Market Research 13 Januari 2023: Incoming Recession

16 Januari 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Dari indus­tri rek­sadana, rata-rata kin­er­ja rek­sa dana cam­pu­ran menun­jukkan per­tum­buhan posi­tif apa­bi­la diband­ingkan den­gan indus­tri, namun imbal hasil tam­ba­han (excess return) terse­but cukup kecil. Oblig­asi den­gan durasi jang­ka pan­jang cukup menarik untuk diin­ves­tasikan apa­bi­la adanya momen­tum penu­runan suku bun­ga. Dari sisi glob­al, Bank Dunia menyalurkan ban­tu­an keuan­gan setara den­gan USD 75 mil­iar sep­a­n­jang tahun 2022 kepa­da negara yang terke­na dampak iklim dan perang. Ban­tu­an ini 35% lebih ting­gi diband­ingkan rata-rata nilai ban­tu­an sela­ma 4 tahun ter­akhir. Berikut meru­pakan mar­ket updates secara domestik maupun global:


Tingkat inflasi Indone­sia di tahun 2023 diproyek­si akan melebi­hi tar­get BI aki­bat tingginya inflasi secara glob­al yang mem­pen­garuhi negara-negara lain­nya. APBN dan APBD akan diman­faatkan seba­gai shock absorber.


Diver­si­fikasi pasar ekspor pent­ing bagi Indone­sia di tahun ini, mem­per­tim­bangkan poten­si penu­runan har­ga komod­i­tas yang dap­at mem­be­bani pener­i­maan negara. Pres­i­den Jokowi juga ingin men­dorong hilirisasi dan manufakturisasi.


Sejalan den­gan proyek­si bah­wa kecil­nya defisit APBN pada tahun 2022 tidak teru­lang lagi di tahun 2023, pener­i­maan pajak dan PNBP (pener­i­maan negara bukan pajak) yang cukup ting­gi di tahun 2022 juga diproyek­sikan tertekan pada tahun ini. Sehing­ga, setoran div­i­den BUMN ke pemer­in­tah dihara­p­kan lebih ting­gi pada tahun ini, mengin­gat bah­wa BUMN masih mener­i­ma peny­er­taan modal negara (PMN).


Melam­bat­nya pen­jualan ecer­an dap­at men­ja­di indikasi bah­wa rumah tang­ga sedang mena­han kon­sum­si aki­bat tingginya tingkat inflasi dan suku bun­ga. Per­lam­bat­an ini dap­at berlan­jut hing­ga kuar­tal 1 2023 dan ten­tun­ya mem­pen­garuhi per­tum­buhan ekono­mi Indone­sia yang didorong oleh besarnya kom­po­nen konsumsi.


IMF mem­predik­si seper­ti­ga dari ekono­mi dunia akan men­gala­mi resesi aki­bat dari AS, Chi­na, dan Eropa yang men­gala­mi per­lam­bat­an ekono­mi. Walaupun AS masih memi­li­ki ban­ta­lan ekono­mi beru­pa pasar tena­ga ker­janya yang kuat, ham­pir seten­gah dari negara Eropa san­gat ter­dampak oleh perang RUS-UKR. Sedan­gkan, Chi­na masih meng­hadapi pan­de­mi COVID-19 yang menekan aktiv­i­tas ekonomi.


IMF meni­lai Indone­sia memi­li­ki fun­da­men­tal yang kuat, sehing­ga mam­pu meng­hadapi risiko glob­al den­gan baik. IMF mem­proyek­si per­tum­buhan ekono­mi sek­i­tar 5%, lebih ting­gi diband­ingkan proyek­si per­tum­buhan ekono­mi negara maju sebe­sar 1,1% dan negara berkem­bang sebe­sar 3,7%.


Den­gan kon­disi AS seper­ti saat ini, resesi ekono­mi ‘harus ter­ja­di’ untuk menu­runk­an tingkat inflasi, dan dap­at dikatakan ter­jadinya resesi pun meru­pakan sebab-aki­bat dari kebi­jakan Fed. Oleh kare­na itu, Fed juga men­ja­di pihak yang dap­at meredakan efek dari resesi den­gan mel­ong­garkan kebi­jakan mon­eternya. Pelong­garan ini juga harus sesuai den­gan kon­disi ekono­mi dan tingkat inflasi, alias tidak terburu-buru. 


Perekono­mi­an AS yang men­gala­mi pen­guatan dari sisi pen­cip­taan lapan­gan ker­ja dap­at menekan resesi AS men­gala­mi shal­low reces­sion, yaitu resesi yang melu­as namun tidak men­dalam ser­ta hanya ber­jang­ka wak­tu pendek.


Fed mere­visi tar­get inflasi di tahun 2023 dari 2,8% men­ja­di 3,1%. Hal ini menan­dakan bah­wa Fed bersi­ap menaikkan suku bun­ga lagi di tahun ini, berten­tan­gan den­gan proyek­si dari analis dan pelaku pasar bah­wa tahun ini Fed akan lebih opti­mis. Tingkat kenaikan suku bun­ga men­datang masih sulit diprediksi.


Investor asing cen­derung memindahkan dana dari Indone­sia dan India ke negara yang secara val­u­asi masih under­val­ued, seper­ti Chi­na yang juga dilengkapi den­gan kebi­jakan mon­eter yang ekspan­sif. Den­gan kata lain, investor asing juga sedang melakukan prof­it tak­ing kare­na IHSG meru­pakan salah satu indeks yang mem­berikan per­for­ma baik di tahun 2022.


Pemer­in­tah Chi­na ten­gah mem­per­tim­bangkan tar­get defisit 3% dari GDP untuk tahun 2023, lebih besar diband­ingkan tahun 2022 sebe­sar 2,8%, namun lebih kecil diband­ingkan tahun 2020 sebe­sar 3,6%. Defisit ini untuk men­dorong pemuli­han ekono­mi yang juga didukung den­gan pener­bi­tan tam­ba­han pada oblig­asi khusus. 


Per­ta­ma kalinya sejak tahun 1982, Jepang men­gala­mi lon­jakan inflasi sebe­sar 4%, di atas kon­sen­sus sebe­sar 3,8%. Hal ini men­dorong ter­ben­tuknya speku­lasi bah­wa BoJ akan melakukan penye­sua­ian kebi­jakan kembali.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Market Update 16 Januari 2023

Emas Berkilau, Tanda Resesi Sudah Tiba?

Banyak perib­a­hasa atau ungka­pan yang meli­batkan si emas, baik untuk mem­band­ingkan atau memu­ji, seper­ti anak emas, kesem­patan emas, dan yang lain­nya. Sejak zaman dahu­lu, emas menarik per­ha­t­ian dari berba­gai per­ad­a­ban. Pada­hal, per­ad­a­ban terse­but tidak per­nah berte­mu dan dibatasi oleh wilayah dan bahasa, namun mere­ka sep­a­kat bah­wa kilaun­ya emas menarik hati mere­ka. Karak­ter­is­tik dari emas juga san­gat unik, war­nanya tidak tern­odai dan teroksi­dasi, ser­ta dap­at diben­tuk men­ja­di berba­gai barang unik yang indah. Tak her­an apa­bi­la emas digu­nakan seba­gai ungka­pan untuk mengek­spre­sikan sesu­atu yang san­gat indah atau spe­sial. Hing­ga pada 1500 SM, Mesir men­da­p­atkan keun­tun­gan dari limpa­han emas, yang men­dorong peng­gu­naan emas seba­gai alat tukar inter­na­sion­al. Mele­wati berba­gai peri­ode seper­ti Great Depres­sion (Depre­si Besar) dan Perang Dunia, emas men­ja­di salah satu alat pem­ba­yaran dan komod­i­tas yang pent­ing. Emas juga men­ja­di ‘mod­er­a­tor ekono­mi’ pas­ca Perang Dunia II, kare­na berba­gai negara sedang beru­paya dalam men­cip­takan sta­bil­i­tas diten­gah inflasi dan tingkat utang yang tinggi.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 11 Januari 2023

Market Research 9 Januari 2023: January Effect?

Gagal melan­jutkan rekor Desem­ber hijau, IHSG berpoten­si men­guat pada bulan Jan­u­ari den­gan keber­adaan dari Jan­u­ary Effect (sejak tahun 2010 hing­ga tahun 2022, IHSG melemah sebanyak 4 dari 12 bulan Jan­u­ari). BEI juga akan mengem­ba­likan jam perda­gan­gan dan batas auto reject men­ja­di per­at­u­ran sebelum pan­de­mi. Berar­ti, ARA dan ARB akan men­ja­di simetris sebe­sar 35%. Pen­gusa­ha tetap menyi­ap­kan ren­cana ekspan­si dan tetap opti­mis mema­su­ki tahun poli­tik. Perekono­mi­an Indone­sia dap­at dikatakan memi­li­ki fun­da­men­tal yang kuat den­gan per­tum­buhan ekono­mi diatas 5% pada tahun 2022 dan tingkat inflasi sebe­sar 5,51% YoY. Berikut meru­pakan mar­ket updates secara domestik dan global:

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 11 Januari 2023

Investing through the Macroeconomic and Sectoral Perspective

Top-down analy­sis meru­pakan pen­dekatan inves­tasi yang dim­u­lai dari anal­i­sis makroekono­mi, lalu diiku­ti den­gan anal­i­sis sek­toral dan pemil­i­han saham dalam sek­tor terse­but. Pada titik ten­gah­nya, kita seba­gai investor cukup ter­ban­tu oleh BEI yang mem­ben­tuk indeks sek­toral IDX Indus­tri­al Clas­si­fi­ca­tion atau IDX-IC, yang berper­an untuk mengk­lasi­fikasikan perusa­haan ter­catat berdasarkan ekspo­sur pasarnya. Indeks sek­toral berbe­da den­gan indeks seper­ti IHSG, LQ45, dan IDX30 yang cukup umum dike­nal oleh pelaku pasar dan ser­ing digu­nakan seba­gai strate­gi index­ing ser­ta indeks acuan kin­er­ja. Indeks sek­toral dap­at mem­berikan infor­masi bagi investor men­ge­nai pan­dan­gan pelaku pasar ter­hadap perusa­haan-perusa­haan yang ter­gabung dalam sek­tor yang sama, juga dap­at mem­berikan infor­masi yang lebih men­dalam. Apa­bi­la diband­ingkan, indeks seper­ti IHSG san­gat luas, dan IDX30 san­gat spe­si­fik ter­hadap kri­te­ria ter­ten­tu. Sehing­ga, tolak ukur per­tum­buhan sek­tor dap­at dika­ji berdasarkan perg­er­akan dari indeks sektoral.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.