Weekly Newsletter 22 April 2025: IHSG Mulai Menunjukkan Perlawanan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada periode 11-17 April 2025 dengan kenaikan sebesar +2,81% ke level 6.438 setelah minggu sebelumnya mengalami tekanan jual yang sangat besar akibat dari penerapan Reciprocall Tariff (tarif imbal balik) oleh Amerika Serikat dan membuat IHSG terkoreksi hingga level terendahnya di 5.882.
Chart: TradingView
Yield obligasi Indonesia 10 tahun juga ikut menguat dengan kembali berada di bawah level 7%, yaitu dilevel 6,933% dari minggu sebelumnya 7,065%. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih mengalami pelemahan tipis dengan ditutup pada level Rp16.820 (+0,18%).
Berita Ekonomi Sepekan
Amerika Serikat (AS) kembali berhasil menurunkan angka inflasinya pada bulan Maret 2025 setelah bulan sebelumnya (Februari) juga mengalami penurunan dari 3% (Januari) menjadi 2,8% (Februari). Inflasi tahunan (year-on-year) AS pada bulan Maret turun ke level 2,4% sehingga saat ini inflasi AS telah turun sebanyak dua bulan beruntun dan mendekati level 2%.
Tingkat inflasi ini juga menyamai level terendahnya dalam beberapa tahun terakhir, yaitu pada bulan September 2024 yang juga sebesar 2,4%. Level terendah berikutnya adalah pada bulan Februari 2021 sebesar 1,7%.
Inflasi tahunan (year-on-year/YoY) ; Sumber: TradingEconomics
Sedangkan inflasi bulanan (month-to-month) juga kembali mengalami penurunan yang cukup signifikan, bahkan terjadi deflasi sebesar -0,1%. Terakhir kali AS mengalami deflasi secara bulanan adalah pada bulan Mei 2020 yang juga sebesar -0,1% saat awal-awal terjadinya Pandemi Covid-19.
Inflasi bulanan (month-to-month/MtM) ; Sumber: TradingEconomics
Dengan tingkat inflasi AS yang semakin melandai, potensi terjadinya penurunan suku bunga oleh The Fed menjadi semakin besar. The Fed akan mengumumkan suku bunga pada 7 Mei waktu setempat, di mana selama tahun 2025 ini belum terjadi perubahan suku bunga dan masih dilevel 4,25%-4,50%.
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini
Reksa dana campuran menjadi pilihan minggu ini karena penurunan IHSG sudah semakin terbatas dengan terjadinya rebound disaat perang dagang masih berlangsung. Data inflasi AS yang semakin rendah juga dapat menjadi pendorong untuk penurunan suku bunga oleh The Fed sehingga dapat berdampak positif pada bursa saham dan obligasi. Walaupun masih ada ketidakpastian dan risiko penurunan harga saham, dapat diimbangi dengan porsi obligasi untuk menjaga volatilitas investasi melalui reksa dana campuran.
Beberapa pilihan reksa dana campuran yaitu Sucorinvest Sharia Balanced Fund, KISI Balanced Fund, dan Syailendra Balanced Opportunity Fund.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal/pemodal wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas produk investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan, serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya

Weekly Newsletter 15 April 2025: Efek Donald Trump, Market Penuh Gejolak
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali hari pertama bursa setelah libur panjang Lebaran (Hari Raya Idul Fitri) dengan trading halt atau penghentian sementara perdagangan selama 30 menit saat pembukaan bursa karena penurunan signifikan sebesar 9% pada hari Selasa, 8 April 2025. Bahkan IHSG mengalami penurunan terdalamnya hingga level 5.882 atau -9,64%.
Baca Selengkapnya
Promo Gajian Total Bonus 10 Juta!
Mau gajian makin cuan? Pakai kode promo SYAILENDRAGAJIAN, kamu bisa dapetin total bonus reksa dana Syailendra Sharia Money Market Fund sebesar Rp10 JUTA! ✨
Baca Selengkapnya
Weekly Newsletter 8 April 2025: Tiga Bulan Berjalan, IHSG dan Rupiah Koreksi Tajam
Dalam empat hari bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meningkat +4,03% dengan ditutup pada level 6.510 (periode 21-27 Maret 2025) menyambut libur panjang Lebaran. IHSG kembali berbalik arah ke atas level 6.500 setelah beberapa kali mengalami penurunan di bawah 6.500.
Baca Selengkapnya