Market Research 02 Desember 2022: Global Uncertainty
Ketidakpastian kondisi global masih menjadi isu panas pada saat ini, dengan berbagai faktor yang dapat berkontribusi dalam mendorong atau menghambat probabilitas resesi terjadi baik di Indonesia, negara berkembang, maupun negara maju. Berikut merupakan market updates secara domestik dan global.
Asumsi makroekonomi di Indonesia masih dapat berubah, sehingga pemerintah menyiapkan fiscal buffer (penyangga fiskal) sebagai antisipasi tantangan ekonomi, khususnya dapat digunakan untuk stimulus UMKM dan perlindungan sosial.
Kenaikan UMP (rata-rata sebesar 5%) dinilai rendah oleh kalangan buruh (yang mengharapkan kenaikan 10% hingga 13%), mendorong potensi terjadinya demonstrasi untuk menuntut kenaikan UMP yang lebih tinggi. Disisi lain, asosiasi pengusaha (yang mengusulkan kenaikan hanya sebesar 3%) bahkan telah mengajukan gugatan kepada Mahkamah Agung dan Pengadilan Tata Usaha Negara. Kenaikan UMP juga membebankan emiten yang sedang mengejar efisiensi/profitabilitas.
BEI siap meluncurkan Papan New Economy (Ekonomi Baru) pada tanggal 5 Desember 2022, papan yang berisikan perusahaan berkapitalisasi pasar sejajar dengan Papan Utama, namun memiliki catatan keuangan tertentu serta perusahaan yang berasal dari innovative company dan kemanfaatan sosial yang luas (teknologi, internet, biomedis, dan lainnya. Nantinya, papan ini dapat membedakan perusahaan yang berkapitalisasi pasar besar berdasarkan kinerjanya (contohnya seperti TLKM dan GOTO yang berbeda secara financial performance).
Industri manufaktur di Indonesia diharapkan dapat memenuhi standar industri hijau agar produk dapat diekspor dan memenuhi kebutuhan berkelanjutan. Praktik ini bertujuan untuk mencegah eksploitasi berlebih pada sumber daya alam.
Sustainability investment semakin marak di kalangan investor. Diharapkan juga terciptanya produk investasi reksa dana indeks dan ETF yang mengacu kepada Indeks LQ45 Low Carbon Leaders.
Pergerakan Rupiah (dan mata uang lainnya) masih terbatas dengan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed diatas ekspektasi pasar (50 bps). Dengan Europe Central Bank yang akan menaikkan suku bunga di pertemuan berikutnya, mata uang Euro berpotensi menguat relatif terhadap US Dollar. Prospek ekonomi Indonesia yang membaik juga dapat menarik aliran dana asing dan Rupiah akan mengalami penguatan.
Dengan inflasi yang sangat tinggi dan pelemahan pada pertumbuhan ekonomi, terdapat kemungkinan terjadinya stagflasi secara global yang memberikan dampak terhadap pertumbuhan aset berisiko. OECD tetap menghimbau bank sentral untuk teguh dalam melawan inflasi.
Masyarakat umum dan pekerja di China merasa jenuh dengan kebijakan zero-covid yang terlalu ketat, menyebabkan pabrik otomotif tutup hingga tuntutan penurunan Xi Jinping sebagai presiden. Karena pasar Asia cenderung terhubung satu dengan yang lain, adanya kebijakan di China juga berdampak kepada pasar Asia lainnya dan pergerakan harga komoditas Kondisi ini dapat menekan pertumbuhan PDB China. Goldman Sachs memprediksi zero covid policy akan diberhentikan pada Q2 2023.
Lihat Blog Lainnya
Market Research 26 November 2022: Akan Ada Apa di Ekonomi 2023?
Pada saat ini, terdapat kemungkinan terjadinya resesi di berbagai negara dengan tingginya tingkat inflasi, dan BI masih pada posisi untuk cenderung menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah:
Baca SelengkapnyaKeep The Investment Ball Rolling! Pesta Bola Dunia 2022 In Numbers
Did you know? Secara historikal, volume transaksi bursa global cenderung mengalami penurunan selama periode Pesta Bola Dunia. Bank Sentral Eropa pernah menerbitkan riset yang menyebutkan bahwa setiap suatu negara ikut serta dalam suatu pertandingan di Pesta Bola Dunia, rata-rata volume trading di negara tersebut akan turun sampai dengan 55% di Pesta Bola Dunia 2010. Di tahun 2014, penurunannya mencapai 48%.
Baca Selengkapnya