Weekly Newsletter 8 April 2025: Tiga Bulan Berjalan, IHSG dan Rupiah Koreksi Tajam

Dalam empat hari bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meningkat +4,03% dengan ditutup pada level 6.510 (periode 21-27 Maret 2025) menyambut libur panjang Lebaran. IHSG kembali berbalik arah ke atas level 6.500 setelah beberapa kali mengalami penurunan di bawah 6.500.

Chart: TradingView

Kenaikan IHSG diikuti oleh Yield obligasi Indonesia 10 tahun yang berbalik arah menguat di bawah level 7% dengan ditutup pada level 6,980% dari minggu sebelumnya 7,194%. Sedangkan Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan pelemahannya dalam beberapa minggu terakhir dengan diitutup pada level Rp16.555 (+0,36%).

Berita Ekonomi Sepekan

Tahun 2025 telah berjalan tiga bulan, dan sejauh ini kinerja IHSG dari awal tahun sampai hari Kamis, 27 Maret 2025 (year-to-date/YTD) mengalami hasil yang sangat tidak memuaskan dengan penurunan sebesar -8,04%. IHSG bahkan sempat mengalami penurunan terdalamnya hingga level 5.967 pada 24 Maret 2025, atau terkoreksi hingga -15,71%.

Begitu juga dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah sejak awal tahun. Rupiah terkoreksi hingga 2,89% dari sebelumnya pada akhir tahun 2024 berada dilevel Rp16.090 dan saat ini tercatat dilevel Rp16.555. Rupiah bahkan sempat berada dilevel terendahnya pada 25 Maret 2025 dilevel Rp16.590 atau melemah hingga 3,11%.

Hasil berbeda dialami oleh yield obligasi Indonesia 10 tahun yang mencatatkan kinerja positif dengan menguat tipis dan berada di bawah level 7%. Yield obligasi Indonesia 10 tahun pada akhir Desember 2024 berada dilevel 7,022% dan terakhir per Kamis, 27 Maret menguat ke level 6,980%. Walaupun terlihat ada penguatan, dalam perjalanannya yield obligasi Indonesia 10 tahun sempat mengalami pelemahan dengan yang terdalam pada pertengahan Januari 2025 dilevel 7,298%.

Reksa Dana Pilihan Minggu Ini

Reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan minggu ini karena ketidakpastian global yang semakin meningkat akibat penerapan tarif terbaru dari presiden AS, Donald Trump, terhadap berbagai negara sehingga berpotensi terjadinya inflasi yang lebih tinggi, nilai tukar yang semakin melemah, dan aksi saling balas dari negara yang dikenakan tarif. Untuk itu, reksa dana pendapatan tetap yang pergerakannya relatif stabil meningkat dapat menjaga kinerja investasi karena tidak terpengaruh gejolak yang ada.

Beberapa pilihan reksa dana pendapatan tetap yaitu I-Hajj Syariah Fund, KISI Fixed Income Fund Plus, dan Sucorinvest Monthly Income Fund.

Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!

Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal/pemodal wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas produk investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan, serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.