Mending Satu Putaran atau Dua Putaran? Ini Dampaknya

Halo teman Yamin! Mungkin sebagian dari kalian yang membaca artikel ini pernah mengunjungi tempat hiburan. Di sana, kalian merasa senang sekali dan berencana untuk naik ke sebuah wahana yang bernama “komidi putar”.

Pastinya kalian merasa terhibur bila pada saat naik wahana tersebut tidak hanya berputar sebanyak satu putaran saja. Namun terlalu banyak putaran juga bisa membuat kamu merasa pusing, mual dan juga bosan.

Tapi ini bukan soal komidi putar, melainkan putaran pada pemilihan umum (pemilu) 2024 yang akan dilangsungkan pada 14 Februari 2024.

Apakah kamu sudah menonton tayangan debat capres dan cawapres beberapa waktu lalu? Bagaimana menurut pendapatmu?

Di sini kita tidak akan mengulas dan mengarahkan kamu untuk memilih salah satu paslon (pasangan calon) nomor satu, dua, atau tiga. Karena hal itu merupakan hak pribadi yang kamu miliki.

Kita akan mengulas potensi dampak yang akan terjadi bila pemilu tersebut berjalan dalam satu putaran dan dua putaran menurut beberapa point of view yang ada. Hal ini bisa berbeda pendapatan juga dengan pandangan dari kalian. Disclaimer on ya!

Satu Putaran

Bila pemilu diputuskan dalam satu putaran, dampaknya cenderung mengalami perkembangan positif khususnya bagi sektor investasi di Indonesia. Kenapa? Karena sebagian besar dari investor (domestik dan global) tidak menunggu lebih lama lagi atas keputusan calon presiden dan wakil presiden terhadap ketidakpastian yang sedang terjadi.

Para investor juga dapat segera memutuskan untuk berinvestasi ke dalam sektor yang mereka yakini dan berpotensi mengalami pertumbuhan dalam jangka panjang. Hal itu bisa berdampak positif pada pasar keuangan karena masuknya dana-dana yang berasal dari para investor yang berinvestasi di Indonesia.

Selain itu menurut Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) M Qodari mengungkapkan, Pilpres 2024 satu putaran bisa menghemat biaya hingga Rp17 triliun. Beliau juga mengatakan, dana tersebut nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak, termasuk subsidi bagi rakyat yang membutuhkan.

Dua Putaran

Bank Indonesia (BI) menilai, pemilu dua putaran akan berdampak lebih besar ke konsumsi, yakni sekitar 0.6% terhadap konsumsi Namun di sisi lain, bila pemilu dilaksanakan dalam dua putaran, maka para investor biasanya menahan diri lebih lama untuk berinvestasi dan ingin melihat lebih dalam lagi bagaimana program-program pemerintahan yang baru serta strategi pengelolaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan dirumuskan. Kondisi ini pun bisa membuat pola investasi terhadap pertumbuhan ekonomi agak sedikit melambat.

Selain itu potensi dampak yang kurang menyenangkan pemilu dilakukan sebanyak dua putaran, membuat beberapa perusahaan (khususnya) di bidang startup berpotensi mengalami kesulitan menunggu investor untuk mencairkan modal investasinya yang bertujuan dalam melakukan ekspansi perusahaan.

Hal tersebut mengakibatkan pihak perusahaan harus melakukan pemutusan hubungan kerja (phk) atau penyusutan pada jumlah karyawan dalam mengamankan modal jangka panjangnya ketika menjalankan aktivitas operasional.

Menurut kamu, lebih baik pemilu 2024 dalam satu putaran atau dua putaran?

Sambil kita menunggu keputusan pilpresnya, jangan lupa untuk merencanakan tujuan finansialmu buat masa depan. Salah satu caranya yaitu dengan berinvestasi reksa dana di SayaKaya.

Kamu dapat memutuskan berinvestasi dengan beberapa jenis reksa dana dan memilih lebih dari 50 produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya. Yuk download aplikasinya sekarang!