Prediksi Mengenai Suku Bunga - Market Outlook 10 Juli 2023

10 Juli 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:


1. Prediksi Pefindo Soal Suku Bunga


PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Juli 2023 ini akan memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di level 5.75%. 


Proyeksi tersebut dikarenakan BI masih terus mewaspadai potensi adanya tekanan dari kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS), sehingga dengan BI mempertahankan suku bunga di level 5.75%, nilai tukar bakal tetap terjaga.


Bila BI menurunkan suku bunga, maka hal tersebut berpotensi menimbulkan risiko baru seperti imported inflation. Artinya, inflasi yang terjadi di luar akan tertransmisi ke tingkat domestik, sehingga inflasi pada domestik mengalami peningkatan.


2. Cadangan Devisa Tergerus


Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juni 2023 turun US$1,8 miliar menjadi U$$137,5 miliar dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$139,3 miliar. Penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.


Data BI menyebutkan, posisi utang luar negeri (ULN) pemerintah pada akhir April 2023 tercatat sebesar US$194,1 miliar, relatif cukup stabil dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$194,0 miliar.


Meski mengalami penurunan, Bank Indonesia (BI) menilai, cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan pada sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.


3. Ada Sinyal Positif Ekonomi RI Nih!


Indonesia kembali masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas atau upper middle-income country (UMIC) di tengah adanya berbagai tekanan dan ketidakpastian secara global. Bila dilihat, posisi ini akan berdampak positif ke dalam perekonomian domestik.


Menurut Bank Dunia, gross national income (GNI) per kapita Indonesia tercatat telah mengalami kenaikan sebesar 9.8% menjadi US$4.580 pada 2022 dibanding 2021 sebesar US$4.170. 


Sebelumnya Indonesia berada di kelompok lower middle income country dengan kisaran pendapatan per kapita sebesar US$1.136 sampai US$4.465. Namun saat ini, Indonesia sudah masuk ke kelompok upper middle income dengan kisaran pendapatan per kapita sebesar US$4.466 sampai US$13.845.


Dengan posisi Indonesia yang telah “naik kelas”, maka tetap menjadi daya tarik bagi investor. Khususnya bagi investor yang ingin berinvestasi di pasar keuangan Indonesia. Begitu juga dengan minat investor asing yang ingin menanamkan modal di Indonesia.


4. Rupiah Belum “Bertaring”


Pada Senin (10/7), kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antar bank di Jakarta melemah 0.05% atau 7 poin menjadi 15.150 per dolar AS dari sebelumnya 15.143 per dolar AS.


Nilai tukar rupiah melemah karena probabilitas kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed sangat tinggi. 


Pernyataan Gubernur The Fed yang mengatakan kenaikan suku bunga acuan masih mungkin 2 kali tahun ini karena tingkat inflasi masih tinggi belum turun ke target 2%.


5. BI: Inflasi Selama 2023 dapat mencapai 3.3%


Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi selama 2023 dapat mencapai 3.3%, angka ini lebih rendah dari kondisi inflasi 2022. Namun, untuk mencapai angka tersebut memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah pusat hingga pemerintah daerah agar bisa menjaga stabilitas harga barang.


Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan mengungkapkan, upaya penurunan inflasi Indonesia dapat lebih cepat dari negara lain dikarenakan tidak hanya Bank Sentral yang menjaga inflasi dengan kebijakan suku bunga acuan, namun ada juga peran dari Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga distribusi barang dan stabilitas harga.


6. Market Bonds Jangka Panjang


Pada minggu lalu US10Y bergerak naik ke 4.07% dikarenakan market masih khawatir mengenai The FED yang berencana menaikkan suku bunga ke depannya. The Fed mengungkapkan, untuk melakukan kebijakan dalam kenaikan suku bunga tersebut juga perlu melihat perubahan tingkat inflasinya.


Bila level inflasi belum mengalami penurunan dari level sekarang (4%), maka The Fed berpotensi masih akan menaikan tingkat suku bunganya.


Menurut Analis dari Sucorinvest Asset Management, untuk market bonds secara short-term masih bergerak secara volatile dikarenakan masih belum ada ketidakpastian dalam perekonomian secara global, terutama di US. Namun secara jangka panjang, untuk market bonds sendiri masih berpotensi positif.


PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)



Sum­ber data: pasardana.id


Data terse­but meru­pakan infor­masi pen­dukung secara sta­tis­tik men­ge­nai per­for­ma ter­baik dari jenis rek­sa dana pasar uang, rek­sa dana pen­da­p­atan tetap, dan rek­sa dana saham dalam sem­i­ng­gu terakhir. 


Dis­claimer: Beri­ta di atas meru­pakan infor­masi terkait ekono­mi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Education 6 Juli 2023

7 Cara Belajar Reksa Dana dari 0!

Hallo teman Yamin! Mungkin dari kamu masih ada yang bingung untuk mengetahui bagaimana caranya belajar reksa dana dari 0. Di sini kami ingin sharing beberapa tips untuk kamu yang membutuhkannya. Mari kita simak dan ulas bersama ya!

Baca Selengkapnya
thumbnail
Kulik Reksa Dana 4 Juli 2023

Kulik Reksa Dana: BNI-AM Dana Lancar Syariah

Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi BNI Asset Management. 

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 3 Juli 2023

Kondisi Keuangan Domestik Saat Ini - Market Outlook 3 Juli 2023

Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.