Macroeconomics Update; seri 1
Happy Monday, teman-teman OKB! Bagaimana, apakah sempat menikmati konser Coldplay pekan lalu?
Bagi teman-teman yang belum sempat mendapatkan tiket Coldplay, jangan berkecil hati. Sepertinya dalam beberapa waktu terakhir, animo para penyelenggara konser alias EO meningkat, dan kita bisa melihat lonjakan event konser ataupun festival musik yang diselenggarakan di Indonesia. Ada apa gerangan?
Menurut riset Sayakaya, budget spending untuk pos entertainment, khususnya bagi Gen-Z di tahun 2023, meningkat hampir 50% dari tahun 2022. Dari yang awalnya sekitar 8% dari pengeluaran total mereka, menjadi sekitar 15%-18% di tahun 2023.
Para responden pun menyatakan bahwa prioritas pengeluaran untuk entertainment ini terdiri dari traveling (85% dari jawaban responden), makanan/kuliner (65%), dan konser (48%).
Bisa kita lihat juga trendnya untuk pengeluaran per kapita masyarakat untuk kategori leisure dan entertainment yang perlahan kembali pulih di tahun 2021 dan 2022.
Dengan siapnya para konsumen untuk menikmati layanan entertainment, tentu saja para penyelenggara konser sigap untuk mengambil potensi pengeluaran ini. Beberapa waktu yang lalu, Wamenparekraf Sandiaga Uno menyatakan bahwa dampak perputaran dana pada konser Coldplay bisa mencapai Rp1,67 trilyun! Hal yang sangat menggembirakan, mengingat konsumsi domestik Indonesia bisa dikatakan melambat dalam beberapa bulan terakhir ini.
Adapun pendapatan acara musik di tahun 2022 saja lompat cukup jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk tahun sebelum Covid 19. Bisa dibayangkan jika tahun 2022 saja peningkatan tajam sudah terjadi, apalagi di tahun 2023 dimana konser dan acara musik yang diadakan jauh lebih banyak.
Kemenparekraf sendiri menyatakan bahwa di tahun 2023, sudah ada lebih dari 3000 konser yang diberikan izin penyelenggaraan di Indonesia. Biasanya konser juga turut memberikan trickle down economics, atau efek menetes ke bawah; dimana perputaran uang juga bukan hanya terbatas pada pembelian tiket saja. Namun juga pada industri pendukung serta kesejahteraan yang diharapkan bisa meningkat.
Contohnya saja, pada konser Coldplay kita bisa melihat tingkat okupansi yang tinggi untuk hotel-hotel di sekitar Senayan. Melihat data serapan tenaga kerja pada sektor pariwisata, perputaran uang yang meningkat pada travel dan entertainment tentu saja diharapkan membawa angin segar bagi para pekerja pendukungnya. Menurut data terakhir, ada sekitar 19 juta tenaga kerja yang diserap oleh sektor pariwisata.
Namun, maraknya penyelenggara konser ini juga harus kita sikapi dengan kehati-hatian dan prinsip manajemen risiko. Di konser Coldplay sendiri, ada cukup banyak korban penipuan scam tiket yang konon jumlah kerugiannya mencapai puluhan milyar. Di malam konser sendiri, sudah ada 400 korban penipuan dengan kerugian mencapai lebih dari Rp2 milyar. Ini baru jumlah korban yang melapor secara resmi ke kepolisian; belum termasuk korban yang merelakan atau memutuskan untuk tidak melapor.
Ada opsi lainnya yaitu untuk menghadiri konser di luar negeri. Namun hal ini juga kita harus pertimbangkan masak-masak karena adanya tren pelemahan Rupiah terhadap US Dollar dalam beberapa waktu terakhir ini. Dalam 3 bulan terakhir, Rupiah sempat mengalami pelemahan hingga Rp15.980 walaupun sekarang stabil di area Rp15.400.
Nah, jika teman-teman ingin melakukan traveling dan/atau menikmati konser di luar negeri, risiko ini harus diingat ya teman-teman ketika melakukan budgeting, sehingga tidak terjadi overspending.
Teman-teman Sayakaya yang mungkin merasa FOMO dalam turut serta menikmati konser mungkin bisa mengaplikasikan prinsip kehati-hatian sebelum membeli tiket konser. Potensi dirugikan; khususnya dari pedagang tiket tidak resmi atau calo, sangat tinggi. Apalagi kecenderungan kerugian yang tidak terlalu besar membuat kebanyakan orang enggan untuk melaporkan ke pihak berwajib, yang berakibat pada tidak adanya penindakan terhadap pelaku.
Nah untuk teman-teman yang masih menabung atau menyisihkan dana untuk membeli tiket konser selanjutnya, bisa banget mempertimbangkan opsi Portfolio di aplikasi Sayakaya untuk membantu kamu mengembangkan dana untuk konser lebih cepat lagi. Untuk konser yang diselenggarakan dalam waktu cepat, pilihlah opsi reksa dana pasar uang untuk menaruh dana kamu supaya nggak statis saja!
Lihat Blog Lainnya
Investasi Tanpa Ribet: Memahami Reksa Dana untuk Pemula
Halo teman Yamin! Artikel ini cocok banget buat kamu para investor pemula yang penasaran mengenai reksa dana. Kita akan membahas lebih lanjut soal pengertian dan jenis-jenis dari reksa dana itu sendiri. Yuk disimak bersama!
Baca Selengkapnya5 Kriteria Platform Investasi Reksa Dana Terpercaya
Halo teman Yamin! Mungkin kamu masih ada yang penasaran dan masih bingung cara memilih platform investasi reksa dana yang terpercaya. Artikel ini tepat banget untuk kamu baca. Dalam memilih platform investasi reksa dana, penting sekali untuk memperhatikan beberapa kriteria agar dapat memastikan keamanan dan keberhasilan investasi kamu. Yuk disimak bersama!
Baca SelengkapnyaKonsumsi Rumah Tangga Tumbuh pada Kuartal III - Market Outlook 15 November 2023
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:
Baca Selengkapnya