Krisis Utang AS

27 Februari 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Beri­ta bagus cen­derung men­ja­di sesu­atu yang lang­ka dan yang san­gat ditung­gu-tung­gu di ten­gah keti­dak­pas­t­ian perekono­mi­an pada tahun 2023, peri­s­ti­wa yang telah dira­mal sejak perten­ga­han tahun 2022. Den­gan inflasi yang mulai menu­run di berba­gai negara, bahkan Bank Indone­sia yang mulai mena­han kenaikan suku bun­ganya, mungkin perekono­mi­an di tahun 2023 tidak seser­am yang dira­mal, dap­at dikatakan pem­bukaan kem­bali perekono­mi­an Chi­na men­ja­di kon­trib­u­tor terbe­sar. Akan tetapi muncul beri­ta men­ge­nai tingginya tingkat utang AS yang telah menyen­tuh pla­fon­nya, yang dap­at mem­berikan sen­ti­men negatif ter­hadap perekono­mi­an di selu­ruh dunia.


Seba­gai per­mu­laan, pla­fon utang atau debt ceil­ing meru­pakan batasan legal untuk tingkat utang yang dap­at dimanfaatkan/ditanggung oleh pemer­in­tah AS. Pla­fon ini telah dit­er­ap­kan sejak tahun 1917 dan terus men­gala­mi kenaikan den­gan mem­per­tim­bangkan kon­disi ekono­mi dan kebu­tuhan pemer­in­tah. Keti­ka tingkat utang mele­wati pla­fon­nya, maka pemer­in­tah AS tidak dap­at melakukan pin­ja­man lagi, sehing­ga pemer­in­tah harus menaikkan pla­fon utangnya atau men­gu­ran­gi pen­gelu­aran­nya agar ter­hin­dar dari gagal bayar.


Trea­sury Depart­ment AS mela­porkan bah­wa tingkat utang AS dari tahun 2013–2022 men­gala­mi kenaikan hing­ga 86%. Saat ini utang AS adalah sebe­sar USD 31,4 tril­i­un den­gan rasio PDB ter­hadap utang adalah sebe­sar 124%. Rasio utang ter­hadap PDB umum digu­nakan seba­gai uku­ran kemam­puan negara dalam memenuhi kewa­jiban utangnya, sehing­ga AS pada dasarnya mem­bu­tuhkan tam­ba­han dana untuk memenuhi keku­ran­gan 24% terse­but. Secara nom­i­nal, utang AS san­gat­lah ting­gi. Mengutip dari Peter G. Peter­son Foun­da­tion, apa­bi­la utang ini ditang­gung secara rata oleh masyarakat AS, maka seti­ap war­ga per­lu mem­ba­yar hing­ga USD 94 ribu, setara den­gan IDR 1,4 mil­iar. Lalu, berba­gai per­tanyaan pun muncul men­ge­nai langkah yang akan dilakukan oleh pemer­in­tah AS dalam men­gatasi per­masala­han ini. Repub­li­cans dan Democ­rats di AS pun memi­li­ki pan­dan­gan yang berbe­da, yakni antara men­gu­ran­gi pen­gelu­aran (reduce the spend­ing), atau meningkatkan pla­fon utang (increase the ceil­ing) dalam meng­hadapi kon­disi terkini.



Kare­na tingginya tingkat utang, maka pemer­in­tah AS per­lu memi­lah kem­bali pen­gelu­aran mana yang pent­ing dan yang dap­at ditun­da. Selain itu, tingkat utang yang ting­gi juga dap­at mem­pen­garuhi keper­cayaan masyarakat ter­hadap pen­gelo­laan bud­get pemer­in­tah. Busi­ness con­fi­dence dan kon­sum­si rumah tang­ga akan ter­ham­bat, sehing­ga aktiv­i­tas ekono­mi pun akan melam­bat bersamaan den­gan pelema­han pada har­ga aset ter­ten­tu. Apa­bi­la AS men­gala­mi gagal bayar, maka per­ingkat utang AS akan menu­run secara sig­nifikan, imbal hasil dari US Trea­sury Bonds akan men­gala­mi kenaikan, ser­ta mem­pen­garuhi tingkat suku bun­ga AS dan negara lain­nya. Menu­rut Janet Yellen seba­gai Menteri Keuan­gan yang men­dampin­gi pemer­in­ta­han Joe Biden, gagal bayar AS dap­at menim­bulkan resesi di perekono­mi­an AS dan kri­sis finan­sial secara glob­al. Para analis mem­proyek­si gagal bayar dap­at ter­ja­di di bulan Juni apa­bi­la pla­fon utang tidak dinaikkan.


Secara his­toris, pla­fon utang AS telah dinaikkan sebanyak 45 kali sela­ma 40 tahun ter­akhir, dan efek negatif yang dirasakan oleh pasar modal (seper­ti saham) juga tidak berlang­sung lama. Apa­bi­la AS men­gala­mi gagal bayar, maka lebih besar dampak yang dirasakan dari aspek poli­tik ser­ta per­ingkat utangnya. Pada tahun 2011, sete­lah Kon­gres AS menaikkan pla­fon utang, Stan­dard & Poor’s menu­runk­an per­ingkat kred­it AS dari AAA men­ja­di AA+. Pada saat itu juga, aset berisiko seper­ti saham men­gala­mi penu­runan yang sig­nifikan. Dari sudut pan­dang investor AS, pakar inves­tasi beropi­ni bah­wa diver­si­fikasi men­ja­di salah satu langkah yang menarik untuk dilakukan. Diver­si­fikasi yang dimak­sud bukan diver­si­fikasi berdasarkan sek­tor, melainkan diver­si­fikasi ke aset berisiko di luar negara AS, salah sat­un­ya adalah emerg­ing markets.


Apa­bi­la Kon­gres menyetu­jui kenaikan pla­fon seper­ti kon­disi beber­a­pa tahun yang lalu, maka aset berisiko berde­nom­i­nasi USD di Ameri­ka akan men­gala­mi penu­runan. Sedan­gkan aset berisiko den­gan mata uang asing (dari per­spek­tif AS), akan menarik bagi investor. Oleh kare­na itu, dalam jang­ka pen­dek, ada poten­si ter­jadinya inflow pada pasar saham dan oblig­asi di emerg­ing mar­kets (ter­ma­suk Indone­sia) kare­na lebih menarik diband­ingkan devel­oped mar­kets. Per­lu digaris bawahi bah­wa ske­nario terse­but hanyalah kemu­ngk­i­nan yang dap­at ter­ja­di. Kare­na kon­disi debt ceil­ing ini bukan yang per­ta­ma kalinya (dan besar kemu­ngk­i­nan­nya untuk bukan men­ja­di yang ter­akhir kalinya), investor san­gat didorong untuk berin­ves­tasi den­gan time hori­zon (jang­ka wak­tu) inves­tasi yang pan­jang agar mem­i­ni­mal­isir sen­ti­men jang­ka pendek.


Dis­claimer: Anal­i­sis dan infor­masi yang terkan­dung dalam artikel ini men­gan­dung opi­ni yang bersi­fat sub­jek­tif. Kepu­tu­san dan hasil dari inves­tasi meru­pakan risiko dan tang­gung jawab dari mas­ing-mas­ing investor.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Market Update 21 Februari 2023

Market Research 20 Februari 2023: Holding Central Bank Rate

BI men­catat tingkat utang luar negeri Indone­sia per tahun 2022 adalah sebe­sar USD 396,84 mil­iar, telah men­gala­mi penu­runan ked­ua kalinya secara tahu­nan. Penu­runan pada tingkat utang ini dise­babkan oleh pen­da­p­atan negara yang men­gala­mi kenaikan seba­gai imbal hasil dari kenaikan har­ga komod­i­tas. Utang ter­hadap PDB negara anggota G7 yang men­gala­mi kenaikan sig­nifikan adalah Jepang, menyen­tuh rasio 250%. Diband­ingkan den­gan 6 negara lain­nya, kenaikan rasio masih relatif kecil. Berikut meru­pakan mar­ket updates secara domestik maupun global:

Baca Selengkapnya
thumbnail
Education 21 Februari 2023

Kala Pasar Modal Menggoda

Perusa­haan secara kese­har­i­an­nya mem­bu­tuhkan modal ker­ja untuk berop­erasi, dan terkadang melakukan kegiatan ekspan­si. Namun, aktiv­i­tas terse­but mem­bu­tuhkan biaya yang tidak sedik­it dan terkadang kas perusa­haan tidak men­cukupi kare­na ter­da­p­at kebu­tuhan lain­nya yang harus dipenuhi. Lalu, perusa­haan pun mem­per­tim­bangkan sum­ber pen­danaan yang sesuai agar kegiatan operasi dan ekspansinya dap­at berlang­sung den­gan lan­car sekali­gus mem­per­tim­bangkan kelang­sun­gan perusa­haan di jang­ka panjangnya.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 14 Februari 2023

Market Research 13 Februari 2023: Indonesia Growth

Perekono­mi­an Indone­sia tum­buh 5,31% sep­a­n­jang tahun 2022. Ekspor men­gala­mi kenaikan sebe­sar 16,28% yang berkon­tribusi hing­ga 25% ter­hadap PDB, dan kon­sum­si berkon­tribusi hing­ga 52% ter­hadap PDB. Per­tum­buhan kon­sum­si rumah tang­ga belum kem­bali ke lev­el sebelum pan­de­mi COVID-19 kare­na angka pen­gang­gu­ran masih belum men­gala­mi per­baikan. Sehing­ga, kon­sum­si diproyek­sikan meningkat pada libur Lebaran dan per­si­a­pan tahun poli­tik. Kon­tribusi dari sek­tor man­u­fak­tur ter­hadap PDB men­gala­mi penu­runan sejak tahun 2020 hing­ga tahun 2022. Dein­dus­tri­al­isasi ini dap­at mem­pen­garuhi mul­ti­pli­er effect pada perekono­mi­an. Melalui reori­en­tasi ekspor dan berfokus pada negara non­tra­di­sion­al, perkem­ban­gan vari­asi pro­duk, mem­berikan insen­tif bagi indus­tri man­u­fak­tur, dan pem­bat­asan impor dap­at meningkatkan kon­tribusi man­u­fak­tur ter­hadap PDB Indone­sia. Berikut meru­pakan mar­ket insights dari domestik dan global:

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +6212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.