Weekly Newsletter 22 Juli 2025: BI Rate Turun, Pasar Modal Indonesia Siap Berpesta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan kenaikan dengan melonjak signifikan hingga lebih dari 3% dalam seminggu. IHSG ditutup dilevel 7.311 (+3,75%) pada periode 11-18 Juli 2025. IHSG bahkan sempat mencapai level tertingginya dihari terakhir bursa pada minggu tersebut (Jumat, 18 Juli) dilevel 7.400. Kenaikan ini membuat IHSG melewati level 7.399 sejak 13 Desember 2024 atau menjadikan level tertinggi selama tahun 2025.
Chart: TradingView
Yield obligasi Indonesia 10 tahun juga melanjutkan penguatan dengan masih tetap berada di bawah level 6,6%, ditutup pada level 6,551% dibandingkan minggu sebelumnya dilevel 6,577%. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis dan ditutup pada level Rp16.285 (+0,49%).
Berita Ekonomi Sepekan
Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga (BI Rate) pada bulan Juli 2025 dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 15-16 Juli 2025 sebesar 25 bps menjadi 5,25% dari yang sebelumnya dilevel 5,50%. Suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga ikut turun sebesar 25 bps, masing-masing menjadi 4,50% dan 6,00%.
Sumber: TradingEconomics
Keputusan ini dinilai BI konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang semakin rendah dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ke depan, BI masih akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah dan pencapaian sasaran inflasi sesuai dengan dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik.
Pada bulan Juni, BI Rate tetap tidak berubah di 5,50%. Sedangkan bulan Mei, BI Rate mengalami penurunan sebesar 25 bps, dari yang sebelumnya 5,75% menjadi 5,50%. BI Rate juga sempat turun pada bulan Januari sebesar 25 bps menjadi 5,75% dari yang sebelumnya 6,00%. Artinya, BI Rate telah turun sebanyak 3 kali pada tahun 2025.
Dengan BI Rate yang mencapai level 5,25% pada bulan Juli 2025, maka BI Rate telah menyamai level terendahnya sejak November 2022 dilevel 5,25%. BI Rate saat ini lebih rendah dibandingkan tahun 2023 dan 2024, yang menunjukkan langkah agresif BI dalam menurunkan BI Rate pada tahun 2025.
Sumber: TradingEconomics
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini
Saat ini sedang berlangsung SayaKaya Promo Festival, di mana dengan investasi mulai dari Rp5.000.000 akan mendapatkan bonus reksa dana sebesar 0,5% (maksimal bonus Rp10.000.000). Ada empat Manajer Investasi (MI) yang berpartisipasi, yaitu Sucorinvest Asset Management, KISI Asset Management, Trimegah Asset Management, dan Bahana TCW Investment Management. Kuota terbatas, sehingga investor bisa segera memaksimalkan promo yang ada sebelum kehabisan.
Setiap MI memiliki ketentuan masing-masing untuk produk reksa dana yang bisa diikuti promonya sehingga dapat dicek terlebih dahulu produk reksa dana yang ingin diinvestasikan apakah termasuk dalam kategori promo atau tidak.
Penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% memberikan sentimen positif bagi pasar modal dan membuat IHSG berhasil melonjak hingga +3,75% dalam seminggu. Dengan adanya potensi bahwa BI masih akan tetap melanjutkan penurunan BI Rate ke depan sehingga dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi reksa dana saham.
Beberapa pilihan reksa dana saham yaitu Sucorinvest Sustainability Equity Fund, Bahana Primavera 99 Kelas G, dan Trimegah Syariah Saham.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal/pemodal wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas produk investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan, serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya

Weekly Newsletter 15 Juli 2025: IHSG Tembus 7.000 Tidak Terpengaruh Tarif AS
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melonjak signifikan setelah beberapa minggu terakhir terus tertekan dengan menembus level di atas 7.000. IHSG ditutup dilevel 7.047 (+2,65%) pada periode 4-11 Juli 2025.
Baca Selengkapnya
Weekly Newsletter 8 Juli 2025: Inflasi Indonesia Kembali Meningkat, PMI Manufaktur Kontraksi Tiga Bulan Beruntun
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan pelemahannya sejalan dengan data ekonomi dalam negeri yang belum menunjukkan perbaikan, seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang terkontraksi hingga tiga bulan beruntun sampai bulan Juni kemarin. IHSG ditutup dilevel 6.865 (-0,46%) pada periode 26 Juni - 4 Juli 2025.
Baca Selengkapnya
Weekly Newsletter 1 Juli 2025: Perang Mulai Mereda, Harga Minyak Dunia Berbalik Arah Kembali Turun
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound setelah mengalami tekanan cukup dalam. Sebelumnya IHSG terkoreksi hingga menyentuh level terendah minggu tersebut dilevel 6.745 (-2,35%) dan pada akhir minggu (Kamis, 26 Juni 2025) IHSG ditutup dilevel 6.897 (-0,14%) pada periode 20-26 Juni 2025. IHSG menunjukkan tanda penguatan sejalan dengan perang di Timur Tengah yang mulai mereda dan harga minyak dunia (Brent) yang juga telah kembali turun di bawah $70.
Baca Selengkapnya