Weekly Newsletter 24 September 2024: Suku Bunga BI dan The Fed Turun, Kenaikan IHSG Terhenti
Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terhenti disaat suku bunga Bank Indonesia (BI) dan The Fed turun, walaupun sebelumnya sempat kembali mencetak rekor all time high (ATH) hari Kamis, 19 September 2024 pada level 7.910. IHSG ditutup pada level 7.743 hari Jumat, 20 September 2024. Dalam seminggu, IHSG mengalami penurunan sebesar -0,88%. Penurunan ini juga terjadi hanya dalam waktu satu hari, yaitu saat hari Jumat dengan penurunan sebesar -2,05%. Sedangkan yield obligasi Indonesia 10 tahun dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan kinerja yang positif. Yield obligasi Indonesia 10 tahun terkoreksi -2,03% menjadi 6,428% dan nilai tukar rupiah turun hingga Rp15.145, -1,62%.
Berita Ekonomi Sepekan BI dan The Fed mulai menurunkan suku bunganya setelah era suku bunga tinggi beberapa tahun terakhir. BI menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dari yang sebelumnya sebesar 6,25% menjadi 6,00%. Sedangkan The Fed menurunkan suku bunga lebih tinggi, yaitu sebesar 50 bps dari yang sebelumnya 5,25% - 5,50% menjadi 4,75% - 5,00%. Penurunan suku bunga oleh kedua bank sentral ini diprediksi tidak hanya satu kali, melainkan bisa beberapa kali dalam 1-2 tahun ke depan, sehingga pasar obligasi dan saham berpotensi mendapatkan aliran dana masuk.
Reksa Dana AUM Terbesar di SayaKaya Berikut adalah produk reksa dana dengan AUM (Asset Under Management) atau Dana Kelolaan terbesar yang ada di SayaKaya pada kategori konvensional dan syariah. Pada kategori konvensional terdapat reksa dana pendapatan tetap STAR Stable Income Fund dengan AUM sebesar Rp 4,6 T dan mencatatkan return satu tahun terakhir hingga 6,29%. Sedangkan kategori syariah terdapat reksa dana pasar uang Sucorinvest Sharia Money Market Fund yang memiliki AUM sebesar Rp 2,2 T dan return satu tahun terakhir 4,55% (NAB per 19 September 2024).
Bagi yang belum mengetahui apa itu AUM, bisa dibaca pada tulisan berikut: https://sayakaya.id/blog/education/mengenal-aum-asset-under-management-atau-dana-kelolaan-reksa-dana .
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini Reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham menjadi pilihan yang menarik dibandingkan reksa dana pasar uang karena penurunan suku bunga yang sudah mulai dilakukan oleh BI dan The Fed. Beberapa pilihan produk reksa dana pendapatan tetap, yaitu Sucorinvest Monthly Income Fund, Sucorinvest Stable Fund, dan BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani. Sedangkan beberapa pilihan produk reksa dana campuran, yaitu Sucorinvest Sharia Balanced Fund, Sucorinvest Premium Fund, dan Syailendra Balanced Opportunity Fund. Terakhir, beberapa pilihan produk reksa dana saham, yaitu Sucorinvest Sharia Sustainability Equity Fund, Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, dan Avrist Equity Growth Fund.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya
Bonus Gajian September!
Hai teman Yamin! Yamin bawain promo spesial gajian untuk kamu di Bulan September nih. Kamu bisa manfaatin promonya dengan syarat dan ketentuan di bawah ini ya!
Baca SelengkapnyaSuku Bunga BI dan The Fed Turun, Obligasi dan Saham Melanjutkan Pestanya
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa, 17 September-Rabu, 18 September 2024 mengumumkan penurunan suku bunga (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,00%, suku bunga Deposit Facility menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%. Sedangkan suku bunga Amerika Serikat (AS) juga diumumkan turun oleh bank sentral The Fed sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75%-5,00%. Penurunan kedua suku bunga ini sudah diprediksi dikarenakan kondisi inflasi Indonesia dan AS yang rendah pada bulan Agustus. Indonesia sebelumnya mencatatkan inflasi sebesar 2,12% dan mengalami deflasi 4 bulan beruntun, serta kontraksi Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur selama 2 bulan beruntun. Sedangkan AS mencatatkan inflasi sebesar 2,50%, mendekati target inflasi 2%.
Baca SelengkapnyaIHSG Tembus 7.800, Bagaimana Kinerja Bulan September?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berhasil mencetak rekor all time high (ATH). Terbaru, per hari Rabu, 18 September 2024 IHSG sempat mencatatkan kenaikan hingga level 7.879 yang merupakan nilai tertinggi sepanjang masa, walaupun berakhir dengan ditutup turun ke 7.829. IHSG juga telah meningkat sebesar 2,07% sejak awal bulan.
Baca Selengkapnya