Weekly Newsletter 25 Februari 2025: BI Rate Tetap, IHSG Berhasil Rebound

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil menghentikan penurunan beberapa minggu terakhir dengan ditutup pada level 6.803 (+2,49%) untuk periode 14-21 Februari 2025. Kenaikan IHSG ini merupakan kenaikan tertinggi dalam satu minggu pada tahun 2025 hingga di atas 2%. IHSG berhasil rebound dari level terendahnya pada tahun 2025 dilevel 6.500 (11 Februari 2025) dan kembali berada di atas 6.800 dengan sempat berada dilevel 6.908 pada 18 Februari 2025.
Chart: TradingView
Yield obligasi Indonesia 10 tahun bergerak mendatar pada level 6,758%-6,848% dan diakhiri pada akhir minggu melemah tipis dengan ditutup pada level 6,788% dari minggu sebelumnya 6,751%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga bergerak mendatar pada level Rp16.210-Rp16.330 dan ditutup melemah pada level Rp16.300 (+0,28%).
Berita Ekonomi Sepekan
Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Februari 2025 memutuskan untuk tetap menahan BI Rate pada level 5,75%, tidak berubah dibandingkan bulan Januari yang lalu. Suku bunga Deposit Facility juga tetap sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,50%.
Keputusan ini dinilai BI konsisten dengan upaya menjaga prakiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%, stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sumber: TradingEconomics
Setelah bulan Januari yang lalu BI secara mengejutkan pasar dengan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps dari 6,00% menjadi 5,75% untuk pertama kalinya sejak terakhir dilakukan bulan September 2024, pada bulan Februari ini BI masih belum kembali menurunkan suku bunga. BI Rate 5,75% masih tergolong tinggi jika dibandingkan level terendahnya pada saat era Pandemi Covid-19 dilevel 3,50%.
Dari data historis BI Rate setelah Pandemi Covid-19 mereda di Indonesia, pada tahun 2023 BI Rate stabil dilevel 5,75% dan 6,00%. Sedangkan tahun 2024 BI Rate berada dilevel 6,00% dan 6,25%. Terakhir BI Rate di bawah 5,75% adalah pada bulan Desember 2022 sebesar 5,50%.
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini
Reksa dana pasar uang menjadi pilihan minggu ini karena belum adanya sentimen atau katalis positif pada pasar, ditambah gejolak politik dalam negeri yang juga mulai kembali menghangat dapat memberikan ketidakpastian pada investasi sehingga dapat memilih produk reksa dana yang relatif konservatif atau berisiko rendah.
Beberapa pilihan reksa dana pasar uang yaitu Avrist Ada Liquid Syariah, Pinnacle Money Market Fund, dan Sucorinvest Money Market Fund.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal/pemodal wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas produk investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan, serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya

Weekly Newsletter 18 Februari 2025: Inflasi Amerika Terus Meningkat, IHSG Bertahan di Atas 6.500
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami koreksi walaupun bisa bertahan di atas level 6.500. Dengan koreksi ini membuat IHSG telah mengalami kinerja negatif tiga minggu beruntun. IHSG ditutup pada level 6.638 (-1,54%) untuk periode 7-14 Februari 2025.
Baca Selengkapnya
Weekly Newsletter 11 Februari 2025: Indonesia Kembali Deflasi, IHSG Jeblok ke Bawah 7.000
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami periode satu minggu dengan koreksi yang cukup dalam, di mana IHSG terkoreksi hingga -5,16% pada level 6.742 untuk periode 31 Januari - 7 Februari 2025.
Baca Selengkapnya
Weekly Newsletter 4 Februari 2025: The Fed Tahan Suku Bunga, Presiden AS Donald Trump Mulai Menjalankan Pemerintahan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencatatkan level tertingginya pada 23 Januari 2025 dilevel 7.324, walaupun berakhir dengan ditutup pada level 7.232. Selanjutnya IHSG mengalami koreksi berhari-hari hingga ditutup pada level 7.109 (-0,63%).
Baca Selengkapnya