Weekly Newsletter 22 Oktober 2024: Suku Bunga Indonesia Tetap, Pemerintahan Presiden Jokowi Berakhir

23 Oktober 2024 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan cukup signifikan hingga +3,19% dan ditutup pada level 7.760 hari Jumat, 18 Oktober 2024. Begitu juga dengan harga obligasi dan rupiah yang meningkat. Yield obligasi Indonesia 10 tahun mengalami penguatan ke level 6,651% dibandingkan minggu lalu pada level 6,686%. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,74%, menjadi Rp 15.460. Data pasar ini juga merupakan data pasar terakhir pada era pemerintahan Presiden Jokowi, di mana selanjutnya akan dimulai pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto.


Berita Ekonomi Sepekan 1.png Bank Indonesia (BI) mengumumkan suku bunga (BI Rate) bulan Oktober sebesar 6,00%. BI Rate ini tidak berubah atau tetap dari bulan sebelumnya. Deposit Facility juga tetap 5,25% dan suku bunga Lending Facility tetap 6,75%. Pada bulan September, BI Rate turun 25 basis poin (bps) dari 6,25% menjadi 6,00%. suku bunga.jpg Sumber: TradingEconomics


Produk Reksa Dana Baru di SayaKaya 2.png


SayaKaya kedatangan produk reksa dana baru dari Manajer Investasi (MI) yang juga baru hadir di SayaKaya, yaitu Sinarmas Asset Management. Dan kali ini ada lima produk reksa dana dari berbagai jenis yang hadir di SayaKaya. Untuk reksa dana saham ada Simas Danamas Saham, Simas Saham Maksima, dan Simas Indeks Sri-Kehati. Pada reksa dana pendapatan tetap ada Danamas Stabil dan reksa dana pasar uang ada Danamas Rupiah Plus.


Banyaknya produk baru dari Sinarmas Asset Management membuat pilihan berinvestasi reksa dana semakin menarik. Simas Danamas Saham mencatatkan return setahun terakhir sebesar 17,15% (return NAB per 17 Oktober 2024) dan merupakan kinerja setahun tertinggi dibandingkan produk reksa dana saham yang lainnya maupun seluruh produk reksa dana selain saham di SayaKaya. Simas Indeks Sri-Kehati menjadi reksa dana indeks pertama di SayaKaya yang mengacu pada indeks SRI-Kehati. Sedangkan Danamas Stabil merupakan reksa dana dengan AUM (Asset Under Management) atau dana kelolaan terbesar di SayaKaya dengan AUM mencapai Rp 17,7 triliun (Fund Fact Sheet/FFS per September 2024).


Reksa Dana Pilihan Minggu Ini 3.png Reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan minggu ini karena BI Rate tidak turun pada bulan Oktober dan berpotensi turun bulan November jika The Fed menurunkan suku bunganya di awal bulan November. Dengan yield obligasi Indonesia 10 tahun masih di atas 6,6%, reksa dana pendapatan tetap memberikan potensi kenaikan ke depannya saat yield turun. Beberapa pilihan reksa dana pendapatan tetap, yaitu Sucorinvest Sharia Sukuk Fund, Danamas Stabil, dan Pinnacle Indonesia Bond Fund.


Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!


Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Market Update 21 Oktober 2024

Kinerja IHSG 10 Tahun Pemerintahan Presiden Jokowi

Per 20 Oktober 2024, pemerintahan presiden Jokowi resmi berganti dengan dilantiknya presiden terpilih, Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Presiden Jokowi menjalani pemerintahan sebanyak dua periode, yaitu periode pertama dari 20 Oktober 2014 sampai 20 Oktober 2019 dengan wakil presiden Jusuf Kalla dan memiliki nama kabinet yaitu Kabinet Kerja. Selanjutnya presiden Jokowi kembali terpilih sebagai presiden dengan wakil presiden yang berbeda, yaitu K.H. Ma’ruf Amin dan kabinet berganti nama menjadi Kabinet Indonesia Maju, dari 20 Oktober 2019 sampai 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 17 Oktober 2024

Suku Bunga BI Tetap 6,00% Bulan Oktober, Menunggu Penurunan Suku Bunga The Fed

Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga (BI Rate) tetap 6,00% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari Selasa, 15 Oktober dan Rabu, 16 Oktober 2024. Hal yang sama juga berlaku pada suku bunga Deposit Facility yang tetap 5,25% dan suku bunga Lending Facility tetap 6,75%. Bulan September yang lalu, BI menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dari 6,25% menjadi 6,00%.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 15 Oktober 2024

Weekly Newsletter 15 Oktober 2024: Inflasi Amerika Bulan September 2,4%, IHSG Berhenti dari Penurunan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menghentikan penurunannya setelah beberapa minggu terakhir terus terkoreksi. Pada Jumat, 11 Oktober 2024 IHSG ditutup di 7.520, naik +0,32%. Sedangkan yield obligasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih mengalami pelemahan. Yield obligasi Indonesia 10 tahun meningkat tipis ke level 6,686% setelah minggu sebelumnya berada pada level 6,643%. Rupiah juga masih melemah hingga level Rp 15.575, meningkat +0,61%.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +62212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.