Mantab, Inflasi 2023 Akan Turun Lebih Cepat! — Market Outlook 26 April 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
1. BI: Suku Bunga Acuan Masih Tinggi di Level 5,25%
Bank Indonesia (BI) memproyeksi tingkat suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) atau Fed funds rate (FFR) akan tetap tinggi di level 5,25% hingga tahun 2024 mendatang.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, terdapat dua faktor yang menjadi pertimbangan The Fed mengenai suku bunga acuan, yaitu tingkat inflasi yang masih tinggi dan stabilitas pada sistem keuangan.
2. ADB Kucurkan US$20,5 Miliar Untuk Pemulihan Pandemi Covid-19
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mengucurkan dana sebanyak US$20,5 miliar dalam membantu pemulihan di Asia dan Pasifik dari pandemi COVID-19.
Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengungkapkan, dana US$20,5 miliar tersebut terdiri atas investasi ekuitas, hibah, pinjaman dan jaminan, serta bantuan teknis yang diberikan kepada pemerintah dan sektor swasta.
3. Inflasi 2023 Akan Turun Lebih Cepat!
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan tingkat inflasi tahun 2023 akan berada di bawah 4% atau bisa turun lebih cepat dari perkiraan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, ada empat (4) faktor yang bisa memicu penurunan inflasi dapat lebih cepat:
- Respons BI yang menjalankan kebijakan suku bunga secara secara front loaded dan preemptive.
- Terkendalinya imported inflation.
- Kesuksesan pada koordinasi BI, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menjalankan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
- Pada kebijakan fiskal yang dilakukan dalam bentuk pemberian subsidi BBM maupun energi.
4. Penerbitan Obligasi Capai Rp27,08 T!
Penerbitan obligasi dan sukuk korporasi sepanjang tahun 2023 berjalan sedang mengalami penurunan. Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah penerbitan obligasi dan sukuk korporasi hingga akhir Maret 2023 sebanyak 24 emisi dengan nilai sebesar Rp27,08 triliun.
Sedangkan data periode yang sama tahun 2022 menunjukkan, jumlah penerbitan obligasi dan sukuk mencapai 38 emisi dengan nilai Rp42,49 triliun.
Penyebab utama terjadinya penurunan penerbitan obligasi dan sukuk pada kuartal I‑2023 yaitu berasal dari adanya kenaikan suku bunga acuan yang terjadi sejak kuartal IV-2022 hingga saat ini, ungkap Analis Fixed Income Sucorinvest Asset Management Alvaro Ihsan.
5. IHSG Masih Jauh ke 7.000, Investor Wait and See
Perjalanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mendekati 7.000 pasca libur lebaran masih jauh. CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menginformasikan, bahwa saat ini pelaku pasar masih wait and see terhadap hasil Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed. Kenaikan suku bunga tersebut akan menjadi sentimen negatif dan bisa memengaruhi pergerakan mayoritas indeks saham.
6. Duh Mata Uang Asia Lagi Loyo
Sebagian besar mata uang Asia kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), meskipun dolar Amerika Serikat (AS) juga sedang lesu. Pelemahan mata uang Asia juga sejalan dengan koreksinya bursa Asia pada Rabu (26/04).
Pada pukul 12:12 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong melemah sebesar 1,87%, Shanghai Composite China melemah sebesar 0,85%, Straits Times Singapura terkoreksi sebesar 0,76%, dan KOSPI Korea Selatan melemah sebesar 1,59%. Sedangkan hanya indeks Nikkei 225 Jepang saja yang mengalami penguatan sebesar 0,15%,
Dalam pekan ini, terdapat data penting seperti pengeluaran konsumen, pertumbuhan ekonomi, serta indeks keyakinan konsumen (IKK).
Data tersebut bisa menjadi pertimbangan pada bank sentral AS (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga berikutnya pada pertemuan awal Mei mendatang.
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
5 Rahasia Terbesar Penyebab Orang Kaya Makin Kaya!
Hallo teman Yamin! Kamu sadar gak, ternyata setiap tahun pasti ada saja penambahan orang kaya baru lho. Orang tersebut bisa berasal dari pengusaha, influencer, artis, dan berbagai macam latar belakang pekerjaan lainnya.
Baca SelengkapnyaCling! Obligasi Jadi Incaran Dana Asing — Market Outlook 17 April 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
Baca SelengkapnyaBye-bye Dolar, Negara ini Mau Ngeluarin Mata Uang Baru!
Hallo teman Yamin! Kira-kira ada apa yah dengan Dolar AS, katanya ada beberapa Negara yang ingin meninggalkannya. Penasaran? Mari kita ulas bersama.
Baca Selengkapnya