Weekly Newsletter 18 September 2024: IHSG Belum Berhenti Cetak Rekor, Inflasi Amerika Serikat Terkendali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhenti mencetak rekor all time high (ATH) setelah minggu sebelumnya juga memecahkan rekor dengan mencatatkan kenaikan tertinggi pada level 7.754. Terbaru, IHSG mencetak rekor ATH pada level 7.833 hari Kamis, 12 September 2024 dan ditutup pada level 7.812 hari Jumat, 13 September 2024. IHSG menguat 1,18% dalam seminggu, lebih tinggi dari kenaikan seminggu sebelumnya. Yield obligasi Indonesia 10 tahun juga masih melanjutkan koreksinya dalam seminggu terakhir menjadi 6,561%. Sedangkan Rupiah sempat melemah pada awal minggu mendekati Rp15.500 terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tetapi bisa kembali menguat walaupun pada penutupan akhir Jumat nilai dolar AS lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya. Tercatat kurs Rupiah berada pada level Rp15.395, melemah 0,22%.
Berita Ekonomi Sepekan Amerika Serikat (AS) mengumumkan data inflasi bulan Agustus pada hari Rabu, 11 September 2024 dengan hasil yang cukup baik di mana inflasi tahunan AS turun menjadi 2,5% (year-on-year) dari yang sebelumnya pada bulan Juli sebesar 2,9%. Sedangkan inflasi bulanan masih sama dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,2%. Minggu ini juga akan diadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesa (BI) dan Federal Open Market Committee (FOMC) oleh The Fed. Diprediksi penurunan suku bunga akan dilakukan, baik oleh BI maupun The Fed sebesar 25 basis poin (bps).
BI sebelumnya mengubah suku bunga dengan menaikkan sebesar 25 bps pada bulan April 2024 menjadi 6,25% dari yang sebelumnya 6,00%. Suku bunga ini terus bertahan selama 4 bulan berikutnya hingga Agustus. Jika dilakukan penurunan suku bunga sebesar 25 bps, maka suku bunga BI akan kembali menjadi 6,00%. Penurunan ini akan menjadi yang pertama kali setelah terakhir dilakukan penurunan suku bunga pada Februari 2021 dari yang sebelumnya 3,75% menjadi 3,50%. Sedangkan The Fed terakhir kali mengubah suku bunga yaitu pada bulan Juli 2023 dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25%-5,50% dari yang sebelumnya 5,00%-5,25%.
Produk Reksa Dana Baru di SayaKaya SayaKaya kembali kedatangan 1 produk reksa dana baru, yaitu reksa dana pendapatan tetap STAR Stable Income Fund dari STAR Asset Management. Walaupun tidak masuk dalam Top Reksa Dana of the Week kategori pendapatan tetap konvensional minggu ini, kinerja 1 tahun terakhir mencapai 6,25% dan merupakan salah satu reksa dana pendapatan tetap dengan return tertinggi yang dimiliki oleh SayaKaya, sehingga kedatangan produk dari STAR Asset Management kembali menambah pilihan berinvestasi reksa dana.
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini Reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham masih menjadi pilihan jika dilakukan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dan The Fed minggu ini sehingga dapat menjadi pilihan oleh investor. Beberapa pilihan produk reksa dana pendapatan tetap, yaitu Syailendra Fixed Income Fund Kelas A, Pinnacle Indonesia Bond Fund, dan Sucorinvest Sharia Sukuk Fund. Sedangkan beberapa pilihan produk reksa dana saham, yaitu STAR Infobank 15 Kelas Utama, Sucorinvest Maxi Fund, dan Sucorinvest Sharia Equity Fund.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya
Bonus 15Ribu Untuk Investasi Pertama!
Hai, Teman Yamin! Yamin punya bonus spesial buat kamu yang masih ragu untuk mulai investasi. Manfaatkan promo eksklusif ini dan jadikan investasi pertamamu lebih cuan! 💸✨ Yuk, mulai sekarang!" 🤗
Baca SelengkapnyaInflasi Tahunan Amerika Serikat Bulan Agustus 2,5%, Semakin Dekat dengan Target 2%
Amerika Serikat (AS) kembali berhasil menurunkan inflasi tahunannya hingga 5 bulan beruntun. Terbaru, inflasi tahunan AS menjadi sebesar 2,5% (year-on-year) pada bulan Agustus 2024. Sedangkan inflasi bulan bulanan (month-to-month) tercatat 0,2%. Data ini menjadi penting mengingat minggu ini akan diadakan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 17-18 September 2024 dan The Fed berpotensi menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00%-5,25% melihat kondisi inflasi yang sudah mendekati sasaran sebesar 2%.
Baca SelengkapnyaWeekly Newsletter 10 September 2024: IHSG Cetak Rekor ATH, Indonesia Deflasi 4 Bulan, PMI Manufaktur Terus Melemah dan Terkontraksi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor all time high (ATH) pada level 7.754 dan ditutup pada level 7.721 hari Jumat, 6 September 2024 yang membuat IHSG menguat 0,66% seminggu ini. Kinerja positif juga dicatatkan yield obligasi Indonesia 10 tahun yang terkoreksi menjadi 6,603%, melanjutkan penurunannya mendekati level terendah sejak awal tahun di 6,5%. Rupiah juga ikut menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di bawah Rp15.400, bergerak turun seminggu terakhir dan menjadikan nilai tukar terendah sejak awal tahun.
Baca Selengkapnya