Inflasi Indonesia Melandai - Market Outlook 3 Oktober 2023
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:
1. Inflasi September 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada September 2023 terjadi inflasi sebesar 0.19% secara month to month. Sedangkan tingkat inflasi secara year on year turun menjadi 2.28% dari bulan sebelumnya.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang memiliki tingkat inflasi paling besar yaitu dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4.17%.
2. Target Penerimaan Pajak Meningkat
Pemerintah menargetkan penerimaan pajak tahun 2024 sebesar Rp1.988,9 triliun. Angka ini meningkat dari target penerimaan pajak tahun 2022 yang sebesar Rp1.718 triliun.
Pada 2024 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5.2%. Dirjen Pajak Kemenkeu Suryo Utomo mengungkapkan, jika dilihat secara teoritis pertumbuhan penerimaan terjadi karena adanya pertumbuhan ekonomi (PDB Juli 2023: 5.17%) dan tingkat inflasi yang masih terjaga (Inflasi September 2023: 2.28%).
Hal ini bisa berdampak positif bila pajak yang telah dikumpulkan dapat dimanfaatkan dengan baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
3. Literasi Keuangan dan Syariah Naik Dua Kali
Literasi ekonomi dan keuangan syariah ditargetkan dapat bertumbuh lebih dari dua kali lipat dalam beberapa waktu mendatang, dari 23.3% menjadi sebesar 50%.
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengungkapkan, eksistensi ekonomi serta keuangan syariah dipercaya mampu mendorongnya visi dan misi Indonesia Emas 2045.
Wapres Amin kembali mengingatkan bila kontribusi ekonomi dan keuangan syariah terhadap ekonomi nasional harus terus ditingkatkan untuk ke depannya.
Himbauan di atas dapat selaras dengan adanya pertumbuhan investor di Indonesia per Agustus 2023 sebesar 10.42 juta (Sumber: KSEI). Dengan adanya peningkatan dari jumlah investor yang positif, literasi ekonomi dan keuangan syariah dapat diterapkan secara efektif.
4. Rupiah Belum Bangkit
Pada Senin awal pekan (02/10), rupiah ditutup pada level Rp15.540 per dolar AS pada Rupiah mengalami pelemahan sebesar 70 poin atau 0.45% dari perdagangan sebelumnya.
Hal tersebut terjadi juga pada Mata uang di kawasan Asia yang terpantau bergerak di zona merah. Dolar Hong Kong melemah 0.02%, ringgit Malaysia 0.36%, dolar Singapura 0.23%, won Korea Selatan 0.29%, yen Jepang 0.22%, dan peso Filipina 0.36%
5. IHSG Melemah
Sepanjang perdagangan pada pekan lalu (25-29 September 2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 1.10% di level 6.939,89 dari 7.016,84 pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar Bursa juga terpantau turun sebesar 0.99% menjadi 10,288 triliun.
Pada Jumat lalu (29/9), Investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp762,97 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp5,24 triliun.
Pelemahan Rupiah dan IHSG terjadi karena adanya faktor kekhawatiran pasar terhadap kebijakan The Fed yang berencana menaikan tingkat suku bunganya kembali pada November 2023 dalam menekan inflasinya sebesar 2% (Inflasi US saat ini: 3.7%).
Namun, walaupun hingga saat ini ketidakpastian kondisi ekonomi secara global masih terjadi. Indonesia memiliki kekuatan fundamental yang cukup baik. Dengan adanya tingkat inflasi yang melandai, target penerimaan pajak serta PDB yang masih terus tumbuh dan terjaga, membuat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara jangka panjang masih positif.
Ini merupakan kesempatan kita untuk ikut mendukung dan berkontribusi dalam pertumbuhan tersebut. Salah satunya dengan cara berinvestasi.
Mulai investasi dari sekarang untuk mencapai tujuan finansial mu di masa depan. Namun sebelum berinvestasi, ada baiknya memiliki tujuan finansialnya terlebih dahulu dan sesuaikan dengan profil risiko investasi mu.
Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga menjadi pertimbangan kamu dalam berinvestasi. Disclaimer on ya!
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
WOW! Jumlah Investor Indonesia per Agustus 2023 Meningkat!
Halo teman Yamin! Penasaran gak sih soal perkembangan jumlah investor di Indonesia itu sudah berapa banyak? Apa jangan-jangan kamu juga merupakan salah satu orang yang berperan ikut dalam peningkatan jumlah investor di Indonesia. Mari kita ulas bersama!
Baca SelengkapnyaAntara Kepastian dan Ambiguitas
Sebagai pecinta novel misteri karya Agatha Christie, saya begitu bersemangat ketika akhirnya film terbaru yang diangkat dari novel beliau, yaitu A Haunting in Venice, terbit di layar lebar beberapa minggu belakangan. Tumbuh sedari kecil membaca buku-buku karya Agatha Christie, saya sangat bersemangat untuk akhirnya menonton kembali adaptasi filmnya.
Baca SelengkapnyaThe Fed dan Suku Bunga Indonesia - Market Outlook 25 September 2023
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:
Baca Selengkapnya