Inflasi Bulanan di Indonesia Sentuh di Bawah 0.2% pada Oktober 2023 - Market Outlook 8 November 2023

8 November 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:


1. The Fed Mempertahankan Suku Bunga


Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5.50%. Namun, The Fed menegaskan jika inflasi belum turun secepat keinginan mereka sehingga potensi kenaikan suku bunga masih ada (Inflasi US saat ini: 3.7%).


Keputusan The Fed menahan suku bunga pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (2/11) merupakan yang kedua kalinya dalam dua pertemuan terakhir. Keputusan menahan suku bunga juga sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar.


Chairman Jerome Powell mengungkapkan, bila upaya untuk membawa inflasi kembali ke kisaran 2% masih jauh. Powell juga mengingatkan jika The Fed belum membuat keputusan apapun terkait suku bunga untuk Desember mendatang karena semua keputusan akan sangat bergantung pada hasil dari perkembangan data.


2. Inflasi Bulanan Sentuh di Bawah 0.2% pada Oktober 2023


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi secara bulanan (month to month) pada Oktober 2023 sebesar 0.17%. Tingkat inflasi secara bulanan pada Oktober 2023 lebih rendah dari bulan sebelumnya dimana pada September 2023 terjadi inflasi 0.19 %. Inflasi secara tahun ke tahun (year on year) sebesar 2.56% dan tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2023 sebesar 1.8%.


Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar adalah beras, dengan andil inflasi 0.06% bensin dengan andil inflasi 0.04%, cabai rawit dengan andil inflasi 0.03%, tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0.02%.


Beberapa komoditas lain yang memberikan andil inflasi 0.01% yaitu cabai merah, emas perhiasan, tarif air minum PAM, jeruk dan sawi hijau (1/11).


3. BPS: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Kuartal III Solid


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 mencapai 4.94% secara year on year (yoy). Angka ini menurun dari posisi kuartal II-2023 yang sebesar 5.17%. Sedangkan secara kuartal ke kuartal (QtQ) terjadi pertumbuhan sebesar 1.60%.


PLT Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, meskipun pertumbuhan ekonomi cukup melambat dibandingkan periode sebelumnya, namun hal ini menunjukan ekonomi Indonesia masih tetap solid dan tumbuh positif.


4. Akhirnya Rupiah Menguat!


Rupiah menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini (6/11). Rupiah dibuka di angka Rp15.580/US$ atau menguat 0.92%. Hal ini melanjutkan tren penguatan kemarin yang juga ditutup menguat 0.79%. Posisi ini juga menjadi yang terkuat sejak 3 Oktober 2023 bulan lalu.


Penguatan rupiah hari ini disebabkan oleh masuknya arus modal asing setelah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga pekan lalu (Suku Bunga US: 5.5%).


Berdasarkan data transaksi BI pada 30 Oktober - 2 November 2023, investor asing mencatat net buy sebesar Rp4,07 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,84 triliun di pasar saham, dan Rp1,61 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Dengan demikian total capital inflownya sebesar Rp2,83 triliun.


Capital inflow tercatat sejak minggu ke-4 Oktober. Pada data transaksi 23-26 Oktober 2023, total capital inflow sebesar Rp1,04 triliun didominasi oleh net buy SBN Rp2,18 triliun.


5. IHSG “Berkilau” dalam Sepekan


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) “berkilau” dan mengalami kenaikan sebesar 0.44% menjadi berada di posisi 6.788,850 dari 6.758,793 pada pekan lalu setelah The Fed menahan suku bunga.


Dalam data perdagangan BEI selama periode tanggal 30 Oktober sampai dengan 3 November 2023 berada pada zona positif. Peningkatan terbesar terjadi pada rata-rata volume transaksi harian di Bursa sebesar 34.04% selama sepekan, yaitu menjadi 22,84 miliar lembar saham dari 17,04 miliar lembar saham pada pekan lalu.


Kemudian, rata-rata nilai transaksi pada harian Bursa selama sepekan lalu juga meningkat sebesar 21.04% menjadi sebesar Rp10,95 triliun dari Rp9,05 triliun pada sepekan yang lalu.


Adapun jumlah kapitalisasi pasar Bursa pada pekan lalu turut mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0.19% menjadi Rp10.55 triliun dari Rp10.53 triliun pada pekan sebelumnya.


Berdasarkan informasi yang telah dirangkum oleh team SayaKaya, hal tersebut mencerminkan bahwa meskipun perekonomian secara global masih belum stabil sepenuhnya, namun kondisi ekonomi di Indonesia mulai mengalami recovery serta terus bertumbuh positif.


Terlihat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mulai mengalami penguatan, pertumbuhan perekonomian pada kuartal III tahun 2023 yang tetap solid, dan kinerja dari IHSG dalam sepekan terakhir yang berada pada kondisi positif.


Dari beberapa indikator tersebut dapat membuat kita untuk mempertimbangkan lebih berkontribusi lagi dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya yaitu dengan cara berinvestasi.


Dengan berinvestasi, kamu dapat berkontribusi dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu, dengan berinvestasi dari sekarang kamu juga dapat mencapai tujuan finansialmu di masa depan.


Namun sebelum berinvestasi, ada baiknya tentukan dan miliki tujuan finansialnya terlebih dahulu serta sesuaikan dengan profil risiko investasimu.


Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga jadi pertimbanganmu dalam berinvestasi. Disclaimer on ya!


Top 3 Blogpost.png


Sum­ber data: pasardana.id


Data terse­but meru­pakan infor­masi pen­dukung secara sta­tis­tik men­ge­nai per­for­ma ter­baik dari jenis rek­sa dana pasar uang, rek­sa dana pen­da­p­atan tetap, dan rek­sa dana saham dalam sem­i­ng­gu terakhir.


Dis­claimer: Beri­ta di atas meru­pakan infor­masi terkait ekono­mi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Education 7 November 2023

Cara Mencari Uang Tambahan untuk Mahasiswa

Halo teman Yamin! Buat kamu yang masih mahasiswa dan sedang membutuhkan tambahan uang untuk membiayai kuliah serta kebutuhan sehari-hari! Pasti kamu sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seperti magang, menjadi tutor, menjual barang bekas, bahkan menjadi driver ojek online.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Gaya Hidup 6 November 2023

Tips Solo Traveling Aman Untuk Para Wanita

Beberapa bulan lagi kita sudah masuk di akhir tahun 2023. Mungkin artikel ini bisa menjadi inspirasi buat kamu nantinya. Halo teman Yamin! sebagian orang beranggapan kalau traveling sendiri itu penuh risiko, apalagi kalau wanita yang solo traveling.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Education 3 November 2023

Penasaran dengan Kinerja Reksa Dana? Kenalkan Treynor Ratio

Halo teman Yamin! Mungkin beberapa waktu lalu kamu telah membaca artikel dari SayaKaya yang bercerita tentang bagaimana cara menganalisis reksa dana melalui pengukuran sharpe ratio.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.