THR Cair, Konsumsi Masyarakat Berpotensi Melonjak - Market Outlook 2 April 2024
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih bijak lagi. Mari kita ulas berita di bawah ini:
1. THR Cair, Konsumsi Masyarakat Berpotensi Melonjak
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengungkapkan, peningkatan konsumsi masyarakat akan terjadi pada awal bulan April 2024 setelah tunjangan hari raya (THR) cair.
Menurutnya, peningkatan selalu ada dan terjadi di bulan puasa ramadan. Selain itu beliau mengungkapkan, sampai dengan akhir bulan Maret masyarakat masih fokus berbelanja (spending) untuk keperluan berbuka dan sahur. Kemudian baru setelah mendapatkan THR, masyarakat memiliki kecenderungan untuk melakukan spending. Sebab yang disisihkan oleh mereka biasanya gaji bulanan, baik untuk tabungan, biaya sekolah, operasional, makan-minum dan sebagainya.
Disamping itu, masyarakat yang melakukan mudik diprediksi melonjak yaitu hampir 150 juta kendaraan di tahun ini. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 123 juta. Secara tidak langsung hal tersebut pasti akan mendongkrak konsumsi dan daya beli masyarakat. Begitu pun dengan sektor pariwisata yang turut terkerek dan merasakan manfaatnya.
Roy juga berpendapat, bahwa kita tetap optimis karena ini adalah kontribusi terbesar dari retail hampir sekitar 40% sampai 45% itu di bulan puasa ramadan.
2. Tingkat Inflasi di Bulan Ramadan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Maret 2024 secara bulanan mencapai sebesar 0.52%. Sedangkan secara tahunan (year on year), tingkat inflasi Maret menjadi 3.05%. Angka inflasi tahunan itu lebih tinggi dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 2.75%. Sementara, tingkat inflasi tahun kalender (year to date) tercatat sebesar 0.93%.
Menurut PLT Kepala BPS Amalia A Widyasanti, terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,58 p ada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024. Sedangkan secara tahunan, terjadi peningkatan indeks harga konsumen IHK dari 102,99 pada Maret 2023, menjadi 106,13 pada Maret 2024.
Kelompok penyumbang inflasi bulanan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan laju inflasi sebesar 1.42% serta memberikan andil inflasi sebesar 0.41%. Dengan komoditas penyumbang inflasi pada kelompok tersebut adalah telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, serta bawang putih.
Meski demikian Amalia menegaskan, pada komoditas tersebut juga memberikan andil deflasi, diantaranya adalah cabai merah dan tomat.
3. Perputaran Ekonomi Sektor Tertentu Capai Rp270 T!
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ketika momen libur lebaran tahun 2024 akan mencapai Rp276,11 triliun.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati menginformasikan (1/4), Angka ini mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 15% bila dibandingkan dengan potensi perputaran ekonomi lebaran tahun sebelumnya yakni Rp240,01 triliun.
Dessy mengungkapkan, perputaran ekonomi tersebut dipengaruhi dari potensi pergerakan masyarakat selama periode libur lebaran 2024. Selain itu Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada sekitar 193,6 juta orang yang melakukan mobilitas selama libur lebaran tahun ini.
Selanjutnya, pergerakan wisatawan nusantara diprediksi sebagian besar akan mengarah ke Pulau Jawa dengan tiga daerah tujuan terbesar yaitu Jawa Tengah sebanyak 61,6 juta orang, Jawa Timur 37,6 juta orang, dan Jawa Barat 32,1 juta orang.
4. Rupiah Belum "Bangkit"
Nilai tukar rupiah masih mengalami pelemahan pada Selasa tengah hari (2/4), rupiah spot berada di level Rp15.925 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat rupiah melemah sebesar 0.19% dibandingkan dengan penutupan Senin (1/4) yang berada di level Rp15.895 per dolar AS. Pergerakan rupiah ini sejalan dengan mayoritas pelemahan mata uang di Asia pada tengah hari ini.
Hingga pukul 11.51 WIB, ringgit Malaysia masih menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di wilayah Asia setelah mengalami penurunan sebesar 0.4%. Kemudian dolar Taiwan yang turun sebesar 0.32%.
Selanjutnya, won Korea Selatan yang terdepresiasi sebesar 0.2%, baht Thailand yang mengalami koreksi sebesar 0.19% dan peso Filipina yang tertekan sebesar 0.18%.
Berikutnya, yuan China dan yen Jepang yang sama-sama mengalami pelemahan sebesar 0.05%. Lalu ada dolar Singapura yang melemah sebesar 0.04%.
Sementara itu, rupee India menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah mengalami kenaikan sebesar 0.05%.
5. Rapor IHSG Sepekan Lalu
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan data perdagangan saham pada pekan lalu 25-28 Maret 2024 mengalami pergerakan yang bervariasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar 0.83% menjadi level 7.288,81 pada pekan lalu dari posisi 7.350,15 pada penutupan pekan sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengungkapkan, kapitalisasi pasar bursa selama sepekan lalu juga mengalami perubahan sebesar 0.48% menjadi Rp11.692 triliun dari Rp11.748 triliun pada sepekan sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham juga ikut mengalami perubahan sebesar 10.53% menjadi 1.020 ribu kali transaksi dari 1.139 ribu kali transaksi pada sepekan lalu.
6. Pergerakan Obligasi “Tersenyum”
Indonesia Composite Bond Index (ICBI) atau Indeks acuan obligasi Indonesia lanjut mengalami penguatan dan “tersenyum” pada penutupan perdagangan Senin (1/4) awal pekan. Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup naik sebesar 0.09% atau 0,33 poin ke level 379,42.
Indeks obligasi komposit tersebut melanjutkan pergerakannya dari perdagangan 4 hari sebelumnya yang ditutup menguat dengan akumulasi kenaikan sebesar 0.06% atau 0,24 poin pada 28-31 Maret 2024.
Sepanjang bulan ini (month to date), pergerakan ICBI terpantau naik sebesar 0.09%. Kemudian sepanjang tahun berjalan (year to date) hingga 1 April 2024, pergerakannya tumbuh sebesar 1.24% dan secara tahunan (year on year) menguat sebesar 7,41%. Penguatan indeks acuan obligasi Indonesia pada perdagangan Senin (1/4) tersebut juga sejalan dengan kenaikan kinerja indeks obligasi pemerintah dan korporasi.
7. Reksa Dana Pilihan untuk Tujuan Investasimu ke Depan
Tinggal beberapa hari lagi nih menuju hari lebaran, apakah aset investasi di portofoliomu telah bertambah untuk mencapai tujuan finansial di masa depan? Bila belum, kamu bisa mempertimbangkan dan memanfaatkan salah satu produk reksa dana yang satu ini untuk tujuan investasi ke depan.
Salah satu reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan memiliki kinerja positif serta porsi aset alokasi sebagian besar pada aset obligasi yaitu Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF). SSBF memiliki porsi alokasi terbanyak pada Obligasi/Sukuk sebanyak 92.59% (FFS: 29 Feb 2024). Selain itu, SSBF memiliki pergerakan yang relatif stabil dan risikonya cukup minim terhadap fluktuasi pasar. Reksa dana ini juga menjadi salah satu pilihan favorit dari Ci Jessica.
Sucorinvest Sharia Balanced Fund memiliki performa optimal dalam 1 bulan terakhir sebesar 0.71%, kemudian dalam 3 bulan sebesar 1.85%, dan dalam 6 bulan sebesar 3.69% (1 April 2024).
Kemudian, kinerja secara selama 1 tahun terakhir dari Sucorinvest Sharia Balanced Fund melebihi acuannya, dengan perbandingan SSBF: 7.5344% dan Acuannya (PIRC-S): -1.1767% (1 April 2024). Dengan adanya pertumbuhan positif dan kinerja yang stabil. Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF) bisa menjadi pertimbangan untuk menambah aset alokasi pada portofoliomu.
Berdasarkan informasi di atas, terdapat beberapa hal positif yang mencerminkan bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia terus bertumbuh. Seperti potensi konsumsi masyarakat yang dinilai akan melonjak, apalagi pada saat bulan ramadan, dan pergerakan indeks acuan obligasi yang memiliki kinerja positif serta bisa berdampak baik pada nilai instrumen keuangan yang aset alokasinya terdapat obligasi, seperti reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran.
Nah, salah satu cara untuk memanfaatkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia agar menjadi lebih baik yaitu dengan cara berinvestasi. Ketika berinvestasi, kamu tidak hanya berkontribusi dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun juga dapat mencapai tujuan finansialmu di masa depan.
Sebelum berinvestasi, ada baiknya untuk menentukan dan memiliki tujuan finansialnya terlebih dahulu serta sesuaikan dengan profil risiko investasimu. Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga jadi pertimbanganmu dalam berinvestasi.
Disclaimer on ya!
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
Kesalahan Pengelolaan Uang di Setiap Rentang Usia
Halo teman Yamin! Pengelolaan uang yang baik merupakan keterampilan yang seharusnya dipahami dan diterapkan sejak dini. Namun sayangnya, sebagian dari kita mengalami kesalahan dalam mengelola uang pada berbagai tahapan kehidupan. Dari usia muda hingga usia lanjut, kesalahan-kesalahan ini bisa memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap keuangan pribadi. Mari kita telaah kesalahan pengelolaan uang yang umum terjadi di setiap tahapan usia.
Baca Selengkapnya3 Reksa Dana Syariah Terbaik dalam 1 Tahun terakhir di SayaKaya!
Halo teman Yamin! Siapa di sini yang baru mau mulai investasi reksa dana di SayaKaya? Dengan berinvestasi, kamu bisa berpotensi mendapatkan keuntungan dan juga mencapai tujuan finansial di masa depan. Ada berbagai macam jenis reksa dana di SayaKaya yang dapat kamu sesuaikan dengan impian serta profil risikomu.
Baca SelengkapnyaIni Kinerja Investasi Pasca Pemilu - Market Outlook 26 Maret 2024
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih bijak lagi. Mari kita ulas berita di bawah ini:
Baca Selengkapnya