Menjelang Tahun 2024 Berakhir, Bagaimana Kinerja Investasi Reksa Dana Tahun Ini?

Tahun 2024 tidak terasa sudah mau berakhir. Dalam setahun ini banyak terjadi gejolak pada pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dimulai dilevel 7.272 dan mencatatkan level terendah pada 19 Juni 2024 dengan penurunan sebesar 574 poin atau -7,89% dilevel 6.698.

Kenaikan tertinggi IHSG yang juga merupakan level all time high (ATH) terjadi pada 19 September 2024 dilevel 7.910, meningkat 638 poin atau +8,77%. Jarak antara level tertinggi dan terendah IHSG mencapai sebesar 1.212 poin. Sumber: TradingView

Yield obligasi Indonesia 10 tahun juga mengalami fluktuasi dengan jarak tertinggi dan terendah yang cukup lebar. Tertinggi pada 30 April 2024 dilevel 7,268% dan terendah pada 20 September 2024 dilevel 6,428%. Sumber: CNBC Indonesia

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencapai pelemahan tertingginya pada 21 Juni 2024 dilevel Rp 16.445. Dan penguatan rupiah terbaik dilevel Rp 15.095 pada 25 September 2024. Sumber: CNBC Indonesia

Dengan fluktuasi yang cukup tinggi pada saham, obligasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, bagaimana kinerja investasi reksa dana dari awal tahun sampai saat ini (year-to-date/YTD)?

Berikut adalah data kinerja investasi reksa dana YTD 2024 pada masing-masing jenis reksa dana (pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham), baik produk konvensional maupun syariah, untuk 3 produk terbaik: *NAB per 14 November 2024

Kinerja investasi reksa dana ini bisa berbeda dengan yang dimiliki oleh investor karena perbedaan waktu saat melakukan investasi (tidak pas di awal tahun). Ada yang lebih tinggi return di portofolio, tapi mungkin juga ada yang lebih rendah.

Ekspektasi return pada masing-masing produk reksa dana biasanya bervariasi. Sebagai contoh reksa dana pasar uang berkisar 4-5% setahun, reksa dana pendapatan tetap 5-6%, reksa dana campuran 6-8%, dan reksa dana saham di atas 8%.

Jika mencapai angka tersebut, artinya reksa dana memenuhi ekspektasi return. Tapi jika produk reksa dana yang dimiliki tidak mencapai, maka bisa dianggap belum memenuhi ekspektasi return. Pada SayaKaya terdapat produk reksa dana yang menunjukkan kinerja YTD memenuhi ekspektasi investor ketika berinvestasi.

Dengan tahun 2024 tersisa kurang dari dua bulan lagi, diharapkan kinerja investasi reksa dana terus meningkat sampai akhir Desember nanti. Beberapa hal yang dapat menjadi katalis positif pendukung kenaikan investasi reksa dana, seperti penurunan suku bunga oleh The Fed dan Bank Indonesia (BI), inflasi yang tetap melandai, dan fenomena Window Dressing pada bulan Desember.

Saat ini IHSG berada di bawah 7.500 dan Yield Obligasi Indonesia 10 tahun berada di atas 6,8%, artinya sedang memasuki fase diskon pada reksa dana saham dan pendapatan tetap. Untuk itu dapat mempertimbangkan berinvestasi pada reksa dana saham seperti Sucorinvest Equity Fund, Simas Danamas Saham, dan Trimegah Syariah Saham. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap ada Syailendra Fixed Income Fund Kelas A, Bahana Obligasi Kehati Lestari Kelas G, dan BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani.

Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!

Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.