Keyakinan Konsumen Awal 2024 Meningkat! - Market Outlook 20 Februari 2024

20 Februari 2024 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:


1. Keyakinan Konsumen Awal Januari 2024 Meningkat!

Berdasar survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Januari 2024 mengindikasikan, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2024 sebesar 125,0, lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar 123,8.


Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengungkapkan, meningkatnya keyakinan konsumen pada Januari 2024 didorong oleh menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).


2. Menarik! Pemerintah Siapkan Metode Baru untuk Perhitungan Tingkat Kemiskinan

Pemerintah akan melakukan uji coba terhadap metodologi perhitungan kemiskinan baru pada tahun 2024. Metode baru tersebut akan resmi diimplementasikan pada tahun depan (2025).


Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengungkapkan, metode perhitungan kemiskinan ini akan dimasukan dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.


Pada implementasi perhitungan akan ada dua (2) data kemiskinan yaitu data yang menggunakan metodologi lama dan data yang menggunakan metodologi baru.


3. Surplus Neraca Perdagangan Januari 2024

Pada Januari 2024, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$2,02 miliar. Dengan data ini, surplus neraca perdagangan sudah terjadi selama 45 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.


Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, surplus neraca perdagangan Januari 2024 yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas.


Neraca perdagangan nonmigas pada Januari 2024 mencatatkan surplus sebesar US$3,32 miliar, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai sebesar US$19,13 miliar. Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh kuatnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta alas kaki.


Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono juga menuturkan, Bank Indonesia (BI) akan memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain agar terus meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.


4. Rupiah Mengalami Koreksi

Nilai tukar mata uang rupiah berada di level Rp15.627 per dolar AS pada Senin (19/2) pagi. Rupiah mengalami pelemahan sebesar 3,5 poin atau 0.02% dari perdagangan sebelumnya. Tetapi pergerakan rupiah dinilai masih ada potensi dapat bergerak menguat secara terbatas.


Di sisi lain, mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona hijau. Baht Thailand menguat sebesar 0.14%, peso Filipina menguat 0.11%, won Korea Selatan menguat sebesar 0.29%, yuan China menguat 0.04%, serta dolar Singapura juga menguat sebesar 0.17%.


Kemudian, yen Jepang menguat sebesar 0.15%, dan dolar Hong Kong juga terpantau mengalami penguatan sebesar 0.01% pada pembukaan perdagangan Senin pagi (19/2).


5. IHSG Sepekan bergerak Cemerlang!

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu bergerak cemerlang. Hal ini ditopang dari respons investor terhadap hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.


Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) “ngegas” sebesar 1.39%. IHSG juga berhasil kembali menyentuh level psikologis di level 7.300.


Selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp57,5 triliun. Malahan investor asing mencatatkan inflow atau pembelian bersih (net buy) yakni mencapai sebesar Rp7,25 triliun di pasar reguler pada pekan lalu.


6. Obligasi Menguat Tipis

Indonesia Composite Bond Index (ICBI) atau Indeks acuan obligasi Indonesia menguat pada penutupan perdagangan Jumat (16/2). Berdasarkan data dari Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup naik sebesar 0.06% atau 0.22 poin ke level 376,87.


Indeks obligasi komposit tersebut berbalik arah dari perdagangan sehari sebelumnya yang ditutup turun sebesar 0.06% atau 0,23 poin (15/2). Sebelumnya, indeks obligasi komposit sempat mengalami penguatan selama dua (2) hari perdagangan secara beruntun dengan akumulasi kenaikan sebesar 0.06% atau 0,20 poin pada 13-14 Februari 2024.


Bila dilihat dari pergerakan sepanjang bulan Februari 2024 (month to date), pergerakan ICBI meningkat sebanyak 0.07%. Kemudian sepanjang tahun berjalan (year to date) hingga 16 Februari 2024 pergerakannya tumbuh sebesar 0.57% dan secara tahunan (year on year) mengalami penguatan sebesar 7.48%.


Penguatan indeks acuan obligasi Indonesia pada perdagangan Jumat (16/2) pekan lalu juga sejalan dengan kenaikan kinerja dari indeks obligasi pemerintah dan korporasi.


7. Reksa Dana yang Bisa Jadi Pilihan!

Sudah melewati hari pencoblosan dalam pemilihan umum, apakah aset investasimu telah bertambah untuk mencapai tujuan di masa depan? Bila belum, kamu bisa mempertimbangkan salah satu produk reksa dana yang bisa mengisi portofolio investasimu untuk ke depannya.


Salah satu reksa dana yang memiliki kinerja positif dan memiliki porsi aset alokasi sebagian besar pada aset obligasi yaitu Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF). SSBF memiliki porsi alokasi terbanyak pada Sukuk sebanyak 73.43% (FFS: 29 Des 2023).


Selain itu, pergerakan SSBF relatif stabil dan risikonya cukup minim terhadap fluktuasi pasar. Kemudian, reksa dana SSBF menjadi salah satu pilihan produk reksa dana dari Ci Jess nih!


Sucorinvest Sharia Balanced Fund telah menorehkan kinerja terbaik dalam 1 bulan terakhir sebesar 0.45%, dalam 3 bulan sebesar 1.92%, dan dalam 6 bulan sebesar 3.52% (19 Februari 2024).


Kemudian, kinerja secara selama 1 tahun terakhir dari Sucorinvest Sharia Balanced Fund melebihi acuannya, dengan perbandingan SSBF: 7.5067% dan Acuannya (PIRC-S): -1.4217% (19 Februari 2024).


Dengan adanya pertumbuhan positif dan kinerja yang relatif stabil. Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF) bisa menjadi pertimbangan untuk menambah aset alokasi pada reksa dana di dalam portofoliomu.


Berdasarkan informasi di atas, terdapat beberapa katalis positif yang menggambarkan bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia masih tetap baik dan berpotensi mengalami pertumbuhan, seperti tingkat keyakinan konsumen masyarakat yang meningkat, dana investor asing yang terus masuk ke Indonesia, serta pergerakan pasar modal yang relatif positif.


Hal itu bisa berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam Negeri untuk jangka panjang.


Nah, salah satu cara kita untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan ekonomi di Indonesia yaitu dengan berinvestasi. Ketika berinvestasi, kamu tidak hanya berkontribusi dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun juga dapat mencapai tujuan finansialmu di masa depan.


Sebelum berinvestasi, ada baiknya untuk menentukan dan memiliki tujuan finansialnya terlebih dahulu serta sesuaikan dengan profil risiko investasimu.


Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga jadi pertimbanganmu dalam berinvestasi. Disclaimer on ya!


Performa 3 Reksa Dana Terbaik SayaKaya (1 Minggu)

Top 3 Blogpost (1).png


Sum­ber data: pasardana.id


Data terse­but meru­pakan infor­masi pen­dukung secara sta­tis­tik men­ge­nai per­for­ma ter­baik dari jenis rek­sa dana pasar uang, rek­sa dana pen­da­p­atan tetap, dan rek­sa dana saham dalam sem­i­ng­gu terakhir.


Dis­claimer: Beri­ta di atas meru­pakan infor­masi terkait ekono­mi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Education 19 Februari 2024

7 Strategi Investasi Setelah Pemilu 2024

Halo teman Yamin! Beberapa waktu lalu kita sudah menggunakan hak suara untuk memilih siapa yang menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden dalam 5 tahun ke depan. Walaupun memang, pada saat artikel ini ditulis, hasil perhitungan suara secara riil belum selesai.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Education 7 Februari 2024

Pengaruh Teknologi Finansial (Fintech) dalam Investasi Reksa Dana

Halo teman Yamin! Kamu merasakan gak, teknologi telah mengubah cara dunia berinvestasi saat ini. Perkembangan teknologi membawa inovasi yang mengubah cara orang berinvestasi, mengelola portofolio, dan mengakses informasi pasar. Berikut adalah beberapa pengaruh utama teknologi terhadap dunia investasi:

Baca Selengkapnya
thumbnail
Education 6 Februari 2024

4 Gaya Hidup Generasi Milenial yang Bisa Mengancam Keuangan Tidak Sehat

Halo teman Yamin! Apakah kamu termasuk dari generasi milenial? Generasi ini dikenal sebagai kelompok yang aktif, inovatif, dan cenderung memiliki preferensi gaya hidup yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.