Melihat Lebih Dekat: Perbedaan Reksa Dana Syariah vs Konvensional
Hallo teman Yamin, sudah mau masuk bulan September ceria nih! Kali ini kita akan membahas salah satu topik yang menarik, yaitu reksa dana syariah. Udah pada tau belum penjelasan tentang reksa dana tersebut. Yuk kita simak bersama!
Reksa dana syariah merupakan salah satu instrumen investasi yang menganut berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Investasi dalam reksa dana syariah diatur oleh hukum Islam yang melarang transaksi yang mengandung riba (bunga), gharar (ketidakpastian), maisir (spekulasi), dan aktivitas bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai moral Islam lainnya.
Konsep Dasar Reksa Dana Syariah
Reksa dana syariah merupakan wadah kolektif yang mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam portofolio saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Manajer investasi yang mengelola reksa dana syariah harus memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak melanggar hukum Islam dan mengikuti panduan dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) atau lembaga serupa di negara lain.
Ada yang penasaran gak soal perbedaan antara reksa dana konvensional dan reksa dana syariah?
Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
1. Prinsip-prinsip Investasi
Reksa Dana Syariah: Reksa dana syariah mengikuti prinsip-prinsip ekonomi Islam. Ini berarti investasi dilakukan sesuai dengan kaidah Islam, menghindari instrumen atau bisnis yang melibatkan riba (bunga), gharar (ketidakpastian), maisir (spekulasi), dan sektor-sektor yang bertentangan dengan nilai-nilai moral Islam.
Reksa Dana Konvensional: Reksa dana konvensional tidak memiliki batasan dalam hal prinsip ekonomi agama. Manajer investasi dapat menginvestasikan dana dalam berbagai instrumen keuangan termasuk saham, obligasi, dan instrumen derivatif, tanpa mempertimbangkan prinsip-prinsip agama tertentu.
2. Jenis Instrumen
Reksa Dana Syariah: Reksa dana syariah berinvestasi dalam instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Ini termasuk saham syariah (yang berasal dari perusahaan yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah), obligasi syariah, dan instrumen pasar uang yang memenuhi standar syariah.
Reksa Dana Konvensional: Reksa dana konvensional dapat berinvestasi dalam berbagai jenis instrumen, termasuk saham, obligasi konvensional, pasar uang, dan instrumen derivatif, tanpa mempertimbangkan prinsip syariah.
3. Pengawasan Hukum dan Etika
Reksa Dana Syariah: Reksa dana syariah diawasi oleh Dewan Syariah yang independen, yang memastikan bahwa semua investasi dan operasi dana sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Investasi dalam reksa dana syariah juga tunduk pada panduan dan fatwa dari lembaga keuangan Islam yang berwenang.
Reksa Dana Konvensional: Reksa dana konvensional tunduk pada regulasi keuangan yang umum berlaku di pasar modal. Pengawasan lebih berfokus pada kepatuhan terhadap aturan pasar dan regulasi keuangan.
4. Tujuan dan Nilai-nilai
Reksa Dana Syariah: Tujuan reksa dana syariah yaitu untuk memberikan alternatif investasi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Investasi dilakukan dengan menghindari praktik yang dianggap tidak etis dalam pandangan agama.
Reksa Dana Konvensional: Tujuan reksa dana konvensional adalah untuk meraih imbal hasil yang optimal tanpa mempertimbangkan prinsip agama tertentu.
5. Potensi Imbal Hasil dan Risiko
Reksa Dana Syariah dan Konvensional: Potensi imbal hasil dan risiko pada kedua jenis reksa dana tergantung pada kinerja pasar dan instrumen yang dipilih oleh manajer investasi. Namun, reksa dana konvensional cenderung memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam memilih instrumen, yang bisa berdampak pada potensi imbal hasil yang lebih tinggi namun juga risiko yang lebih tinggi.
Nah itulah perbedaan mendasar antara reksa dana syariah dan reksa dana konvensional terletak pada prinsip-prinsip investasi yang diikuti, jenis instrumen yang diinvestasikan, dan pengawasan hukum dan etika yang berlaku.
Sebelum mempertimbangkan untuk memilih investasi diantara kedua jenis reksa dana ini, sebaiknya keputusanmu didasarkan pada tujuan finansial, profil risiko investasi, dan seberapa lama kamu akan mengambil atau memanfaatkan dana investasinya.
Kalau kamu masih bingung mau investasi ke produk syariah apa, Yamin punya beberapa produk reksa dana syariah di aplikasi SayaKaya nih yang bisa jadi pertimbangan untuk investasi dalam jangka panjang.
Disclaimer mode on yah!
Lihat Blog Lainnya
BI Pertahankan Suku Bunga - Market Outlook 29 Agustus 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
Baca Selengkapnya7 Hal yang Bisa Kamu Lakukan dengan Uangmu di Akhir Bulan
Hallo teman Yamin! Pada akhir bulan, banyak dari kita sering merasa bahwa uang yang tersisa di dompet atau di rekening sudah semakin tipis. Namun, jangan khawatir! Meskipun anggaran kamu mungkin terbatas, masih ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan dengan uangmu di akhir bulan.
Baca SelengkapnyaKulik Reksa Dana: Syailendra Balanced Opportunity Fund
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi Syailendra Capital.
Baca Selengkapnya