Fitch: Ini Peringkat Kredit di Indonesia - Market Outlook 20 Maret 2024
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih bijak lagi. Mari kita ulas berita di bawah ini:
1. Fitch Mempertahankan Rating Outlook Indonesia
Lembaga pemeringkat Fitch mempertahankan peringkat kredit Indonesia (Sovereign Credit Rating) pada BBB. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil mencerminkan adanya keyakinan kuat atas stabilitas makroekonomi.
Fitch juga menilai, bahwa ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 4.9% pada 2024 didukung oleh konsumsi domestik dan investasi yang solid, di tengah adanya pelemahan ekspor sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Kemudian pada Pasca-Pemilu 2024, Fitch juga memperkirakan implementasi kebijakan seperti progress pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kebijakan hilirisasi pada komoditas, dan pengembangan industri kendaraan listrik akan terus berlanjut.
2. Penyerapan Tenaga Kerja Bertambah
Komite Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia Jakarta Japan Club (JJC) melaporkan sepanjang 2023, perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia dan tergabung dalam JJC telah menyerap ribuan tenaga kerja magang baik dari mahasiswa, hingga siswa sekolah menengah.
Koordinator Komite Studi Pengembangan SDM JJC, Akihisa Matsuda menginformasikan, sepanjang 2023 perusahaan Jepang anggota JJC di Indonesia tercatat menerima kurang lebih sebanyak 10.000 pekerja magang dari sekitar 1.600 perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Dengan adanya pemanfaatan sistem magang untuk pencari kerja, hal itu akan memberikan pengalaman kepada mahasiswa dan dapat menemukan SDM yang berkualitas serta bisa berpotensi mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
3. Masuknya Dana Asing ke Indonesia
Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya aliran modal asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp21,72 triliun pada periode 13-14 Maret 2024. Modal asing yang masuk didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menginformasikan, aliran modal asing masuk lewat SBN senilai Rp12,44 triliun, pada pasar saham sebesar Rp8,91 triliun, dan melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp370 miliar.
Banyaknya dana asing yang masuk ke Indonesia mencerminkan bahwa minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia masih besar.
4. Rupiah di Awal Pekan
Pada Senin pagi awal pekan (18/3), nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.644 per dolar AS pada perdagangan pasar spot. Rupiah turun 46 poin atau minus sebesar 0.29% dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.
Mata uang Asia dominan juga mengalami pelemahan.
Dolar Singapura turun sebesar 0.02%, baht Thailand turun sebesar 0.06%, rupee India mengalami pelemahan sebesar 0.07%, yen Jepang turun sebesar 0.09%, peso Filipina dan ringgit Malaysia ambruk 0.20%, dan won Korea Selatan mengalami penurunan sebesar 0.23%.
Pelemahan mata uang rupiah salah satunya dipengaruhi oleh para investor sedang menantikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini dan mengantisipasi kemungkinan The Fed akan melakukan kebijakan yang cenderung hawkish.
5. Dalam Sepekan, IHSG Terkoreksi
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan lalu mengalami pelemahan sebesar 0.73% menjadi 7.328,054 pada penutupan Jumat (15/3).
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 13 – 15 Maret 2024, rata-rata nilai transaksi harian melonjak sebesar 63.4% menjadi Rp17,1 triliun dari sebesar Rp10,4 triliun pada pekan lalu.
Kemudian terjadi juga pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa yang naik sebesar 2.07% menjadi 1,23 juta kali dari 1,2 juta kali pada pekan lalu. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian Bursa turun 4.9% menjadi 18,6 miliar saham dari 19,65 miliar saham pada pekan lalu.
Pelemahan yang dialami IHSG tersebut mencerminkan adanya masa berakhirnya reli yang hingga mampu mencetak rekor tertinggi atau all time high (ATH) dan menyentuh ke level 7.454 pada Kamis (14/3).
6. Obligasi Masih Bergerak Optimal
Kali ini ada hal yang menarik dari pergerakan obligasi di awal pekan, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) atau Indeks acuan obligasi Indonesia lanjut bergerak menguat pada penutupan perdagangan Senin (18/3). Berdasar data dari Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup naik sebesar 0.03% atau 0,10 poin ke level 378,76.
Indeks acuan tersebut melanjutkan penguatannya dari perdagangan dua hari sebelumnya yang ditutup bertumbuh dengan akumulasi kenaikan sebesar 0.04% atau 0,14 poin pada periode 16-17 Maret 2024.
Bila kita lihat pada pergerakan sepanjang bulan ini (month to date), pergerakan ICBI terpantau mengalami kenaikan sebesar 0.13%. Kemudian sepanjang tahun berjalan (year to date) hingga 18 Maret 2024, pergerakannya tumbuh sebesar 1.07% dan secara tahunan (year on year) mengalami penguatan sebesar 7.98%.
7. Reksa Dana yang Bisa Dipertimbangkan untuk Investasi
Di bulan Ramadan ini selain berbuat kebaikan terhadap sesama, adalagi kebaikan yang bisa buat masa depan kita, yaitu berinvestasi. Apakah aset investasi di portofoliomu telah bertambah untuk mencapai tujuan finansial di masa depan? Bila belum, kamu bisa mempertimbangkan salah satu produk reksa dana yang satu ini.
Salah satu reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan memiliki kinerja positif serta porsi aset alokasi sebagian besar pada aset obligasi yaitu Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF). SSBF memiliki porsi alokasi terbanyak pada Obligasi/Sukuk sebanyak 92.59% (FFS: 29 Feb 2024). Selain itu, SSBF memiliki pergerakan yang relatif stabil dan risikonya cukup minim terhadap fluktuasi pasar. Reksa dana ini juga menjadi salah satu pilihan dari Ci Jessica..
Sucorinvest Sharia Balanced Fund memiliki performa optimal dalam 1 bulan terakhir sebesar 0.60%, kemudian dalam 3 bulan sebesar 1.77%, dan dalam 6 bulan sebesar 3.49% (19 Maret 2024).
Kemudian, kinerja secara selama 1 tahun terakhir dari Sucorinvest Sharia Balanced Fund melebihi acuannya, dengan perbandingan SSBF: 7.4949% dan Acuannya (PIRC-S): 0.4126% (19 Maret 2024). Dengan adanya pertumbuhan positif dan kinerja yang stabil. Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF) bisa menjadi pertimbangan untuk menambah aset alokasi pada portofoliomu.
Berdasarkan informasi di atas, terdapat beberapa katalis positif yang mencerminkan bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia relatif stabil dan masih terjaga. Seperti pandangan penilai pemeringkat Fitch memandang optimis pada kondisi ekonomi di Indonesia dengan rating BBB yang dipertahankan, adanya aliran dana asing masuk ke Indonesia yang mencerminkan minat investasi di Indonesia masih besar, dan dari pergerakan obligasi yang masih mengalami penguatan.
Nah, salah satu cara kita untuk memanfaatkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu dengan cara berinvestasi. Ketika berinvestasi, kamu tidak hanya berkontribusi dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun juga dapat mencapai tujuan finansialmu di masa depan.
Sebelum berinvestasi, ada baiknya untuk menentukan dan memiliki tujuan finansialnya terlebih dahulu serta sesuaikan dengan profil risiko investasimu.
Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga jadi pertimbanganmu dalam berinvestasi.
Disclaimer on ya!
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
6 Rekomendasi Makanan Takjil Enak di Bulan Ramadan
Halo teman Yamin! Bulan Ramadan telah tiba, sebuah masa yang dinanti-nantikan khususnya bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu momen yang paling dinanti saat berbuka adalah menyantap takjil, hidangan ringan yang disiapkan untuk mengakhiri puasa. Berikut adalah 6 jenis takjil yang wajib untuk dibeli pada bulan Ramadan:
Baca SelengkapnyaIni Tips Mengelola THR Dan Gaji Secara Bijak Di Bulan Ramadhan
Halo teman Yamin! mengelola Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji secara bijak menjadi sangat penting untuk memastikan kebutuhan sehari-hari terpenuhi agar tidak mengalami kekurangan di akhir bulan. Apalagi selama bulan puasa pengeluaran dapat meningkat karena adanya kebutuhan tambahan seperti makanan sahur dan berbuka bagi umat muslim (khususnya), serta persiapan untuk merayakan Idul Fitri dan juga berkunjung ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaStrategi Investasi untuk Membangun Kemandirian Finansial di Bulan Ramadan
Halo teman Yamin! Tidak terasa kita sudah memasuki bulan Ramadan. Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan suci yang penuh berkah dan juga merupakan kesempatan bagi kita untuk meningkatkan kemandirian finansial melalui investasi. Tujuan utama berinvestasi di bulan Ramadan ini adalah untuk membangun kemandirian finansial dalam jangka panjang, sehingga dapat memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain agar meraih berkah dalam setiap langkah yang diambil. Berikut ini adalah beberapa strategi investasi yang dapat membantu kamu membangun kemandirian finansial di bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya