Weekly Newsletter 19 November 2024: Amerika Serikat Kembali Mengalami Inflasi, Market Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penurunan minggu lalu dan membuat IHSG telah terkoreksi selama tiga minggu beruntun. IHSG ditutup pada level 7.161 (-1,73%). IHSG terakhir mengalami kenaikan dalam seminggu yaitu pada periode 11-18 Oktober 2024 dengan kenaikan sebesar 3,19% ke level 7.760. Dan posisi IHSG saat ini semakin menjauh dari level tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada level 7.910 (19 September 2024), atau terkoreksi -9,46%.
Sejalan dengan penurunan IHSG, yield obligasi Indonesia 10 tahun dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga ikut melemah. Yield obligasi Indonesia 10 tahun melonjak naik menjadi 6,902% dibandingkan level minggu lalu sebesar 6,728%. Sedangkan nilai tukar rupiah meningkat 1,18% menjadi Rp 15.850.
Berita Ekonomi Sepekan Amerika Serikat (AS) mengumumkan inflasi tahunan (year-on-year) pada bulan Oktober sebesar 2,6%. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan inflasi dua bulan terakhir (September: 2,4% dan Agustus: 2,5%) dan menghentikan laju penurunan inflasi tahunan sejak bulan Maret 2024. Sebelumnya, inflasi AS berhasil direndam dan bergerak turun hingga enam bulan beruntun dari bulan April hingga September. Sumber: TradingEconomics
Kenaikan inflasi ini membuat kekhawatiran bahwa The Fed mungkin saja tidak menurunkan suku bunga pada bulan Desember mendatang. The Fed baru saja menurunkan suku bunga menjadi 4,50%-4,75% dari yang sebelumnya 4,75%-5,00% pada bulan November. Diestimasikan pada bulan Desember akan kembali dilakukan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%-4,50%.
Produk Reksa Dana Baru di SayaKaya Minggu depan, tepatnya pada hari Senin, 25 November 2024 akan diterbitkan reksa dana baru di SayaKaya, yaitu reksa dana terproteksi Sucorinvest Terproteksi 49. Berbeda dengan reksa dana lainnya yang bisa dibeli dan dijual kapan saja, untuk reksa dana ini hanya dapat dibeli pada periode pemesanan hingga 25 November 2024 pukul 13.00 WIB dengan kuota pembelian yang terbatas.
Minimal pembelian Sucorinvest Terproteksi 49 sebesar Rp 50 juta dan memiliki periode kepemilikan reksa dana hingga jatuh tempo pada 4 Oktober 2027. Nasabah dapat melakukan pencairan lebih awal setelah satu tahun sesuai dengan jadwal penjualan kembali mengikuti ketentuan yang berlaku terkait dengan pencairan awal tersebut.
Sucorinvest Terproteksi 49 juga memberikan indikasi imbal hasil atau return yang dibagikan secara tetap setiap tiga bulan sebesar 7,25% nett per tahun (tidak dipotong pajak). Nilai ini setara dengan bunga deposito 9,06% dipotong pajak 20% dan kupon obligasi 8,05% dipotong pajak 10%.
Sucorinvest Terproteksi 49 diterbitkan oleh Manajer Investasi (MI) PT Sucorinvest Asset Management (Sucor Asset Management) dan berinvestasi pada Obligasi Berkelanjutan III Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap I Tahun 2024 Seri A dengan rating idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Perusahaan penerbit obligasi adalah PT Lontar Papyrus Pulp & Paper.
Apabila ingin melakukan pemesanan pembelian atau ada hal lain yang mau ditanyakan, bisa langsung menghubungi CS SayaKaya.
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini Reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan minggu ini karena yield obligasi Indonesia 10 tahun berada pada level 6,9% dan mendekati level 7%. Semakin tinggi yield dapat dijadikan peluang berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap khususnya yang mayoritas berinvestasi pada obligasi negara.
Walaupun saat ini kondisi inflasi Amerika Serikat (AS) meningkat pada bulan Oktober, jika nantinya inflasi AS kembali menurun maka The Fed dapat melanjutkan penurunan suku bunga dan diikuti oleh penurunan BI Rate. Beberapa pilihan reksa dana pendapatan tetap yaitu Bahana Mes Syariah Fund Kelas G, Pinnacle Indonesia Bond Fund, dan Avrist Bond Fund.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya
Kulik Reksa Dana: Sucorinvest Terproteksi 49
Halo teman Yamin! SayaKaya kali ini kedatangan produk baru reksa dana dengan jenis reksa dana terproteksi, yaitu Sucorinvest Terproteksi 49. Berbeda dengan reksa dana pada umumnya, reksa dana terproteksi hanya dapat dipesan pada periode waktu tertentu dan kuota nominal pemesanan terbatas dengan memberikan indikasi imbal hasil atau return yang tetap setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaTransaksi Pertama Bonus 50RB!
Hai Teman Yamin! Yamin punya bonus spesial buat kamu yang masih ragu untuk mulai investasi nih. Manfaatkan promo eksklusif ini dan jadikan investasi pertamamu lebih cuan! πΈβ¨ Yuk, mulai sekarang! π€ Jangan lupa cek syarat dan ketentuannya dulu ya!
Baca SelengkapnyaMenjelang Tahun 2024 Berakhir, Bagaimana Kinerja Investasi Reksa Dana Tahun Ini?
Tahun 2024 tidak terasa sudah mau berakhir. Dalam setahun ini banyak terjadi gejolak pada pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dimulai dilevel 7.272 dan mencatatkan level terendah pada 19 Juni 2024 dengan penurunan sebesar 574 poin atau -7,89% dilevel 6.698.
Baca Selengkapnya