Alokasi Belanja Pemerintah Pusat - Market Outlook 14 Agustus 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
1. Alokasi Belanja Pemerintah Pusat
Kementerian Keuangan mengungkapkan, realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.020,4 triliun per 31 Juli 2023. Angka ini menunjukkan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat telah mencapai 45.5% dari pagu yang sebesar Rp2.246,5 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginformasikan, dengan total belanja pemerintah pusat yang sebesar Rp1.020,4 triliun, terjadi kontraksi 1% dibanding belanja pemerintah pusat pada periode yang sama tahun 2022. Pada Juli 2022, realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.031 triliun.
Belanja pemerintah pusat terbagi menjadi dua kelompok. Pertama yaitu belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang sebesar Rp493 triliun. Dana tersebut dimanfaatkan untuk percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas, penyaluran berbagai bansos, dukungan persiapan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu), dan pelaksanaan pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara).
Kedua yaitu belanja non K/L yang sebesar Rp527,4 triliun. Dana ini dimanfaatkan untuk subsidi kompensasi (BBM serta listrik), pembayaran pensiun, subsidi pupuk dan program kartu prakerja.
2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia "Gagah Perkasa"
Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) mengungkapkan, kondisi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 sebesar 5.17% menunjukkan ketangguhan ekonomi Indonesia di tengah ekonomi global yang masih melambat.
Pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut lebih tinggi dibanding mayoritas negara dan kawasan, termasuk Vietnam (4.1%), Uni Eropa (0.6%), Amerika Serikat (2.6%), dan Korea Selatan (0.9%) secara year on year pada periode yang sama.
Sekadar informasi tambahan, dalam jangka pendek Indonesia menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi 0% dan penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024.
3. Realisasi Pajak Tembus di atas 1.100 T!
Kementerian Keuangan telah mencatat realisasi pajak mencapai Rp1.109,1 triliun per 31 Juli 2023. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, realisasi pajak tumbuh sebesar 7.8%. Pemerintah menargetkan untuk mengumpulkan penerimaan pajak sebanyak Rp1.718 triliun selama tahun 2023.
Penerimaan pajak sebesar Rp1.109,1 triliun terbagi dalam empat (4) kelompok. Kelompok pertama yaitu Pajak Penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp636,56 triliun atau sudah 72.86% dari target.
Kelompok kedua yaitu Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar Rp414,76 triliun atau 56.21% dari target.
Kelompok ketiga yaitu PPh migas sebesar Rp45,31 triliun atau 73.4% dari target. Kelompok yang keempat yaitu pajak bumi bangunan dan pajak lainnya sebesar Rp9,6 triliun atau sudah 23.99% dari target.
4. Rupiah “Tergerus” Kembali
Nilai tukar rupiah makin tergerus terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Senin (14/8) pukul 9.16 WIB, kurs rupiah spot berada di level Rp15.306 per dolar AS.
Kurs rupiah melemah sebesar 0.57% dari posisi akhir pekan lalu yang masih berada di level Rp15.219 per dolar AS. Rupiah pun menyentuh level paling rendah sejak 27 Maret 2023 atau hampir 5 bulan terakhir.
Mata uang Asia sebagian besar mengalami pelemahan terhadap dolar. Pelemahan terbesar yaitu pada mata uang peso Filipina yang tertekan 1% terhadap dolar, kemudian disusul oleh rupiah serta ringgit yang melemah sebesar 0.46%.
5. IHSG Menghijau Dalam Sepekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan lalu (7-12 agustus 2023) mengalami kenaikan sebesar 0.40% menjadi 6.879,979 dari level 6.852,842 pada pekan sebelumnya.
Nilai kapitalisasi pasar pekan lalu juga meningkat sebesar 0.90% menjadi Rp10.056 triliun dari Rp9.967 triliun pada penutupan sepekan sebelumnya.
Terdapat data dari investor asing yang melakukan pencatatan, nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp278,80 miliar dan sepanjang tahun 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp7,039 triliun.
Beberapa analis mengungkapkan, pasar saham di Indonesia bergerak volatile serta cenderung berkonsolidasi dalam rentang terbatas sepanjang pekan lalu.
Adapun salah satu faktor yang menopang dari penguatan IHSG yaitu oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil di atas 5% hingga kuartal II-2023.
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
Ini yang Perlu Kamu Tahu Tentang Reksa Dana Indeks
Hallo teman Yamin! Investasi telah menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan aset dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Baca SelengkapnyaKulik Reksa Dana: KISI Fixed Income Fund
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi KISI Asset Management.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Bisa Lebih dari 5% di Kuartal II - Market Outlook 7 Agustus 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
Baca Selengkapnya