5 Tantangan Ekonomi ke Depan - Market Outlook 18 September 2023
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:
1. Neraca Perdagangan Indonesia Surplus!
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 mengalami surplus sebesar US$3,12 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut meningkat sebesar 1.83% dibandingkan Juli 2023 yang hanya sebesar US$1,31 miliar.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan beruntun pada Agustus 2023.
Surplus neraca perdagangan pada Agustus 2023 ditopang oleh komoditas non migas sebesar US$4,47 miliar.
Penyumbang surplus tersebut berasal dari bahan bakar mineral terutama batu bara, minyak hewan nabati, serta barang besi dan baja.
2. Utang Luar Negeri (ULN) Juli Terkontraksi
Bank Indonesia (BI) menginformasikan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2023 tercatat sebesar US$396,4 miliar. Angka itu terkontraksi sebesar 0.9% secara year on year.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari Utang Luar Negeri sektor swasta.
Perkembangan posisi ULN pada Juli 2023 dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Kemudian, kondisi ULN pemerintah masih tetap terkendali. Pada bulan Juli 2023, posisi ULN pemerintah tercatat sebesar 193,2 miliar dolar AS atau tumbuh sebesar 4.1% secara year on year, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,8% secara year on year (15/9).
Beliau juga berpendapat, ULN memiliki peran penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas.
3. Rupiah Melemah di Awal Pekan
Pada Senin (18/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami pelemahan di pasar spot. Pada pukul 09.08 WIB rupiah berada di level Rp15.374 per dollar AS, atau turun sebesar 18 poin (0.12%) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp15.356 per dollar AS.
Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh adanya sentimen eksternal terutama pada kebijakan arah suku bunga The Fed ke depannya setelah rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar menjadi 3.7% pada Agustus 2023.
Namun dengan adanya informasi surplus pada neraca perdagangan di Indonesia, pelemahan pada Rupiah berdampak tidak terlalu signifikan karena dinilai pergerakan rupiah pun terbilang masih stabil.
4. IHSG “Melambung” dalam Sepekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir “melambung” pada pekan lalu. Indeks ditutup menguat 0.34% di level 6.982,79 pada akhir perdagangan Jumat lalu (16/09).
Dalam sepekan (11-15 September 2023), IHSG mengalami pertumbuhan sebesar 0.84% dan mendekati ke level psikologis di 7.000. Adapun peningkatan pada rata-rata volume transaksi tertinggi selama sepekan terjadi (11-15 September 2023) sebesar 56.84% menjadi 29,18 miliar lembar saham dari 18,61 miliar lembar saham pada sepekan sebelumnya.
Selain itu, asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebanyak Rp464,75 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp1,83 triliun di pasar reguler sepekan lalu. Kemudian asing juga tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp1,36 triliun di pasar negosiasi dan tunai.
5. Ada 5 Tantangan Ekonomi ke Depan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan sedikitnya ada lima (5) tantangan ekonomi dan keuangan untuk beberapa tahun ke depan.
Tantangan pertama, mengenai perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan berisiko. Dengan menyadari potensi risikonya, maka kita dapat segera merumuskan suatu respons yang diperlukan.
Kedua, yaitu kutub pertumbuhan ekonomi yang semakin banyak. Perry menyebutnya sebagai sumber ekonomi yang multipolar atau terfragmentasi, jadi dalam hal acuan pertumbuhan ekonomi, kita tidak lagi hanya berkiblat pada Eropa-Amerika. Sumber pertumbuhan mulai bergeser ke China, dan perlahan ke India serta Indonesia.
Ketiga, mengenai perubahan demografi penduduk. Menurutnya, demografi punya peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi dan imbasnya ke sektor keuangan.
Keempat terkait digitalisasi untuk lima (5) tahun ke depan. Sampai saat itu, mayoritas orang akan lekat dengan pemanfaatan digital. Sehingga diperlukan sekali proses adaptasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui perkembangan digital yang baik.
Kelima, mengenai pembiayaan inklusif atau pembiayaan hijau sebagai upaya menekan tingkat emisi karbon dalam mengatasi perubahan iklim global dan dampak negatifnya.
Dari kelima tantangan tersebut, diharapkan kita bisa mengantisipasi dan melakukan respons terbaik dalam menjaga pertumbuhan pergerakan ekonomi yang positif di masa yang akan datang.
Dari beberapa berita yang telah dirangkum oleh tim SayaKaya, kami berpendapat bahwa dengan adanya kondisi neraca perdagangan yang surplus, kondisi Utang Luar Negeri pemerintah yang terkendali, dan pertumbuhan pasar modal pun masih terus berpotensi positif.
Inilah kesempatan yang terbaik untuk kita dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi. Kita dapat memanfaatkan pertumbuhan ekonomi tersebut dan mencapai tujuan finansial yang telah direncanakan dalam jangka panjang.
Bila kamu ingin tahu produk investasi reksa dana yang bisa jadi pertimbangan untuk berinvestasi, berikut merupakan produk reksa dana yang akan ditampilkan berdasar kinerja terbaik dalam satu (1) minggu terakhir di aplikasi SayaKaya:
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
Mau Analisis Reksa Dana, Pahami Konsep Ini Dulu Yuk!
Hallo teman Yamin! Pernah gak sih kamu merasa, ketika ingin menganalisis kinerja sebuah reksa dana, kamu masih bingung caranya bagaimana? Kali ini, kita akan membahas salah satu metode untuk mengukur kinerja reksa dana agar dapat memudahkan kamu untuk mempertimbangkan dalam berinvestasi. Disimak ya!
Baca SelengkapnyaKulik Reksa Dana: TRIM Dana Tetap 2
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi Trimegah Asset Management.
Baca SelengkapnyaIMF: Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Bisa di Atas 4.5% - Market Outlook 11 September 2023
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:
Baca Selengkapnya