Kala Pasar Modal Menggoda

21 Februari 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Perusa­haan secara kese­har­i­an­nya mem­bu­tuhkan modal ker­ja untuk berop­erasi, dan terkadang melakukan kegiatan ekspan­si. Namun, aktiv­i­tas terse­but mem­bu­tuhkan biaya yang tidak sedik­it dan terkadang kas perusa­haan tidak men­cukupi kare­na ter­da­p­at kebu­tuhan lain­nya yang harus dipenuhi. Lalu, perusa­haan pun mem­per­tim­bangkan sum­ber pen­danaan yang sesuai agar kegiatan operasi dan ekspansinya dap­at berlang­sung den­gan lan­car sekali­gus mem­per­tim­bangkan kelang­sun­gan perusa­haan di jang­ka panjangnya.


Sum­ber pen­danaan umum­nya berasal dari: 1) Modal sendiri; 2) Investor untuk perusa­haan di tahap awal (angel investors dan/atau modal ven­tu­ra); 3) Laba dita­han; 4) Pin­ja­man bank dan pener­bi­tan oblig­asi;  5) Penawaran saham kepa­da pub­lik. Semakin besar skala perusa­haan, maka semakin banyak juga wadah yang dap­at dip­il­ih oleh perusa­haan untuk men­da­p­atkan pen­danaan. Pada tahap awal/rintisan, umum­nya perusa­haan men­da­p­atkan pen­danaan dari si pemi­lik perusa­haan sendiri, atau dari modal ven­tu­ra dan angel investor yang bermi­nat. Sete­lah bis­nis­nya semakin sta­bil dan men­cip­takan laba, beber­a­pa bagian dari laba dap­at dijadikan modal (laba dita­han). Semakin besar kebu­tuhan untuk berekspan­si, maka perusa­haan juga dap­at men­ga­jukan pin­ja­man ke bank den­gan syarat-syarat ter­ten­tu ser­ta mem­berikan jam­i­nan, dan perusa­haan berke­wa­jiban untuk mem­ba­yar bun­ga pin­ja­man kepa­da bank. Melalui pasar modal, perusa­haan dap­at mener­bitkan oblig­asi yang diiku­ti den­gan pem­ba­yaran kupon kepa­da pemegang oblig­asi ser­ta berke­wa­jiban mengem­ba­likan selu­ruh dana yang diter­i­ma keti­ka jatuh tem­po. Pada saham, pemi­lik perusa­haan melepas kepemi­likan­nya pada perusa­haan kepa­da masyarakat, insti­tusi, bahkan perusa­haan lain. Apa­bi­la ingin go pub­lic, maka perusa­haan terse­but juga harus tun­duk ter­hadap per­at­u­ran dan memenuhi kewa­jiban tertentu.


Bagi investor di pasar modal, berin­ves­tasi pada perusa­haan pub­lik per­lu mem­per­hatikan kemam­puan pem­ba­yaran pada perusa­haan yang mener­bitkan oblig­asi, dan fun­da­men­tal pada perusa­haan yang melepas kepemi­likan­nya. Di ten­gah tingginya lev­el dan poten­si berlan­jut­nya kenaikan suku bun­ga, biaya bun­ga yang harus diba­yarkan oleh perusa­haan yang meng­gu­nakan pin­ja­man bank juga semakin ting­gi, seru­pa den­gan imbal hasil yang ditawarkan oleh perusa­haan yang ingin mener­bitkan oblig­asi agar kom­peti­tif den­gan tingkat suku bun­ga. Sehing­ga, beber­a­pa perusa­haan cen­derung memil­ih untuk melepas saham, yakni melalui IPO ataupun rights issue diband­ingkan men­ga­jukan pin­ja­man kepa­da per­bankan ataupun mener­bitkan oblig­asi. Oleh kare­na itu, dap­at dipredik­si bah­wa pada tahun 2023 akan semakin banyak perusa­haan yang go pub­lic dan aksi kor­po­rasi rights issue.


Den­gan adanya rights issue, maka investor eksist­ing berhak untuk mem­be­li saham di bawah har­ga pasar (har­ga peneb­u­san right lebih kecil diband­ingkan har­ga pasar). Namun, ter­da­p­at poten­si bah­wa har­ga pasar akan menu­run bahkan ke tingkat yang lebih ren­dah diband­ingkan har­ga peneb­u­san right. Sehing­ga, right pun men­ja­di tidak menarik kare­na investor eksist­ing dan investor yang belum memi­li­ki saham perusa­haan terse­but dap­at mem­be­li saham den­gan har­ga yang lebih murah. Investor pun dap­at memil­ih untuk meneb­us, men­jual, atau tidak melakukan aksi apapun ter­hadap rights yang dim­i­li­ki. Apa­bi­la investor memil­ih untuk tidak melakukan apapun, pemegang saham akan men­gala­mi dilusi pada kepemi­likan­nya. Sek­i­las, rights issue mencer­minkan bah­wa perusa­haan mem­bu­tuhkan dana dan dap­at men­ja­di indikasi bah­wa perusa­haan sedang kesuli­tan secara finan­sial, namun aksi kor­po­rasi ini san­gat wajar sekalipun untuk perusa­haan yang besar dan tidak memi­li­ki per­masala­han dari ner­a­ca keuan­gan­nya. Sehing­ga, investor per­lu mencer­mati alasan diba­lik rights issue pada perusa­haan.


Pada tahun 2022, BEI mem­berikan pelu­ang bagi 59 perusa­haan untuk mengge­lar IPO dan melan­tai di bur­sa. Namun, cukup banyak dari perusa­haan terse­but yang men­gala­mi penu­runan har­ga saham secara sig­nifikan, dan banyak yang berteng­ger di har­ga Rp 50 per lem­barnya. IPO men­ja­di cara yang menarik untuk men­da­p­atkan pen­danaan walaupun kon­disi bis­nis belum matang secara opera­sion­al dan skalanya masih cukup kecil. Den­gan har­ga penawaran yang kecil, maka saham rawan men­gala­mi volatil­i­tas yang ting­gi dan perg­er­akan har­ga saham­nya sulit untuk diproyek­si. Pent­ing bagi investor yang ingin berinvestasi/berpartisipasi pada IPO perusa­haan untuk mem­pela­jari fun­da­men­tal dan prospek bisnis/industrinya untuk mencer­mati perusa­haan man­akah yang telah mapan untuk melakukan IPO dan ‘layak’ untuk diin­ves­tasikan agar tidak men­gala­mi kerugian.


Hap­py investing!


Dis­claimer: Anal­i­sis dan infor­masi yang terkan­dung dalam artikel ini men­gan­dung opi­ni yang bersi­fat sub­jek­tif. Kepu­tu­san dan hasil dari inves­tasi meru­pakan risiko dan tang­gung jawab dari mas­ing-mas­ing investor.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Market Update 14 Februari 2023

Market Research 13 Februari 2023: Indonesia Growth

Perekono­mi­an Indone­sia tum­buh 5,31% sep­a­n­jang tahun 2022. Ekspor men­gala­mi kenaikan sebe­sar 16,28% yang berkon­tribusi hing­ga 25% ter­hadap PDB, dan kon­sum­si berkon­tribusi hing­ga 52% ter­hadap PDB. Per­tum­buhan kon­sum­si rumah tang­ga belum kem­bali ke lev­el sebelum pan­de­mi COVID-19 kare­na angka pen­gang­gu­ran masih belum men­gala­mi per­baikan. Sehing­ga, kon­sum­si diproyek­sikan meningkat pada libur Lebaran dan per­si­a­pan tahun poli­tik. Kon­tribusi dari sek­tor man­u­fak­tur ter­hadap PDB men­gala­mi penu­runan sejak tahun 2020 hing­ga tahun 2022. Dein­dus­tri­al­isasi ini dap­at mem­pen­garuhi mul­ti­pli­er effect pada perekono­mi­an. Melalui reori­en­tasi ekspor dan berfokus pada negara non­tra­di­sion­al, perkem­ban­gan vari­asi pro­duk, mem­berikan insen­tif bagi indus­tri man­u­fak­tur, dan pem­bat­asan impor dap­at meningkatkan kon­tribusi man­u­fak­tur ter­hadap PDB Indone­sia. Berikut meru­pakan mar­ket insights dari domestik dan global:

Baca Selengkapnya
thumbnail
Gaya Hidup 14 Februari 2023

Positif Negatif dari Si Uang

Kas men­ja­di salah satu kom­po­nen yang berper­an pent­ing pada porto­fo­lio inves­tasi, baik dari sudut pan­dang investor prib­a­di maupun man­a­jer inves­tasi. Strate­gi pen­gelo­laan inves­tasi untuk men­cip­takan imbal hasil yang opti­mal berdasarkan risikonya, tidak lep­as dari pen­gelo­laan kas yang sesuai. Seper­ti pada tahun 2022, para investor dan man­a­jer inves­tasi yang cen­derung menghim­pun kas diband­ingkan meng­in­ves­tasikan­nya, kare­na pan­dan­gan pada tingginya volatil­i­tas dan keti­dak­pas­t­ian ekonomi.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 8 Februari 2023

Market Research 6 Februari 2023: Revised Growth Projection

IMF mere­visi per­tum­buhan ekono­mi glob­al pada tahun 2023 men­ja­di 2,9% dari sebelum­nya 2,7% berkat pem­bukaan ekono­mi Chi­na men­dorong pemuli­han ekono­mi glob­al. Selain berlan­jut­nya perang RUS-UKR, utang men­ja­di risiko tam­ba­han bagi negara-negara berkem­bang. Pada WEF (World Eco­nom­ic Forum) 2023, per­lam­bat­an ekono­mi yang lebih mod­er­at mem­bu­ka pelu­ang ter­jadinya soft land­ing. IMF mere­visi proyek­si per­tum­buhan ekono­mi Indone­sia men­ja­di 4,8%, dari yang sebelum­nya 5%. Sedan­gkan, UNCTAD (Unit­ed Nations Con­fer­ence on Trade and Devel­op­ment) mem­predik­si per­tum­buhan Indone­sia sebe­sar 5%. Pemer­in­tah Indone­sia tetap opti­mis untuk perekono­mi­an kuar­tal per­ta­ma dan kesta­bi­lan nilai tukar Rupi­ah berkat pen­cabu­tan PPKM dan indika­tor makroekono­mi yang mem­baik. Berikut meru­pakan mar­ket updates secara domestik maupun global:

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.