5 Kesalahan Investor Reksa Dana, Pemula Wajib Tahu Nih!
Hallo teman Yamin, pernah mendengar gak pepatah dari, “guru terbaik itu salah satunya belajar dari pengalaman orang lain?”. Nah, bila kamu sering mendengar hal itu, artikel ini sangat tepat sekali untuk dibaca.
Tidak hanya di dalam kehidupan saja kita dapat belajar dari pengalaman orang lain, tapi ketika ingin berinvestasi bisa juga lho belajar dari mereka.. Kira-kira apa saja yang bisa di pelajari dari 5 Kesalahan Investor Reksa Dana? Yuk mari kita simak bersama.
1. Belum memiliki tujuan investasi
Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan oleh investor reksa dana adalah belum memiliki rencana investasi yang jelas. Banyak investor terburu-buru untuk berinvestasi tanpa mempertimbangkan tujuan keuangan mereka, jangka waktu investasi, dan tingkat risiko yang mereka siap hadapi.
Penting sekali untuk kita memiliki rencana investasi yang terperinci sebelum berinvestasi dalam reksa dana. Tentukan tujuan keuangan kita, misalnya untuk membeli rumah, pendidikan anak, atau dana pensiun, dan tentukan jangka waktu investasi yang sesuai. Kemudian, sesuaikan pilihan reksa dana dengan profil risiko kamu agar investasi reksa dana tersebut bisa berjalan secara efektif. Dengan memiliki rencana investasi yang jelas, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan konsisten dalam berinvestasi di reksa dana .
2. Tidak berhati-hati memilih Manajer Investasi
Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh investor pemula adalah tidak berhati-hati memilih manajer investasi yang tepat. Manajer investasi memiliki peran dalam mengelola portofolio reksa dana, dan kinerja dari Manajer Investasi tersebut dapat berdampak signifikan pada hasil investasi kamu.
Hal yang perlu kita lakukan yaitu riset yang mendalam tentang manajer investasi sebelum memilih reksa dana. Periksa rekam jejak kinerja mereka, bagaimana pengalaman dalam pertumbuhan pengelolaan dana, dan kinerja reksa dana yang telah mereka kelola sebelumnya. Pilihlah manajer investasi yang memiliki kredibilitas, pengalaman, dan pendekatan yang sesuai dengan tujuan investasi Anda. Salah satu indikator dalam memilih manajer investasi yang baik adalah dilihat dari total dana kelolaan atau AUM (Asset Under Management). Semakin besar AUM maka mencerminkan semakin bagus reksa dana tersebut.
3. Belum memahami produk reksa dananya
Kesalahan berikutnya adalah tidak memahami produk reksa dana dengan baik sebelum berinvestasi. Banyak investor tidak mempelajari secara mendalam tentang jenis reksa dana yang mereka pilih. Di aplikasi SayaKaya sendiri, terdapat beberapa jenis reksa dana, seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham dan reksa dana indeks.
Sebelum berinvestasi, ada baiknya kita meluangkan waktu untuk mempelajari produk reksa dana dengan lebih lengkap. Pahami karakteristik, jenis investasi, dan strategi investasi dari masing-masing jenis reksa dana. Apakah reksa dana yang dipilih cenderung cocok buat jangka pendek, menengah, atau jangka panjang.
4. Belum memahami profil risiko
Sebagian investor pemula seringkali belum memahami dengan baik profil risiko investasi mereka masing-masing. Kecocokan profil risiko dapat berdampak pada pengambilan keputusan investasi reksa dana. Ada beberapa profil risiko yang bisa kita ketahui, yaitu profil risiko konservatif, moderat, dan agresif.
Profil risiko konservatif biasanya investor yang memilih produk reksa dana dengan risiko minim. Profil risiko moderat adalah investor yang memilih produk reksa dana dengan risiko menengah dan potensi imbal hasil menengah. Sedangkan, profil risiko agresif merupakan investor yang berani memilih produk reksa dana dengan potensi imbal hasil tinggi, walaupun risikonya juga tinggi.
Hal yang perlu dilakukan sebelum berinvestasi yaitu memahami profil risiko kamu sendiri. Bila kamu mengetahui profil risiko nya, setelah itu kamu dapat memilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko serta tujuan keuangan jangka panjang mu agar kinerja investasinya dapat sejalan dan efektif.
5. Tidak melakukan strategi diversifikasi
Kesalahan terakhir yang sering dilakukan oleh investor reksa dana yaitu tidak melakukan diversifikasi dalam portofolio mereka. Beberapa investor cenderung memilih hanya satu jenis reksa dana atau mengalokasikan seluruh investasi mereka pada satu instrumen atau sektor tertentu. Hal ini dapat meningkatkan risiko pada reksa dana bila terdapat risiko pasar yang terjadi secara signifikan.
Bila kamu ingin meminimalisir kerugian dalam berinvestasi di reksa dana, strategi diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risikonya. Sebaiknya alokasikan dana investasi mu ke beberapa jenis reksa dana yang berbeda, termasuk reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, pasar uang, dan sebagainya.Dengan melakukan diversifikasi yang efektif, kamu dapat mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan dalam jangka panjang.
Itu beberapa kesalahan investor reksa dana yang seringkali dilakukan. Untuk kamu yang ingin berinvestasi, ada baiknya pelajari lebih lanjut mengenai produk dan ilu tentang reksa dana terlebih dahulu. Siapkan rencana finansial, pahami profil risiko yang kamu punya, dan segera berinvestasi reksa dana di SayaKaya!
Lihat Blog Lainnya
Kulik Reksa Dana: Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi Trimegah Asset Management.
Baca SelengkapnyaAS Gak Jadi Gagal Bayar? — Market Outlook 29 Mei 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
Baca SelengkapnyaKulik Reksa Dana: Sucorinvest Premium Fund
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi Sucorinvest Asset Management.
Baca Selengkapnya