Fed Fund Rate (FFR) tidak berubah sejak tahun 2025 atau tetap sama selama tujuh bulan beruntun. FFR.png Sumber: TradingEconomics


Penentuan suku bunga berikutnya dilakukan pada bulan September dikarenakan bulan Agustus tidak ada pengumuman oleh The Fed. Sehingga hingga Agustus nanti suku bunga AS tetap tidak berubah selama delapan bulan beruntun. FFR 2.png Sumber: TradingEconomics


Indonesia kembali mengalami kenaikan inflasi pada bulan Juli 2025 sebesar 0,30% secara bulanan (Month-to-Month/MtM) setelah sebelumnya bulan Juni juga mengalami inflasi sebesar 0,19%. inflasi bulanan.png Inflasi bulanan (Month-to-Month/MtM) ; Sumber: TradingEconomics


Inflasi tahunan (Year-on-Year/YoY) juga meningkat menjadi 2,37%. Sedangkan inflasi tahun berjalan (Year-to-Date/Ytd) sebesar 1,69%. inflasi tahunan.png Inflasi tahunan (Year-on-Year/YoY) ; Sumber: TradingEconomics


Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia berhasil menghentikan penurunannya dengan berbalik meningkat hingga level 49,10%, jauh melebihi beberapa bulan terakhir walaupun masih berada dilevel kontraksi (di bawah level 50) sehingga membuat PMI Manufaktur telah terkontraksi empat bulan beruntun sejak bulan April (April-Mei-Juni-Juli).


Kenaikan signifikan PMI Manufaktur ini memberikan harapan bahwa pada bulan mendatang bisa mencapai di atas level 50 dan memasuki level ekspansi, yang menandai terjadinya kenaikan aktivitas manufaktur dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi yang telah dilanda pelemahan daya beli dan PHK. PMI Manuf.png PMI Manufaktur ; Sumber: TradingEconomics


Reksa Dana Pilihan Minggu Ini 2.png Reksa dana pasar uang menjadi pilihan untuk menempatkan dana sementara hingga IHSG terkoreksi dan berada dilevel yang sudah terdiskon untuk dapat mulai berinvestasi reksa dana saham nantinya. Saat ini IHSG masih berada di atas level 7.500 di mana IHSG telah meningkat cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir sehingga rentan terjadi pembalikan arah.


Beberapa pilihan reksa dana pasar uang yaitu Sucorinvest Money Market Fund, I-Money, dan Avrist Ada Liquid Syariah.


Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!


Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal/pemodal wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas produk investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan, serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Market Update 29 Juli 2025

Weekly Newsletter 29 Juli 2025: Inflasi AS Meningkat, IHSG Tembus 7.500

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja positif hingga tiga minggu beruntun dan kembali mengalami kenaikan lebih dari 3% dalam seminggu seperti minggu sebelumnya. IHSG ditutup dilevel 7.543 (+3,17%) pada periode 18-25 Juli 2025. Kenaikan ini membuat IHSG berhasil kembali berada di atas level 7.500, semakin mendekati level tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) dilevel 7.910 yang terjadi pada bulan September 2024.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 22 Juli 2025

Weekly Newsletter 22 Juli 2025: BI Rate Turun, Pasar Modal Indonesia Siap Berpesta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan kenaikan dengan melonjak signifikan hingga lebih dari 3% dalam seminggu. IHSG ditutup dilevel 7.311 (+3,75%) pada periode 11-18 Juli 2025. IHSG bahkan sempat mencapai level tertingginya dihari terakhir bursa pada minggu tersebut (Jumat, 18 Juli) dilevel 7.400. Kenaikan ini membuat IHSG melewati level 7.399 sejak 13 Desember 2024 atau menjadikan level tertinggi selama tahun 2025.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 15 Juli 2025

Weekly Newsletter 15 Juli 2025: IHSG Tembus 7.000 Tidak Terpengaruh Tarif AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melonjak signifikan setelah beberapa minggu terakhir terus tertekan dengan menembus level di atas 7.000. IHSG ditutup dilevel 7.047 (+2,65%) pada periode 4-11 Juli 2025.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +62212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.