Weekly Newsletter 21 Januari 2025: BI Rate Turun, Inflasi Amerika Serikat Kembali Meningkat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kinerja positif setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga (BI Rate). IHSG ditutup pada level 7.154, +0,93%. Sebelumnya, IHSG sempat mencatatkan level terendahnya pada tahun 2025 dilevel 6.956 (14 Januari 2025). IHSG langsung rebound saat BI Rate diturunkan pada hari Rabu, 15 Januari 2025 dengan meningkat hingga level tertingginya dilevel 7.190 (+3,36%) pada hari Kamis, 16 Januari 2025.
Chart: TradingView
Penurunan BI Rate membawa dampak yang berbeda bagi obligasi dan nilai tukar rupiah. Yield obligasi Indonesia 10 tahun berhasil menguat setelah sebelumnya mengalami tekanan pelemahan hingga level 7,3% dan ditutup pada level 7,151% dari minggu sebelumnya 7,169%. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah dengan ditutup pada level Rp16.360 (+1,11%).
Berita Ekonomi Sepekan
BI secara mengejutkan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75% dari yang sebelumnya 6,00% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 14-15 Januari 2025. Suku bunga Deposit Facilty juga ikut turun menjadi 5,00% dan suku bunga Lending Facility turun ke level 6,50%.
Sumber: TradingEconomics
Penurunan ini di luar ekspektasi pasar yang memperkirakan BI Rate tetap 6,00%. Penurunan BI Rate menjadi gebrakan BI di awal tahun 2025 setelah sebelumnya BI Rate tidak berubah tiga bulan beruntun (sejak Oktober 2024). Terakhir kali BI mengubah BI Rate adalah pada saat bulan September 2024, di mana BI Rate diturunkan 25 bps menjadi 6,00% dari yang sebelumnya 6,25%.
Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga mengumumkan data inflasi tahun 2024. AS mencatatkan inflasi tahunan (year-on-year) sebesar 2,90%. Hasil ini membuat inflasi tahunan AS telah meningkat tiga bulan beruntun sejak bulan Oktober 2024. Walaupun demikian, inflasi tahun 2024 lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 3,4%
Sumber: TradingEconomics
Dengan inflasi yang tetap tinggi dan kembali mendekati di atas 3%, The Fed berpotensi untuk tidak menurunkan suku bunga (Fed Fund Rate) pada akhir Januari mendatang. Sehingga suku bunga AS masih akan tetap pada level 4,25%-4,50% setelah sebelumnya pada bulan Desember 2024 dilakukan penurunan sebesar 25 bps.
Hal ini juga diperkuat dengan data pada website cmegroup.com mengenai probabilitas suku bunga, di mana sebesar 99,5% adalah suku bunga tetap di 4,25%-4,50% dan hanya 0,5% probabilitas suku bunga turun 25 bps menjadi 4,00%-4,25%. Penurunan suku bunga diperkirakan akan dilakukan apabila inflasi AS kembali mengalami penurunan.
Sumber: cmegroup.com
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini
Reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan minggu ini karena penurunan BI Rate memberikan sentimen positif pada harga obligasi yang akan meningkat. Sehingga reksa dana pendapatan tetap akan ikut mengalami peningkatan return, sejalan dengan aset obligasi yang diinvestasikan mengalami peningkatan harga. Dengan harga obligasi yang meningkat serta suku bunga deposito bank berpotensi menurun, reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan yang lebih menarik karena menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi.
Beberapa pilihan reksa dana pendapatan tetap yaitu Sucorinvest Monthly Income Fund, STAR Stable Amanah Sukuk, dan KISI Fixed Income Fund Plus.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya

BREAKING NEWS! Bank Indonesia Mengambil Langkah Berani Menurunkan BI Rate Sebesar 25 Bps Menjadi 5,75%
Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 5,75% dari yang sebelumnya 6,00%. Langkah ini mengejutkan pasar karena di luar ekspektasi. Sebelumnya BI Rate diproyeksikan tetap tidak berubah dilevel 6,00% dengan mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi di atas Rp16.200.
Baca Selengkapnya
Weekly Newsletter 14 Januari 2025: IHSG Kembali Gagal Window Dressing, Inflasi Indonesia Tahun 2024 Terendah Sepanjang Sejarah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja negatif untuk periode tahun 2024. Pada hari terakhir bursa (Senin, 30 Desember 2024), IHSG ditutup dilevel 7.079, -2,65% jika dibandingkan akhir tahun 2023 yang sebesar 7.272.
Baca Selengkapnya
Weekly Newsletter 31 Desember 2024: IHSG Berhasil Kembali di Atas 7.000, Window Dressing Belum Terjadi
Minggu lalu hari bursa hanya berjalan tiga hari, yaitu Senin, Selasa, dan Jumat. Pada hari Rabu, 25 Desember merupakan hari libur Natal dan hari Kamis, 26 Desember merupakan cuti bersama. Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meningkat setelah minggu sebelumnya terkoreksi hingga -4,66% dalam seminggu (periode 13-20 Desember 2024). IHSG ditutup pada level 7.036, meningkat +0,76% di mana sempat mencapai level tertingginya di 7.120 pada hari Selasa, 24 Desember (+1,96%). Kenaikan ini membuat IHSG kembali berada di atas level 7.000.
Baca Selengkapnya