New Year, New Habit
Tahun baru, resolusi baru! Setiap awal tahun baru, agenda dan notes kita penuh dengan resolusi baru yang ditulis berulang kali namun biasa kita (saya) lupakan di pertengahan tahun.
Makan lebih sehat, menurunkan berat badan, lebih sering berolahraga.. Sepertinya list-nya terlihat tidak pernah habis dan tidak kunjung terselesaikan. Apa sih kurangnya? Di awal tahun motivasinya cukup besar, namun motivasi ini kempes di tengah jalan.
Sama seperti banyak hal lainnya yang membutuhkan pembiasaan rutinitas dan komitmen, semua tujuan–tujuan dan task yang kita buat dalam hidup banyak kita tinggalkan di tengah jalan. Kesibukan sehari-hari, timbulnya hal lain yang sifatnya lebih darurat, biasanya perlahan akan membuat kita melupakan resolusi yang telah kita ciptakan.
Saya juga sering melihat hal ini terjadi pada orang-orang yang bertekad untuk menabung dan berinvestasi. Kebiasaan menyisihkan dana di awal, biasanya dengan gigih dan semangat kita lakukan di awal kita membuat resolusi tersebut. Namun dengan seiring kembalinya aktivitas dan rutinitas hidup, banyak hal-hal yang membuat kita terdistraksi dari tujuan awal kita. Pengeluaran mendadak, sale tanggal kembar, dan godaan paylater adalah beberapa hal yang biasanya kita temui.
Lalu bagaimana cara paling efektif untuk melakukan hal ini? Painful at first, namun yang harus kita lakukan adalah memaksa diri kita sendiri untuk menjalani rutinitas. Ada anekdot, bahwa untuk menjadi master dalam suatu skill kita perlu 10.000 jam untuk mempelajarinya. Anggap saja kita dalam sehari itu menyisihkan Rp 25.000, maka dalam sebulan kita sudah menyisihkan Rp 750.000. Bayangkan berapa yang kita sisihkan dalam 10.000 hari, Rp 250.000.000! Mulailah dengan angka yang kecil.
Setelah mulai dengan angka yang kecil, pindahkan jumlah tersebut secara berkala ke reksa dana yang bisa memberikan kamu return lebih besar. Misalnya, setiap mencapai Rp 100.000, segera beli reksa dana agar kamu nggak tergoda untuk membelanjakan dana tersebut.
Kita juga bisa mengubah cara pandang kita dalam melihat uang. Rp 25.000 misalnya, mungkin setara dengan sebuah gelas boba. Namun Rp 175.000 yang kita sisihkan selama 7 hari, setara dengan makan siang menyenangkan untuk 2 orang. Rp 1.000.000 yang kita sisihkan selama sebulan dan satu minggu, setara dengan 1 gram emas. Rp 250.000.000 yang kita sisihkan selama 10.000 hari, setara dengan harga sebuah rumah di kawasan pinggiran luar Jakarta.
Tidak bisa dipungkiri juga, membangun kebiasaan menabung dan investasi juga lebih mudah jika kita berada dalam suatu komunitas yang berpandangan sama. Maka, nggak ada salahnya jika kita menjalankan inisiatif ini bersama teman-teman yang bisa bantu ingatkan kita, dan saling memotivasi jika kita sedang merasa jenuh dan malas.
Terkadang salah satu hal yang membuat kita meninggalkan resolusi kita adalah, rasa malas memulai kembali jika kita mengalami slip up sekali atau 2 kali. Kita biasanya langsung merasa ogah untuk membangun kembali habit tersebut, padahal sebagai manusia, kita seharusnya bisa memaafkan diri sendiri jika kita kelupaan atau tergelincir disana sini. Lebih baik gagal sekali lalu kita memulai kembali, daripada kita gagal dan tidak mulai lagi sama sekali. We’ve all been there!
Selamat tahun baru! Semoga tujuan finansialmu tahun ini tercapai semua ya!
Lihat Blog Lainnya
Moves Like Jagger
Dalam satu weekend di Amerika Serikat, saya sempatkan nonton dua konser. Jumat malam dan minggu malam. Norak abis memang.
Baca SelengkapnyaKisah Dua Sahabat
Berkat persistensi istri, akhirnya saya sempatkan nonton satu lagi K‑drama. Squid Game. Jujur, saya harus mengakui bahwa walaupun very dark dan twisted, Squid Game memang amat memikat. Kombinasi momen-momen yang aneh (kebanyakan in a good way), yang menegangkan, dan yang mengaduk-aduk perasaan, memaksa saya untuk berkontemplasi. Soal kehidupan.
Baca SelengkapnyaAsetku, Diapain Ya?
Kamu yang membaca artikel ini pasti merupakan seorang investor.
Baca Selengkapnya