Asetku, Diapain Ya?
Kamu yang membaca artikel ini pasti merupakan seorang investor.
Sebelum memulai, ijinkan saya berbagi sedikit jargon yang akan sering kamu baca di artikel ini.
Pertam: aset. Aset adalah seluruh harta kekayaan dan sumber daya yang dimiliki individu maupun perusahaan. Dalam hal ini, kita akan bicarakan aset dalam berinvestasi di pasar modal. Contoh aset: saham, obligasi, unit penyertaan dalam reksadana.
Kedua: portfolio investasi. Kalau teman-teman pekerja kreatif biasanya pakai istilah ini untuk menunjuk kumpulan hasil karyanya. Kalau di investasi, portfolio artinya sekumpulan investasi keuangan yang dimiliki seseorang atau institusi.
Mari kita mulai bahas pengelolaan aset.
Apapun aset yang kamu miliki, kumpulan aset investasi kamu bisa disebut sebagai Personal Investment Portfolio (portfolio investasi personal).
Bagaimana sih caranya menyusun portfolio investasi dengan benar?
Selain pengelompokkan berdasarkan jangka waktu investasi (investment timeframe) ‑yang pernah kita bahas sebelumnya- secara umum kita sebenarnya punya tujuan utama dalam pengelolaan investasi pribadi kita.
Tujuan utama kita adalah untuk memilih dan mengelola komposisi kelas aset dalam suatu portfolio untuk mencapai tujuan keuangan. Jadi, apapun itu investasi kita, tujuan kita adalah untuk mencapai suatu tujuan keuangan/hidup tertentu yang bisa kita raih dengan dana yang sudah kita kembangkan.
Pemilihannya bagaimana? Idenya sederhana aja sebenarnya. Kita mau milih investasi yang return-nya paling tinggi dengan tingkat risiko yang paling minim. Maximum gain, minimum risk!
Dalam prosesnya, semua pemilihan isi portfolio kita idealnya disesuaikan dengan modal, tujuan investasi, timeframe/jangka waktu investasi, dan profil risiko.
Kalo dianalogikan, ibaratnya kalo kita mau liburan, kita kan milih destinasi liburan dan naik pesawat yah untuk menuju kesana.
Pengelolaan portfolio investasi juga mirip seperti itu, tujuan keuangan kita ibarat destinasi pesawat, dan tugas kita sebagai pengelola maskapai untuk menentukan target optimal penumpang dan kargo tanpa membahayakan penumpang dan pesawat karena overload.
Lalu, kita juga harus menentukan gaya dan strategi investasi kita sesuai dengan profil risiko, fase hidup, dan tingkat pendapatan kita. Portfolio kita sederhana saja, yang penting sesuai dengan kebutuhan kita, dan jangan lupa juga ya untuk review secara berkala keseluruhan portfolio investasi kita agar tetap sesuai dengan goals hidup kita!
Lihat Blog Lainnya
Bisa Masuk, Gak Bisa Keluar?
Dari jaman SD, ada dua hal tentang keuangan yang selalu diajarkan oleh guru dan orang tua kita:
Baca SelengkapnyaInflasi: Diam Diam Gerus Uang
Siapa yang nggak pernah makan Indomie? Selain anak-anak yang tidak diperbolehkan makan Indomie oleh orang tuanya, saya rasa hampir semua orang Indonesia pernah makan mie instan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaReksa Dana, Buy or Bye?
Akhir-akhir ini banyak banget yang sering bertanya, “Baiknya beli reksa dana atau langsung main saham ya, Ci?”
Baca Selengkapnya