Investing through the Macroeconomic and Sectoral Perspective

11 Januari 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Top-down analy­sis meru­pakan pen­dekatan inves­tasi yang dim­u­lai dari anal­i­sis makroekono­mi, lalu diiku­ti den­gan anal­i­sis sek­toral dan pemil­i­han saham dalam sek­tor terse­but. Pada titik ten­gah­nya, kita seba­gai investor cukup ter­ban­tu oleh BEI yang mem­ben­tuk indeks sek­toral IDX Indus­tri­al Clas­si­fi­ca­tion atau IDX-IC, yang berper­an untuk mengk­lasi­fikasikan perusa­haan ter­catat berdasarkan ekspo­sur pasarnya. Indeks sek­toral berbe­da den­gan indeks seper­ti IHSG, LQ45, dan IDX30 yang cukup umum dike­nal oleh pelaku pasar dan ser­ing digu­nakan seba­gai strate­gi index­ing ser­ta indeks acuan kin­er­ja. Indeks sek­toral dap­at mem­berikan infor­masi bagi investor men­ge­nai pan­dan­gan pelaku pasar ter­hadap perusa­haan-perusa­haan yang ter­gabung dalam sek­tor yang sama, juga dap­at mem­berikan infor­masi yang lebih men­dalam. Apa­bi­la diband­ingkan, indeks seper­ti IHSG san­gat luas, dan IDX30 san­gat spe­si­fik ter­hadap kri­te­ria ter­ten­tu. Sehing­ga, tolak ukur per­tum­buhan sek­tor dap­at dika­ji berdasarkan perg­er­akan dari indeks sektoral.


Sebanyak 11 sek­tor pada IDX-IC yang telah dilun­curkan sejak awal tahun 2021, meng­gan­tikan pen­gelom­pokkan sek­toral sebelum­nya yang dise­but seba­gai JASICA (Jakar­ta Stock Indus­tri­al Clas­si­fi­ca­tion). Lalu, bagaimanakah kinerjanya?



Source: SayaKaya Research, Bloomberg. Year­ly Performance.


Pada tahun 2021, ter­da­p­at 3 dari 11 sek­tor yang men­catatkan pelema­han secara full year, yaitu sek­tor Basic Mate­ri­als, Non-Cycli­cals, dan Prop­er­ties & Real Estate. Dari 8 sek­tor lain­nya yang menun­jukkan pen­guatan, seten­gah­nya meru­pakan indeks yang men­catatkan per­tum­buhan, namun masih belum men­galahkan pen­guatan IHSG sebe­sar 10,1%. Fan­tastis­nya, di antara 4 sek­tor yang out­per­form IHSG, sek­tor Tech­nol­o­gy men­ja­di pri­madona di antara indeks lain­nya yang men­catatkan per­tum­buhan hing­ga 380,14%! Den­gan kata lain, inves­tasi kita dari awal tahun 2021 sela­ma setahun dap­at berli­pat gan­da ham­pir 4 kali lipat, lho! Ten­tun­ya, ini san­gat luar biasa. Apa­bi­la kita berin­ves­tasi di saham yang men­ja­di kon­stituen indeks Tech­nol­o­gy, besar kemu­ngk­i­nan kita dap­at men­da­p­atkan per­tum­buhan yang lebih besar lagi.


Bagaimanakah kin­er­ja indeks sek­toral pada tahun 2022? Secara umum, 6 dari 11 sek­tor men­catatkan pelema­han secara full year, ter­ma­suk Basic Mate­ri­als dan Prop­er­ties & Real Estates yang berlan­jut melemah. Sedan­gkan, Con­sumer Cycli­cals, Finan­cials, Infra­struc­tures, dan Tech­nol­o­gy berba­lik arah ke zona mer­ah. Sayangnya, indeks Tech­nol­o­gy tidak lagi bersi­nar di tahun 2022, bahkan men­gala­mi penu­runan YoY sebe­sar ‑42,61%. Ini berar­ti bah­wa ham­pir seten­gah dari nom­i­nal yang kita inves­tasikan pada awal tahun menghi­lang. Ten­tu saja, penu­runan nilai inves­tasi yang lebih dalam juga bisa kita ala­mi apa­bi­la kita berin­ves­tasi pada saham yang men­ja­di kon­stituen di sek­tor Tech­nol­o­gy. Turn­around sto­ry, sek­tor Non-Cycli­cals berhasil kelu­ar dari zona mer­ah dan berakhir di zona hijau. Di antara 5 indeks yang men­catatkan pen­guatan, 4 di antaranya men­catatkan per­for­ma di atas IHSG sebe­sar 4,09% YoY. Seba­gai investor, bagaimanakah kita mengka­ji perg­er­akan indeks sek­toral ini?


Sebe­narnya, indeks sek­toral ini san­gat bergu­na kare­na kita dap­at mengka­ji prospek dari perusa­haan ter­bu­ka berdasarkan sek­tornya. Pan­dan­gan para pelaku pasar terse­but ter­cer­min dari perg­er­akan har­ga saham yang men­ja­di kon­stituen mas­ing-mas­ing indeks sek­toral. Selain itu, investor juga dap­at menge­tahui lebih dalam karak­ter­is­tik men­ge­nai sek­tor ter­ten­tu kare­na pen­gelom­pokkan seti­ap perusa­haan didasari dari mod­el bis­nis­nya. Indeks sek­toral dap­at mem­ban­tu investor dalam men­ganal­i­sis secara top-down dan dap­at menge­tahui pada kon­disi ekono­mi ter­ten­tu, sek­tor man­akah yang layak untuk diin­ves­tasikan dan diek­spek­tasikan dap­at mem­berikan imbal hasil lebih ting­gi diband­ingkan kin­er­ja pasar saham secara umum, alias out­per­form­ing mar­ket. Ter­ma­suk juga, investor dap­at menghin­dari sek­tor yang belum diun­tungkan den­gan kon­disi ekono­mi ter­ten­tu. Sehing­ga, kin­er­ja dan pemil­i­han indeks sek­toral san­gat sen­si­tif ter­hadap anal­i­sis makroekonomi.


Satu insight yang bisa saya berikan kepa­da para investor adalah pent­ingnya untuk stay aware den­gan kon­disi perekono­mi­an keti­ka berin­ves­tasi, salah sat­un­ya dari pan­dan­gan sek­toral. Seba­gai con­toh, pada tahun 2021, indeks Tech­nol­o­gy men­gala­mi per­tum­buhan yang sig­nifikan, namun mulai men­gala­mi penu­runan kare­na kenaikan suku bun­ga untuk melawan inflasi menekan per­tum­buhan sek­tor terse­but. Con­toh selan­jut­nya, perang RUS-UKR yang mele­tus di kuar­tal 1 bulan 2022 secara seke­jap men­dorong per­tum­buhan dari har­ga komod­i­tas secara masif, dan men­gun­tungkan bagi saham-saham ener­gi. Pada­hal, setahun sebelum­nya indeks Ener­gy telah mem­berikan return yang san­gat menarik, dan terny­a­ta per­tum­buhan itu tetap berlan­jut. Ten­tu saja, tidak ada kepas­t­ian apakah perg­er­akan indeks sek­toral terse­but dap­at berlan­jut ataupun berba­lik arah di tahun 2023 ini. Di ten­gah kon­disi perekono­mi­an yang masih belum sta­bil sejak tahun 2022, fak­tor makroekono­mi berba­gai negara maju dan berkem­bang masih bersi­fat dinamis dan beber­a­pa negara sal­ing mem­pen­garuhi perekono­mi­an negara lain­nya. Sehing­ga, pent­ing bagi investor agar tetap update agar dap­at mem­ben­tuk kepu­tu­san inves­tasi yang sesuai den­gan kon­disi saat ini.


Hap­py invest­ing and stay updated!


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Market Update 2 Januari 2023

Market Research 30 Desember 2022: Mixed Economy Condition

Poten­si pen­cabu­tan PPKM di Indone­sia men­ja­di katal­is posi­tif untuk perekono­mi­an Indone­sia. Bersamaan den­gan tahun poli­tik dan insen­tif akhir tahun, kon­sum­si domestik yang menyum­bang hing­ga 50% dari GDP Indone­sia diperki­rakan meningkat dan men­dorong pener­i­maan PPN dalam negeri. Namun, ini dap­at memicu inflasi pada jang­ka pen­dek. Bank Indone­sia pun mere­spon kebi­jakan Fed den­gan menaikkan suku bun­ga sebe­sar 25 bps untuk men­ja­ga poten­si per­tum­buhan dan likuid­i­tas ekono­mi. Selain itu, kenaikan yang lebih kecil bertu­juan untuk men­cip­takan kelelu­asaan dalam mere­spon poten­si agre­siv­i­tas kenaikan suku bun­ga oleh Fed. Ter­lepas dari kenaikan suku bun­ga, KPR dan KKB masih bertum­buh den­gan meningkat­nya per­mintaan dan pen­da­p­atan masyarakat. Menu­tupi tahun 2022, berikut meru­pakan mar­ket updates domestik dan global:

Baca Selengkapnya
thumbnail
CEO Insight 2 Januari 2023

A December to Remember

Akhir tahun selalu men­ja­di kenan­gan tersendiri, ter­ma­suk bagi saya. Kare­na mendekati akhir tahun, pusat per­be­lan­jaan dihi­asi den­gan deko­rasi natal dan tahun baru, menyam­but seman­gat dan lem­baran baru. Tidak hanya masyarakat Indone­sia, selu­ruh negara juga bersama-sama mer­ayakan suasana natal. Anak-anak sedang menung­gu kedatan­gan kado spe­sial yang dibawakan oleh san­ta claus. Sayangnya, dia tidak mem­berikan hadi­ah bagi anak-anak yang nakal (naughty list). 

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 26 Desember 2022

Market Research 23 Desember 2022: Window Dressing?

Sep­a­n­jang Desem­ber, asing telah men­jual IDR 15,48 tril­i­un di pasar saham, sehing­ga menekan poten­si ter­jadinya Win­dow Dress­ing ser­ta men­ja­di bulan Desem­ber per­ta­ma den­gan return yang negatif. Hal ini men­dorong beragam man­a­jer inves­tasi untuk men­golek­si saham yang sedang menu­run, ser­ta berin­ves­tasi pada oblig­asi mengin­gat adanya poten­si lan­ju­tan kenaikan suku bun­ga ser­ta diver­si­fikasi. Di AS, man­a­jer inves­tasi melakukan rebal­anc­ing seni­lai USD 100 mil­iar dari saham ke oblig­asi. Pada ming­gu keti­ga di bulan Desem­ber, berikut mar­ket updates dari domestik dan global:

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.