Antara Kepastian dan Ambiguitas
Sebagai pecinta novel misteri karya Agatha Christie, saya begitu bersemangat ketika akhirnya film terbaru yang diangkat dari novel beliau, yaitu A Haunting in Venice, terbit di layar lebar beberapa minggu belakangan. Tumbuh sedari kecil membaca buku-buku karya Agatha Christie, saya sangat bersemangat untuk akhirnya menonton kembali adaptasi filmnya.
Ketika hendak membeli tiketnya, kebetulan anak-anak saya sedang berada di sekitar saya. Menyadari bahwa saya akan menonton film, mereka minta diajak untuk ikut serta. Awalnya saya menolak, karena rating film tersebut cukup advanced untuk usia anak-anak saya. Namun mereka bersikeras.
Akhirnya saya menjelaskan kepada mereka bahwa film tersebut mungkin akan terasa menakutkan bagi mereka (dengan berbagai unsur mistis/misteri), dan anak kedua saya pun mulai ragu. A girl’s girl, dia lebih menyukai film humor dan “cerah”, tidak terlalu menyukai film misteri. Ini akan menjadi film misteri/crime/semi-thriller pertama yang ia tonton.
Dia pun mulai sedikit khawatir, kombinasi antara takut akan filmnya yang mungkin akan sedikit menyeramkan, dan karena resah jika ditinggal kakaknya menonton film alias FOMO. Melihat hal ini, anak saya yang pertama meyakinkan adiknya.
“Don’t worry, it’s just a movie. If you’re scared in the middle you can close your eyes for a bit. And since it’s just a movie, it will be over in two hours. And then we can go back home.”
Mendengar hal ini, sang adik seperti teryakinkan. Walaupun filmnya mungkin akan sedikit mencekam, namun perasaan deg-degannya hanya sementara. Pada akhirnya filmnya akan selesai, dan dia akan mendapatkan rasa senang karena sudah bersama-sama menonton film bersama saya dan kakaknya. Namun jika tidak nonton, sudah pasti akan melewatkan diskusi film dan beraktivitas bersama.
Volatility, is usually just temporary. Sitting out on investments, however, is definite.
Sama seperti halnya investasi kita pada instrumen obligasi. Beberapa waktu belakangan, instrumen obligasi, baik obligasi negara maupun obligasi korporasi, mengalami volatilitas yang cukup signifikan akibat masih tingginya inflasi, nilai tukar Rupiah yang terus melemah, dan bond yield US yang terus memuncak.
Apakah artinya kita harus stop berinvestasi di obligasi? Tentu saja ini bukan jawabannya. Kita masih bisa memilih instrumen lain, seperti reksa dana pasar uang, atau tetap menyicil membeli reksa dana obligasi supaya mendapatkan harga yang baik.
Memang untuk bond yield sementara akan terus naik, tapi akan ada puncaknya, dimana kemungkinan puncaknya akan kita lihat ketika The Fed cukup yakin bahwa inflasi sudah terkontrol. Hal ini mungkin akan terlihat dalam 1-2 bulan kedepan.
Adapun instrumen obligasi sendiri sama seperti sebuah film mencekam. Volatilitasnya hanya terjadi ketika berada di tengah-tengah saja, setelah selesai jatuh tempo tentu saja akan kembali ke harga 100 atau harga par; sesuatu yang merupakan sebuah kepastian. Berinvestasi di obligasi sendiri pun disebut pendapatan tetap atau fixed income karena unsur pembagian kuponnya; yang tentu juga akan terasa di kenaikan NAV ketika kita membeli reksa dana berbasis obligasi.
Sama halnya dengan anak saya, yang sekarang malah ketagihan Agatha Christie dan minta dibelikan buku-bukunya; investasi secara konsisten di aset yang telah terbukti memberikan return yang baik malah memungkinkan kita untuk mengeksplorasi investasi lebih jauh lagi dan menikmati hidup lebih baik.
Walaupun investasi reksa dana obligasi mungkin ambigu, namun akhirnya pasti. Daripada tidak investasi sama sekali, pasti rugi inflasi.
Penulis: Jessica Wijaya, CEO of SayaKaya
Lihat Blog Lainnya
The Fed dan Suku Bunga Indonesia - Market Outlook 25 September 2023
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:
Baca SelengkapnyaPanduan Cermat: Memahami Konsep Reksa Dana Pendapatan Tetap
Halo teman Yamin! Di SayaKaya, kami memiliki beragam jenis kategori reksa dana lho. Ada reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Kali ini, kami ingin mengulas salah satu kategori reksa dana tersebut, yaitu reksa dana pendapatan tetap.
Baca SelengkapnyaKulik Reksa Dana: Syailendra Pendapatan Tetap Premium
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi Syailendra Capital dan reksa dana ini merupakan produk yang baru masuk di aplikasi SayaKaya lho.
Baca Selengkapnya