Weekly Newsletter 31 Desember 2024: IHSG Berhasil Kembali di Atas 7.000, Window Dressing Belum Terjadi

Minggu lalu hari bursa hanya berjalan tiga hari, yaitu Senin, Selasa, dan Jumat. Pada hari Rabu, 25 Desember merupakan hari libur Natal dan hari Kamis, 26 Desember merupakan cuti bersama. Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meningkat setelah minggu sebelumnya terkoreksi hingga -4,66% dalam seminggu (periode 13-20 Desember 2024). IHSG ditutup pada level 7.036, meningkat +0,76% di mana sempat mencapai level tertingginya di 7.120 pada hari Selasa, 24 Desember (+1,96%). Kenaikan ini membuat IHSG kembali berada di atas level 7.000.

Walaupun demikian, posisi IHSG masih belum lebih tinggi dibandingkan penutupan pada akhir bulan November 2024 dilevel 7.114. Sehingga apabila hari Senin, 30 Desember yang merupakan hari bursa terakhir (hari Selasa, 31 Desember merupakan hari libur bursa) tidak dapat melebihi level 7.114 tersebut maka Window Dressing tahun 2024 tidak terjadi, seperti tahun 2022. Dan ini merupakan yang kedua kalinya dalam 10-20 tahun terakhir. Chart: TradingView

Yield obligasi Indonesia 10 tahun mengalami penguatan tipis menjauh dari level 7,1%, menurun ke level 7,036% dari yang sebelumnya 7,092%. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melanjutkan pelemahan dan tetap berada di atas level Rp16.000. Rupiah melemah dengan ditutup pada level Rp16.230 (+0,25%). Reksa Dana Pilihan Minggu Ini Reksa dana pasar uang menjadi pilihan minggu ini karena memasuki awal tahun 2025 akan ada banyak hal penting seperti pengumuman data inflasi Indonesia dan menunggu kebijakan BI dan The Fed mengenai suku bunga pada bulan Januari 2025, serta dimulainya pemerintahan presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sehingga untuk mengantisipasi hal-hal tersebut dapat menyimpan investasi pada instrumen reksa dana yang rendah risiko, yaitu reksa dana pasar uang.

Beberapa pilihan reksa dana pasar uang yaitu Sucorinvest Sharia Money Market Fund, KISI Money Market Fund, dan STAR Money Market Kelas Utama.

Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!

Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.