It’s the Climb, Champ!

5 Juli 2021 Ditulis oleh Jessica Wijaya
Featured

Rabu ming­gu lalu, saya sem­patkan non­ton acara IG Live. Kali ini top­iknya bukan ten­tang inves­tasi melainkan perbin­can­gan seru sep­utar gowes oleh tiga orang istime­wa: Ori­ana Titi­s­ari dari Sucor Asset Man­age­ment, Adri­anus Bias — bos riset Sucor Seku­ri­tas, dan bin­tang tamun­ya John Boemihardjo. 


Uniknya, JB (John Boemi­hard­jo, bukan Justin Bieber ya) yang arek Suroboyo ini bukan seo­rang fund man­ag­er, walau ia juga seo­rang investor di pasar saham. Selain aktif di dunia bis­nis, JB ini tidak per­lu diragukan lagi ketoko­han­nya di dunia per-gowe­san, alias Sek­te Gowes. Ia bahkan ser­ing diang­gap seba­gai Ket­ua Sek­te Gowes. Banyak prestasi JB di dunia gowes, dan yang pal­ing anyar adalah saat JB menorehkan prestasi spek­takuler dari ajang Unbound Grav­el atau yang dulu dike­nal seba­gai Dirty Kanza. 


Bulan Juni 2021 lalu, ia berhasil fin­ish di ajang sepe­da grav­el terbe­sar di dunia den­gan rute 200 mil (sek­i­tar 330 km). Wak­tun­ya 16 jam, 13 menit dan 12 detik den­gan total kalori yang dibakar 9.548 kcal! 


Image: Medan Unbound Gravel yang "ngeri" dan penuh tantangan.


Medan Unbound Grav­el yang “ngeri” dan penuh tantangan.


Medan­nya tidak mudah, mele­wati jalan berbatu, tan­jakan berbuk­it, angin yang tak ter­duga arah­nya, dan masih banyak lagi keke­ja­man Dirty Kan­za. Cuma wong edan yang mau ikut acara ekstrem ini. 


Oke, ini keren. Tapi men­ga­pa Sucor Group bikin acara bertemakan Gowes dan bukan inves­tasi seper­ti biasanya? 


Jawa­ban atas per­tanyaan ini saya dap­atkan di akhir acara. Per­ta­ma, terny­a­ta ada banyak per­samaan antara pasar modal dan bersepe­da. Akan saya jelaskan lebih lan­jut nanti. 


Ked­ua, menu­rut saya acara ini seder­hana: ingin berba­gi keba­ha­giaan di saat kesedi­han dan tan­ta­n­gan berat sedang dihadapi oleh bangsa ini. Semuanya dilan­dasi oleh keper­cayaan bah­wa keba­ha­giaan adalah satu-sat­un­ya hal yang malah berkem­bang biak dalam diri, saat kita mem­bagikan­nya den­gan orang lain. Juga bah­wa keba­ha­giaan sebe­narnya ada di gengga­man tan­gan kita, dari dalam diri kita. Kalau sehat dan baha­gia, kita sudah makmur. 


Satu hal lagi. Di saat yang sulit seper­ti saat ini, beredar video yang sebe­narnya pun­ya pesan moral yang baik; bah­wa apa yang mau kita som­bongkan di dunia ini mengin­gat semua akan berakhir sama: nihil. Juga pesan moral yang indah bah­wa yang akan dike­nang pada akhirnya adalah per­bu­atan baik kita.


Tapi ada satu bagian yang saya kurang sepen­da­p­at. Yaitu pen­da­p­at bah­wa di hari tua nan­ti, saat hidup kita sedang meng­hadapi final mar­gin call, semuanya tidak akan mem­bawa apa-apa. Semuanya toh akan berakhir sama. Mirip-mirip prin­sip nihilisme. 


Saya hanya khawatir, kalau berang­ga­pan bah­wa semuanya tidak berar­ti dan toh akan berakhir sama, maka kita akan men­gang­gap peker­jaan seba­gai beban sema­ta, kare­na tidak berar­ti. Peker­jaan bukan diang­gap seba­gai berkat. Kare­na ter­lalu berfokus pada titik akhir per­jalanan, bukan pada per­jalanan­nya itu sendiri. 


Pada­hal per­jalanan men­ca­pai cita-cita itu adalah hadi­ah uta­manya. Seti­ap langkah, seti­ap kema­juan, seti­ap pem­be­la­jaran untuk men­ja­di lebih bijak adalah hal-hal yang harus disyukuri dan dirayakan. Men­ga­pa? Kare­na kita telah men­ja­di manu­sia yang lebih baik, lebih bersyukur, dan akhirnya lebih berba­ha­gia. Bukankah kita merasa pal­ing baha­gia kalau merasa ada kema­juan dalam hidup kita?


Ini­lah yang menu­rut saya men­ga­pa perbin­can­gan den­gan JB men­ja­di pent­ing, kare­na per­jalanan Unbound Grav­el ini rasanya bisa men­ja­di per­ayaan yang juga mem­berikan pela­jaran untuk kita semua.


Image: Boris, sang kucing trader yang suka gowes


Boris, sang kuc­ing trad­er yang suka gowes


Sebelum acara mulai, saya sem­pat berbin­cang den­gan Ori­ana, sang MC. Kala itu ia merasa gugup kare­na ia men­gaku ter­akhir kali naik sepe­da mungkin saat masih remaja.


Jadi­lah ia melakukan beber­a­pa per­si­a­pan. Per­ta­ma, ia mem­beranikan diri untuk naik sepe­da lagi. Banyak orang mem­bu­at perumpa­maan bah­wa naik sepe­da itu amat mudah. “It’s like rid­ing a bicy­cle,” kata orang. Sekali bela­jar tidak akan per­nah lupa. Mus­cle memory.


Nyatanya, begi­tu mulai ia lang­sung ter­jatuh. Alasan per­ta­ma, otot masih kaku. Lalu kali ked­ua, kem­bali ter­jatuh. Oh, kursinya ket­ing­gian dan kakinya tidak bisa men­jangkau lan­tai. Kali keti­ga masih agak takut kare­na sudah jatuh dua kali. Ya ter­pak­sa, sesi bela­jar sepe­da ini diakhiri.


Saya pun mem­beri sedik­it saran... “kalau mau naik sepe­da jan­gan lihat bawah, tapi lihat ke depan, ke tujuan mu.”


Besoknya saat men­co­ba lagi, bermodalkan nekad, ia lang­sung meli­hat ke depan, dan lang­sung mele­sat! Well, seti­daknya 5 menit kare­na tak lama kemu­di­an ia sudah siap kem­bali ke rumah kare­na paha per­ih dan detak jan­tung berde­tak kencang. 


Per­si­a­pan ked­ua, ia mela­hap semua blog, YouTube dan apapun yang bisa dite­mukan di Google ten­tang JB. 


Ori­ana berceri­ta bagaimana saat menon­ton video per­si­a­pan, hing­ga mem­ba­ca blog per­juan­gan JB menun­taskan Unbound Grav­el rasanya seper­ti menon­ton film aksi. Seo­lah sedang meli­hat sang pahlawan berjuang demi hidup­nya melawan mon­ster yang menge­jar. Ia ikut deg-degan saat stok air sudah mulai menip­is kare­na Camel­bak-nya bocor. Ia merasa lega keti­ka JB bersepe­da sendiri­an namun kemu­di­an berte­mu sep­a­sang cyclist yang kemu­di­an “men­e­mani” nya. Ia garuk-garuk-garuk keti­ka mata­hari ter­be­nam dan serang­ga-serang­ga mulai bermuncu­lan, men­ja­di tan­ta­n­gan baru untuk JB. Hing­ga akhirnya JB kem­bali ke Empo­ria, Kansas, dan menye­le­saikan Unbound Grav­el, baru­lah Ori­ana bisa berna­pas lega. Pahlawan­nya menang.


Lang­sung per­tanyaan demi per­tanyaan ia siap­kan. Terus terang saya juga nitip beber­a­pa per­tanyaan kare­na ingin tahu, apa sih yang bisa mem­bu­at Sang Ket­ua Gowes berta­han? Rasanya ini bukan lagi kisah ten­tang sese­o­rang arek Suroboyo yang menye­le­saikan ajang Unbound Grav­el, melainkan seo­rang manu­sia yang berhasil melawan dirinya sendiri, dan sam­pai di puncak.


Image: Bermodalkan sepeda dengan tanduk custom, JB menyusuri medan yang berbatu dan dikelilingi ladang dan sapi hitam.


Bermodalkan sepe­da den­gan tan­duk cus­tom, JB menyusuri medan yang berbatu dan dike­lilin­gi ladang dan sapi hitam.


LESSONS LEARNED


“Ini kan acara high endurance, ini kan benar-benar gila, jaraknya 333 kilo, den­gan jalan yang bukan aspal, angin­nya juga begi­tu. Otoma­tis namanya gang­guan itu banyak. Menu­rut saya tan­ta­n­gan uta­ma dari sepedaan yang ber­jarak seper­ti ini itu adalah diri kita sendiri,” ujar JB. 


Tam­bah JB, “Kita lewat satu jalan, ada bule berhen­ti, kita kan ter­go­da juga… enak juga ya kalau berhen­ti… Tan­ta­n­gan melawan diri sendiri memang yang pal­ing berat. Saya rasa ini sama seper­ti di stock mar­ket…. Kita ini rasanya gak sampe-sampe, jaraknya masih jauh. Kalau di stock mar­ket juga, kok ga untung-untung. Pada­hal teman-teman mungkin sudah take prof­it atau cut loss. Kita untuk benar-benar disi­plin pegang barang lama kan ga mudah. Sak­it­nya long endurance itu sama den­gan sak­it­nya megang saham jang­ka panjang.”


Keku­atan men­tal JB sudah pasti diu­ji dalam acara ini. Sep­a­n­jang menon­ton IG Live ini , saya meny­im­pulkan beber­a­pa hal yang menu­rut saya adalah pela­jaran dari JB ten­tang cara men­galahkan diri sendiri.


Per­ta­ma, sebelum men­galahkan diri sendiri, kita harus men­ge­nali diri sendiri dulu. 


Saat per­si­a­pan Unbound Grav­el, JB tahu kalau ini adalah track yang pan­jang dan berat sehing­ga mem­bu­tuhkan asu­pan. Jadi­lah dalam memil­ih makanan dan minu­man ia tahu mana yang akan mem­berikan ener­gi ter­baik. Ia mengkalku­lasikan seti­ap bera­pa jam ia harus makan, dan ia den­gan penuh disi­plin men­jalankan­nya. Ia juga tahu makanan apa yang bisa tetap segar, sol­id, kalori ting­gi, bisa di taruh di kan­tong, dan tetap menam­bah appetite. Ini­lah makanan yang ia siap­kan dan men­ja­di teman­nya sep­a­n­jang perjalanan.


Disi­plin juga men­ja­di kata kun­ci, kare­na di sep­a­n­jang per­jalanan hidup akan datang masalah sil­ih bergan­ti. Di Unbound Grav­el, saat siang hari masalah ter­ber­at adalah panas. Saat malam tiba, masalah pengli­hatan dan serang­ga-serang­ga yang bert­er­ban­gan. Juga angin men­ja­di tan­ta­n­gan. “Sela­ma Anda disi­plin makan dan minum, di atas sepe­da, saat sore men­je­lang datang, badan akan terasa enak dan segar. Ini saya sebut mag­ic hour.”


Satu pela­jaran lain dari JB adalah cara ia men­gatasi masalah. “Men­jalani sesu­atu jan­gan panik, dan kita jalani saja,” ujar JB saat ia meng­hadapi masalah camel­bak yang bocor. “Saya tahu mungkin ini tidak bisa fin­ish, tapi saya akan men­co­ba sam­pai titik darah ter­akhir dulu. Untungnya sete­lah jalan puluhan kilo tan­pa air, terny­a­ta pani­tia menyi­ap­kan water sta­tion keju­tan yang tidak diumumkan.”


Seba­gai manu­sia, lelah dan masalah itu hal biasa. Tapi, JB tidak men­co­ba untuk men­jadikan masalah itu alasan untuk meny­er­ah. Ia tahu kemam­puan dan batasan­nya sendiri, dan ia terus maju.


Sama seper­ti track Unbound Grav­el, kehidu­pan ini juga pan­jang, seakan tan­pa akhir, penuh tan­ta­n­gan dan cobaan. 


Anda, saya, dan kita semua juga telah mele­wati masa ker­ing yang pan­jang den­gan adanya pan­de­mi Covid19. Saat titik terang mulai ter­li­hat, lalu muncul gelom­bang ked­ua yang meny­erang den­gan dah­sy­at­nya sam­pai-sam­pai pemer­in­tah harus menarik rem daru­rat. Satu per­satu sanak saudara dan teman mulai mengabari beri­ta “posi­tif” dan kabar kehi­lan­gan ada dimana-mana. Ini­lah men­ga­pa berbin­cang den­gan John Boemi­hard­jo mem­bawa sedik­it hara­pan untuk saya, Ori­ana dan Bias.


Ya, benar, JB sam­pai ke garis fin­ish. Tapi toh, di akhir itu tak banyak yang diin­gat. Mungkin hanya ada medali akan men­ja­di pengin­gat yang man­is. Jus­tru yang terus mem­bekas di ingatan adalah seti­ap keme­nan­gan kecil yang ia dap­atkan di sep­a­n­jang perjalanan.


Saat berte­mu water sta­tion dadakan sete­lah puluhan kilo kehausan.


Saat berte­mu pasan­gan cyclist di saat sudah ber­jalan lama di ten­gah mata­hari yang mulai ter­be­nam seo­rang diri.


Saat tuna sand­wich biasa terasa begi­tu nikmatnya.


Saat berhasil menaklukkan buk­it per­ta­ma, ked­ua, ketiga…


“Seti­ap per­jalanan itu adalah pros­es, jadi harus melalui lit­tle wins dulu. Kare­na kalo kita maun­ya big gains terus bisa copot di ten­gah jalan… Seper­ti saat main sepe­da, awal­nya main flat baru lan­jut ke tan­jakan. We have to cel­e­brate the lit­tle wins,” ucap JB men­gakhiri perbincangan.


Kita memang sedang men­gala­mi masa yang sulit dan menakutkan den­gan adanya pan­de­mi ini. Pela­jaran hidup dari JB ini san­gat menye­man­gati saya. Semoga di sep­a­n­jang jalan­nya akan ada banyak “water sta­tion” dadakan yang mem­beri kita keku­atan ekstra!


Saya akan men­gakhiri tulisan kali ini den­gan sebuah puisi yang dit­ulis oleh putri saya, Ivey. Rasanya indah sekali meli­hat cara pan­dang seo­rang rema­ja sep­utar per­jalanan kehidu­pan. Seder­hana, tapi mem­bu­at kita ingin terus tersenyum hing­ga garis fin­ish tiba.


Sela­mat menikmati per­jalanan hidup ini.


Co-writ­ten oleh Wud­dy War­sono dan Ori­ana Titi­s­ari, 3 Juli 2021.


Ilus­trasi oleh Joelle Warsono.


Image:


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
CEO Insight 5 Juli 2021

Apa Benar Biaya Hidup itu Murah?

Lagi-lagi saya tergeli­tik kare­na post salah satu influ­encer dan “eduka­tor” saham. Katanya, biaya hidup itu sebe­narnya murah. Benarkah?

Baca Selengkapnya
thumbnail
CEO Insight 7 Juni 2021

Males Sih Lo!

Belakan­gan lagi heboh banget soal finan­cial influ­encer men­go­men­tari suatu tweet dari Dea Anu­grah, jur­nalis yang saya san­gat hor­mati karyanya.

Baca Selengkapnya
thumbnail
CEO Insight 27 Mei 2021

To The Moon?

Jan­ji “to the moon” ini man­is sekali. Sia­pa sih yang tidak mau ke bulan? 

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.