Apa Benar Biaya Hidup itu Murah?

5 Juli 2021 Ditulis oleh Jessica Wijaya
Featured

Lagi-lagi saya tergeli­tik kare­na post salah satu influ­encer dan “eduka­tor” saham. Katanya, biaya hidup itu sebe­narnya murah. Benarkah?


Saya rasa, jika biaya hidup itu murah, influ­encer tidak per­lu repot-repot men­co­ba jualan buku dan kelas berba­yar ser­ta mem­ber­ship.. Hehehe..


Jika biaya hidup itu murah, kita tidak per­lu menge­dukasi masyarakat agar berinvestasi. 


Perny­ataan biaya hidup itu murah, dan gaya hidup itu mahal ini ser­ingnya kelu­ar dari orang-orang yang notabene peng­hasi­lan­nya sudah cukup besar sehing­ga men­gang­gap biaya hidup layak itu murah. Pada­hal, ten­tu saja murah dan mahal itu relatif. Jika peng­hasi­lan kita di bawah biaya hidup layak, ya ten­tu saja kita akan men­gang­gap biaya hidup itu mahal. Jika seba­liknya, ya kita akan anggap itu murah.


Kita juga jan­gan melu­pakan fak­ta bah­wa memang seir­ing per­tum­buhan pen­da­p­atan, STANDAR hidup layak kita memang biasanya meningkat. Seba­gian dari kita masih salah kaprah dan men­gang­gap beber­a­pa golon­gan biaya hidup adalah “gaya hidup”. Apa contohnya?


Memil­ih untuk menyeko­lahkan anak di seko­lah yang ber­stan­dar baik, apakah itu gaya hidup? Saya rasa tidak. Ini hanya ikhtiar para orang tua agar anaknya men­da­p­atkan pen­didikan lebih baik. 


Memil­ih untuk mendaf­tar asur­an­si kese­hatan diband­ingkan BPJS, apakah itu gaya hidup? Saya rasa tidak. Ini hanya ben­tuk “jaga-jaga” agar jika kita sak­it kita men­da­p­atkan per­awatan lebih baik.


Memil­ih untuk ting­gal di kawasan yang lebih baik den­gan sarana dan prasarana lebih baik, lingkun­gan lebih bersih dan asri. Apakah ini gaya hidup? Saya rasa tidak. Ini hanya ben­tuk keing­i­nan kita agar ting­gal den­gan kual­i­tas yang lebih baik.


Kita berin­ves­tasi, agar kita bisa memenuhi stan­dar hidup kita yang (mungkin) lebih ting­gi di masa depan. Tidak semua hal yang sifat­nya sedik­it di atas apa yang men­ja­di stan­dar teren­dah hidup itu adalah pen­gelu­aran gaya hidup. Kan bukan cuma beber­a­pa orang saja yang pan­tas hidup layak dan “naik kelas”?


Mari kita posisikan diri men­ja­di kepala kelu­ar­ga yang berpeng­hasi­lan Rp 10.000.000 per bulan­nya den­gan 1 orang anak. Apakah yakin biaya hidup itu murah, menang­gung biaya hidup, kese­hatan, dan seko­lah dari 3 orang anggota keluarga?


Invest and man­age your mon­ey for a bet­ter stan­dard of liv­ing. Jan­gan telan men­tah-men­tah kali­mat, “Semua hal itu murah, yang ada di atas lev­el teren­dah hidup itu adalah gaya hidup”. 


Because you and your fam­i­ly deserve a bet­ter future!


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
CEO Insight 7 Juni 2021

Males Sih Lo!

Belakan­gan lagi heboh banget soal finan­cial influ­encer men­go­men­tari suatu tweet dari Dea Anu­grah, jur­nalis yang saya san­gat hor­mati karyanya.

Baca Selengkapnya
thumbnail
CEO Insight 27 Mei 2021

To The Moon?

Jan­ji “to the moon” ini man­is sekali. Sia­pa sih yang tidak mau ke bulan? 

Baca Selengkapnya
thumbnail
CEO Insight 15 Mei 2021

Telur-Telur yang Pecah Di Dalam Satu Keranjang

“Porto­fo­lio gue cuan 200% dalam 3 bulan!”

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.