Kalkulasi Pertumbuhan Ekonomi Semester II - Market Outlook 17 Juli 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
1. Kalkulasi Pertumbuhan Ekonomi Semester II
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di semester II-2023 sebesar 5.3%. Sedangkan pada semester I-2023, pertumbuhan ekonomi diproyeksi berada pada kisaran 5% hingga 5.2%. Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh tingkat konsumsi dan ekspor yang masih terjaga.
Adapun tingkat inflasi pada semester I-2023 sebesar 3.52%. Kemudian tingkat inflasi pada semester II-2023, diperkirakan berada pada kisaran 3.3% sampai 3.7%.
2. Insentif Untuk Daerah Berprestasi
Daerah-daerah berprestasi akan mendapatkan insentif sebesar Rp3 triliun pada tahun 2023. Insentif tersebut diberikan berdasar kinerja daerah terkait dalam penanganan inflasi, kemiskinan ekstrem, tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan investasi.
Pemberian insentif tersebut selaras dengan kebijakan transfer ke daerah yang diarahkan untuk mendukung pembangunan di daerah dengan tetap memperhatikan kinerja pemerintah daerah. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga memberikan insentif desa senilai Rp2 triliun yang diukur dari kinerja tata kelola.
Insentif terkait merupakan penghargaan yang diberikan bagi daerah yang berkinerja baik dalam tata kelola keuangan daerah, pelayanan dasar publik, dan pelayanan umum pemerintahan.
3. Jumlah Penduduk Miskin Menurun
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah persentase dari penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan pada Maret 2023. Pada bulan tersebut, persentase penduduk miskin mencapai sebesar 9.36% atau mencapai 25,9 juta orang.
Sekretariat Utama BPS Atqo Mardiyanto mengungkapkan, jumlah penduduk miskin ini turun 460.000 jiwa terhadap September 2022 dan turun 260.000 jiwa terhadap Maret 2022.
Sebagai informasi tambahan, Indonesia mengalami tren penurunan persentase penduduk miskin sejak Maret 2021.
4. BPS: Nilai Ekspor Menurun Pada Juni 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor sebesar US$20,61 miliar pada Juni 2023 mengalami penurunan sebesar 5.08% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Kemudian turun sebesar 21.18% dibandingkan pada Juni 2022 (yoy).
Penurunan ekspor terjadi di sektor migas dan nonmigas, baik secara tahunan maupun bulanan. Nilai ekspor migas mencapai US$1,26 miliar pada Juni 2023, turun 3.64% dibandingkan Mei 2023 dan turun 18.74% dibandingkan Juni 2022.
Lalu nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$19,34 miliar pada Juni 2023 juga turun sebesar 5.17% dibandingkan Mei 2023 dan turun 21.33% dibandingkan Juni 2022.
5. Nilai Tukar Rupiah Tertekan
Kemenkeu Sri Mulyani mengungkapkan, nilai nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada semester II-2023 diproyeksi berkisar Rp14.950 hingga Rp15.400, lebih tinggi dari target APBN sebesar Rp14.800. Nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan di tengah pengetatan kebijakan moneter global.
Adapun outlook menurut Kemenkeu Sri Mulyani menuturkan, nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2023 berada di kisaran Rp15.000 sampai Rp15.250.
6. IHSG “Sumringah” Dalam Sepekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG mengalami penguatan sebesar 2.28% dalam sepekan pada periode 10-14 Juli 2023. IHSG pun telah menyentuh zona hijau dalam hitungan sejak awal tahun. Menurut data BEI, IHSG menguat 0.28% secara Year-to-Date (YtD).
Penguatan IHSG sepekan disokong oleh kenaikan 10 indeks sektoral. Hanya sektor infrastruktur yang melemah sebesar 0.49% pada total lima hari perdagangan terakhir. Sektor kesehatan menjadi unggul pekan lalu dengan kenaikan 6%. Sektor teknologi menyusul dengan kenaikan 4.26% dalam lima hari. Kemudian sektor properti dan real estate mengalami peningkatan sebesar 3.67%.
Adapun pendapat dari Analis Sucorinvest Asset Management mengatakan, dalam sepekan ke depan, IHSG cenderung masih mengalami penguatan walaupun ada potensi pelemahan namun tidak terlalu signifikan.
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
Ternyata Ini Arti Dari Kata Hawkish dan Dovish
Hallo teman Yamin! Ketika kita sedang membaca atau menonton sebuah berita, pernah gak kamu mendengar atau melihat istilah “Hawkish dan Dovish”? Kira-kira istilah tersebut artinya apa ya.
Baca SelengkapnyaKulik Reksa Dana: Avrist Indeks LQ45
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi Avrist Asset Management.
Baca SelengkapnyaPrediksi Mengenai Suku Bunga - Market Outlook 10 Juli 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
Baca Selengkapnya