Laris Manis! Aliran Dana ke Obligasi Indonesia Hingga 9 Triliun! — Market Outlook 3 April 2023

Hal­lo teman Yamin, kali ini kami memi­li­ki beber­a­pa update beri­ta yang bisa menam­bah ref­er­en­si kita. Yuk simak mar­ket out­look kita sekarang!

1. Ali­ran Modal Masuk ke Pasar Oblig­asi Indone­sia Ham­pir Rp9 Triliun!

Berdasar data dari Direk­torat Jen­der­al Pen­gelo­laan Pem­bi­ayaan dan Risiko (DJPPR), ter­ja­di cap­i­tal out­flow sep­a­n­jang hing­ga Rp8 tril­i­un sejak akhir Feb­ru­ari. Hal terse­but ter­ja­di sebelum SVB (Sil­i­con Val­ley Bank) kolaps pada 10 Maret yang lalu.

Cap­i­tal out­flow juga ter­catat sek­i­tar Rp7,6 tril­i­un pada Feb­ru­ari. Namun, arah angin berba­lik sejak SVB kolaps, hing­ga 27 Maret ter­ja­di inflow nyaris Rp9 tril­i­un. Den­gan demikian, sep­a­n­jang bulan ini hing­ga Senin lalu, ali­ran modal berba­lik masuk sek­i­tar Rp780 miliar.

Cap­i­tal Inflow: Masuknya sejum­lah dana dari luar negeri ke dalam suatu negara untuk tujuan investasi.

Cap­i­tal out­flow: Penana­man modal atau dana di luar negeri den­gan cara pem­be­lian aset dari luar negeri.

2. Per­tum­buhan Ekono­mi Indone­sia Bisa Men­ca­pai 5%

Dana Mon­eter Inter­na­sion­al (IMF) mem­proyek­sikan bah­wa per­tum­buhan ekono­mi Indone­sia pada tahun 2023 akan men­ca­pai 5%. Angka ini dire­visi dari sebelum­nya sebe­sar 4,8%.

IMF juga mengk­laim peruba­han proyek­si terse­but didorong oleh pemuli­han per­mintaan dalam negeri ser­ta perkem­ban­gan kin­er­ja ekspor yang kuat. Namun, proyek­si ini melam­bat jika diband­ingkan den­gan tahun sebelum­nya yang men­ca­pai 5,3%. IMF meng­in­for­masikan hal terse­but dikare­nakan adanya penge­tatan kebi­jakan ser­ta adanya nor­mal­isasi har­ga komod­i­tas yang sem­pat ting­gi di tahun lalu.

3. BI: Tingkat Inflasi Indone­sia akan Melandai

Pada Kamis (30/3), Bank Indone­sia (BI) mem­perki­rakan perg­er­akan tingkat inflasi Indone­sia di semes­ter ked­ua tahun ini berpoten­si melandai. Guber­nur Bank Indone­sia, Per­ry War­jiyo men­gungkap­kan tingkat inflasi di sete­lah bulan Sep­tem­ber akan turun di bawah 4%. 

4. Dampak Ekono­mi Indone­sia atas Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Indone­sia kehi­lan­gan poten­si dari nilai ekono­mi yang dap­at men­ca­pai Rp188 tril­i­un menyusul gagal­nya Indone­sia men­ja­di tuan rumah piala dunia U‑20, menu­rut peneli­ti dari Insti­tute for Devel­op­ment of Eco­nom­ics and Finance (Indef) Nailul Huda.

5. Per­for­ma Oblig­asi dan Sukuk Terus Bergeliat

Bur­sa Efek Indone­sia (BEI) men­catat, emisi oblig­asi dan sukuk terus bergeli­at sela­ma 2023. Hal ini berdasar data dari BEI, bah­wa total emisi oblig­asi dan sukuk yang sudah ter­catat sep­a­n­jang 2023 sebanyak 20 emisi dari 19 emiten seni­lai Rp25,43 triliun. 

6. Mantab! Rupi­ah Men­guat Tiga Pekan!

Pada perda­gan­gan Jumat (31/3), rupi­ah men­guat melawan dolar Ameri­ka Serikat (AS). Den­gan demikian rupi­ah suk­ses men­guat tiga pekan berun­tun dan menut­up kuar­tal I‑2023 di bawah Rp15.000/US$.

Rupi­ah menut­up perda­gan­gan Jumat (31/3) den­gan pen­guatan 51 poin atau 0.39% ke Rp14.996/US$. Dalam sepekan ter­catat men­guat lebih dari 1%. Semen­tara dalam tiga pekan, pen­guatan rupi­ah nyaris men­ca­pai 3%.

PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)

Sum­ber data: pasardana.id

Data terse­but meru­pakan infor­masi pen­dukung secara sta­tis­tik men­ge­nai per­for­ma ter­baik dari jenis rek­sa dana pasar uang, rek­sa dana pen­da­p­atan tetap, dan rek­sa dana saham dalam sem­i­ng­gu terakhir. 

Dis­claimer: Beri­ta di atas meru­pakan infor­masi terkait ekono­mi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.