Uang Nganggur Dua Minggu, Harus Gimana?

Halo, sebut saja aku Michael (bukan nama sebenarnya). Aku saat ini sedang memiliki uang yang cukup besar ditabungan bank. Uang ini baru akan dipakai dua minggu lagi. Yang aku bingung adalah:
-Jika dibiarin ditabungan aja, selain bunganya kecil banget, masih dipotong pajak 20%. Ditambah ngeliat berita belakangan ini ada banyak kasus penipuan atau hacker yang ngirim link di WA dan bisa aja engga sengaja aku klik dan berakibat uang ditabungan hilang atau tercuri. Udah untungnya dikit banget, berasa ga aman juga
-Sedangkan kalau memilih deposito sampai waktunya akan dipakai, memang sih bunganya lebih tinggi dari tabungan walaupun tetap masih dipotong pajak 20%. Tapi jangka waktu terpendek deposito itu satu bulan dan andaikan mau dicairin sebelum waktunya malah kena denda atau penalty yang justru malah merugikan aku
Lalu gimana ya, supaya uangnya aman tapi bisa dapat keuntungan yang lumayan juga dalam dua minggu ini?
Halo teman Yamin! Mungkin banyak dari kita yang juga mengalami hal tadi. Sedang memiliki uang dan akan digunakan dalam waktu dekat tapi nanggung. Engga pendek-pendek banget (2-3 hari), tapi engga sampai sebulan akan digunakan.
Biarin aja ditabungan, berasa ga aman takut ada penipuan atau hacker. Udah gitu bunganya kecil banget dan masih kena potong pajak 20%.
Tempatin deposito supaya dananya disimpan di bank tapi minimal jangka waktu deposito satu bulan. Mau dicairin lebih awal malah kena denda atau penalty. Bunganya juga sama masih dipotong pajak 20%.
Nah, Yamin punya solusinya! Yaitu reksa dana pasar uang (RDPU). Ini bisa jadi pilihan investasi yang pas banget buat teman-teman karena:
-Penempatan bisa untuk sementara waktu (jangka pendek) dan bebas dicairin kapan saja tanpa kena denda
-Tidak dipotong pajak (hasil investasi sudah nett)
-Berpotensi memberikan return di atas bunga deposito
-Tidak ada biaya admin bulanan untuk investasinya
-Aman, karena pencairan reksa dana hanya bisa ditransfer ke rekening bank atas nama sendiri (tidak bisa dicairkan ke rekening bank atas nama orang lain)
Selain itu, terdapat produk reksa dana syariah bagi teman-teman yang investasinya memilih produk syariah.
Pilihan Produk Reksa Dana Pasar Uang
Berikut adalah TOP 3 reksa dana pasar uang konvensional dan syariah di SayaKaya untuk kinerja setahun terakhir (per NAB 23 Januari 2025) dan dapat menjadi pilihan berinvestasi:
Bagi teman-teman yang juga mengalami kondisi di atas, bisa langsung memanfaatkan reksa dana pasar uang sebagai alternatif penempatan uang selama belum terpakai. Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya

Weekly Newsletter 21 Januari 2025: BI Rate Turun, Inflasi Amerika Serikat Kembali Meningkat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kinerja positif setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga (BI Rate). IHSG ditutup pada level 7.154, +0,93%. Sebelumnya, IHSG sempat mencatatkan level terendahnya pada tahun 2025 dilevel 6.956 (14 Januari 2025). IHSG langsung rebound saat BI Rate diturunkan pada hari Rabu, 15 Januari 2025 dengan meningkat hingga level tertingginya dilevel 7.190 (+3,36%) pada hari Kamis, 16 Januari 2025.
Baca Selengkapnya
BREAKING NEWS! Bank Indonesia Mengambil Langkah Berani Menurunkan BI Rate Sebesar 25 Bps Menjadi 5,75%
Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 5,75% dari yang sebelumnya 6,00%. Langkah ini mengejutkan pasar karena di luar ekspektasi. Sebelumnya BI Rate diproyeksikan tetap tidak berubah dilevel 6,00% dengan mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi di atas Rp16.200.
Baca Selengkapnya