Weekly Newsletter 3 Desember 2024: Bulan November Berakhir, Penuh dengan Kinerja Negatif
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi -1,13% pada penutupan hari Jumat, 29 November 2024 dilevel 7.114. Penurunan ini membuat IHSG terkoreksi hingga -6,07% pada bulan November. Dan jika dibandingkan selama sepuluh tahun terakhir sejak tahun 2014, penurunan pada bulan November 2024 menjadi koreksi yang terdalam.
Yield obligasi Indonesia 10 tahun mengalami penguatan hingga level 6,872%, dibandingkan minggu sebelumnya pada level 6,908%. Penguatan ini menunjukkan tanda pembalikan arah dari yang sebelumnya berada di atas level 6,9%. Walaupun terjadi penguatan, jika dilihat pada akhir Oktober yield berada pada level 6,777%. Sehingga hingga akhir November terjadi pelemahan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga kembali menguat dan ditutup pada level Rp15.840, menguat 0,19% dibandingkan minggu sebelumnya pada level Rp15.870. Sama seperti IHSG dan yield obligasi, nilai tukar juga melemah sejak akhir Oktober yang sebelumnya berada pada level Rp15.690. Ini menunjukkan pelemahan rupiah sebesar 0,95%.
Produk Reksa Dana Baru di SayaKaya Minggu lalu telah hadir reksa dana baru di SayaKaya, yaitu reksa dana terproteksi Sucorinvest Terproteksi 49. Berbeda dengan reksa dana lainnya yang bisa dibeli dan dijual kapan saja, untuk reksa dana ini hanya dapat dibeli pada periode pemesanan hingga 25 November 2024 pukul 13.00 WIB dengan kuota pembelian yang terbatas. Sehingga bagi investor yang belum membeli produk ini, sudah tidak dapat membeli atau berinvestasi.
Sucorinvest Terproteksi 49 memiliki periode kepemilikan reksa dana hingga jatuh tempo pada 4 Oktober 2027 dan dapat melakukan pencairan lebih awal setelah satu tahun sesuai dengan jadwal penjualan kembali mengikuti ketentuan yang berlaku terkait dengan pencairan awal tersebut.
Sucorinvest Terproteksi 49 juga memberikan indikasi imbal hasil atau return yang dibagikan secara tetap setiap tiga bulan sebesar 7,25% nett per tahun (tidak dipotong pajak). Nilai ini setara dengan bunga deposito 9,06% dipotong pajak 20% dan kupon obligasi 8,05% dipotong pajak 10%.
Sucorinvest Terproteksi 49 diterbitkan oleh Manajer Investasi (MI) PT Sucorinvest Asset Management (Sucor Asset Management) dan berinvestasi pada Obligasi Berkelanjutan III Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap I Tahun 2024 Seri A dengan rating idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Perusahaan penerbit obligasi adalah PT Lontar Papyrus Pulp & Paper. Bagi yang ingin berinvestasi reksa dana terproteksi, dapat menunggu hingga ada penawaran produk baru di SayaKaya.
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini Reksa dana saham kembali menjadi pilihan minggu ini karena IHSG yang masih bertahan di atas level 7.000 dan berpotensi terjadinya Window Dressing pada bulan Desember membuat IHSG dapat mengalami kenaikan ke depannya.
Window Dressing dapat terjadi jika data-data ekonomi sesuai dengan ekspektasi pasar, seperti inflasi dan suku bunga. Jika The Fed kembali menurunkan suku bunga pada bulan Desember ini, apabila didukung dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dapat membuat BI juga menurunkan suku bunganya.
Penurunan suku bunga identik dengan sentimen positif bagi pasar modal sehingga dapat dimanfaatkan dengan berinvestasi pada reksa dana saham. Beberapa pilihan reksa dana saham yaitu Sucorinvest Equity Fund, Bahana Primavera 99 Kelas G, dan Simas Saham Maksima.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya
Promo Spesial Akhir Tahun!
Hi Teman Yamin! Yamin punya promo akhir tahun bonus Reksa Dana BNI AM Pendapatan Tetap Syariah Ardhani sebesar Rp25,000 spesial untuk kamu! Cek syarat dan ketentuannya dulu ya.
Baca SelengkapnyaWeekly Newsletter 26 November 2024: BI Rate Tetap, Dolar Amerika Mendekati Rp16.000
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil menghentikan penurunan beberapa minggu terakhir. IHSG ditutup pada level 7.195, naik +0,47%. Selama seminggu IHSG bergerak mendatar pada level terendah di 7.118 dan level tertinggi 7.229. Walaupun kenaikan IHSG masih terbatas, tetapi sudah menunjukkan sinyal positif adanya perlawanan dari tekanan jual yang terjadi belakangan.
Baca SelengkapnyaWeekly Newsletter 19 November 2024: Amerika Serikat Kembali Mengalami Inflasi, Market Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penurunan minggu lalu dan membuat IHSG telah terkoreksi selama tiga minggu beruntun. IHSG ditutup pada level 7.161 (-1,73%). IHSG terakhir mengalami kenaikan dalam seminggu yaitu pada periode 11-18 Oktober 2024 dengan kenaikan sebesar 3,19% ke level 7.760. Dan posisi IHSG saat ini semakin menjauh dari level tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada level 7.910 (19 September 2024), atau terkoreksi -9,46%.
Baca Selengkapnya