Redenominasi Rupiah

Halo teman Yamin! Dari akhir tahun 2022 hingga sekarang, kamu sering mendengar gak rencana bahwa Indonesia akan melakukan kebijakan redenominasi rupiah? Kira-kira apa yang dimaksud dengan redenominasi rupiah dan tujuannya apa sih? Mari kita bahas bersama.

Redenominasi rupiah merupakan suatu proses pengurangan nilai nominal mata uang suatu negara dengan tujuan untuk menghilangkan beberapa digit di depan angka mata uang, tetapi tanpa mengubah daya beli dan nilai riilnya. Dengan kata lain, redenominasi tidak berpengaruh pada nilai ekonomi dari mata uang itu sendiri, melainkan hanya memudahkan dalam proses perhitungan transaksi dan keuangan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 mengenai Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024 yang salah satunya mengungkapkan tentang Rancangan Undang-undang tentang Redenominasi Rupiah. Secara gambaran penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi nominal tiga angka nol (0) di belakang, contohnya Rp1.000 menjadi Rp1.

Tujuan Redenominasi Rupiah

Adapun beberapa tujuan dari redenominasi rupiah yaitu:

1. Memudahkan perhitungan transaksi: Dengan redenominasi, angka-angka mata uang yang lebih kecil akan digunakan dalam setiap transaksi keuangan, membuat perhitungan menjadi lebih sederhana dan efisien. Penggunaan angka yang lebih kecil akan mengurangi risiko kesalahan dalam proses perhitungan.

2. Mengurangi biaya produksi uang fisik: Semakin besar denominasi mata uang, semakin tinggi juga biaya produksi uang secara fisik seperti kertas dan koin. Dengan redenominasi, biaya produksi dapat ditekan karena jumlah uang fisik lebih sedikit yang harus diproduksi.

3. Meningkatkan kepercayaan Masyarakat: Redenominasi juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap stabilitas mata uang dan ekonomi negara. Dengan mengurangi beberapa digit angka pada nilai mata uang, diharapkan citra rupiah sebagai alat pembayaran yang stabil akan meningkat.

4. Penyederhanaan Sistem Keuangan: Dalam jangka panjang, redenominasi rupiah juga berpotensi dapat menyederhanakan sistem keuangan negara, karena angka yang lebih kecil akan digunakan dalam proses keuangan dan perbankan. 

Namun terdapat tantangan dan pertimbangan yang besar juga dengan adanya rencana serta kebijakan redenominasi rupiah. Kira-kira apa tuh? Yuk lanjut disimak.

1. Perencanaan yang matang: Pemerintah harus merencanakan redenominasi dengan matang dan melibatkan berbagai pihak terkait seperti Bank Indonesia, lembaga keuangan, dan pakar ekonomi.

2. Pengumuman dan Sosialisasi: Pengumuman mengenai redenominasi harus disampaikan secara luas dan merata kepada masyarakat. Sosialisasi dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang tujuan dan manfaat redenominasi.

3. Pengenalan Uang Baru: Penerbitan uang baru dengan denominasi yang lebih kecil harus dilakukan secara tepat dan hati-hati agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat.

4. Konversi Rekening Bank: Bank-bank juga harus melakukan konversi saldo rekening nasabah sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan.

5. Penyesuaian Sistem Keuangan: Sistem keuangan negara termasuk perangkat lunak, peralatan, dan mesin-mesin perbankan harus disesuaikan dengan redenominasi.

Bila kita lihat bersama, kebijakan ini perlu melewati proses yang sangat matang dalam jangka waktu panjang. Menurut kalian, apakah kebijakan dan rencana redenominasi rupiah merupakan langkah efektif untuk mendukung dari pertumbuhan perekonomian di Indonesia? 

Selagi kita menunggu keberlanjutan informasi dari kebijakan dan rencana tersebut, mending sisihkan penghasilan kita untuk berinvestasi reksa dana demi mencapai tujuan finansial di masa depan.

Salah satu cara mewujudkannya yaitu berinvestasi reksa dana di SayaKaya dong! Download aplikasinya sekarang di appstore atau playstore segera!