Realisasi Transfer Ke Daerah Tahun 2023 Capai Sebesar Ini - Market Outlook 12 Januari 2024
Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:
1. Ekonomi RI Tumbuh 5.2% pada 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh dikisaran 5% pada tahun 2023. Sementara pada 2024, beliau meyakini pertumbuhan ekonomi RI dapat mencapai sebesar 5.2%.
Hal ini sejalan dengan proyeksi beberapa lembaga internasional, seperti IMF yang memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5% pada 2023 dan 2024; World Bank memprediksi sebesar 5% pada 2023 dan 4.9% pada 2024; kemudian OECD memproyeksi sebesar 4.9% pada 2023 dan 5.2% pada 2024.
2. Inflasi Desember Tahun 2023 Rendah
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Desember 2023 sebesar 2.61%. Angka ini lebih rendah dari inflasi tahunan pada November 2023 yang sebesar 2.86%. Tekanan inflasi tahunan mulai mengalami penurunan pada Desember 2023.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menginformasikan, bila dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran dengan andil terbesar yaitu pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi sebesar 6.18% dan memberikan andil inflasi sebesar 1.6% terhadap inflasi Desember 2023.
Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah beras sebesar 0.53%, cabai merah sebesar 0.24%, rokok kretek filter 0.17%, cabai rawit sebesar 0.10%, dan bawang putih sebesar 0.08%.
3. Realisasi Transfer Ke Daerah Tahun 2023 Capai di Atas Rp800 Triliun
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah menyalurkan transfer ke daerah mencapai Rp881,3 triliun (108.2% dari Pagu APBN 2023 dan Perpres 75/2023) selama tahun 2023. Angka ini meningkat sebesar 8% dibandingkan pada tahun 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kenaikan realisasi transfer ke daerah ini terjadi karena dipengaruhi oleh kinerja pemerintah daerah, peningkatan alokasi DBH dan pembayaran kurang bayar dana bagi hasil (DBH) sampai dengan tahun 2022 dan peningkatan penyaluran dana alokasi khusus (DAK). Kemudian transfer ke daerah tahun 2023 realisasinya sangat tinggi yaitu sebesar Rp881,3 triliun, jauh lebih tinggi tahun sebelumnya sebesar Rp816,2 triliun.
Adapun pemanfaatan anggaran transfer ke daerah digunakan untuk tiga bidang. Pertama yaitu dalam bidang pendidikan untuk pembangunan 452 unit sekolah baru dan Revitalisasi sarpras di 13,5 ribu unit Satuan Pendidikan, Dana BOS untuk 43,8 juta siswa, BOP PAUD untuk 6,2 juta siswa dan Dana TPG untuk 1,1 juta guru PNS daerah dan PPPK di daerah.
Kedua yaitu dalam bidang kesehatan dalam pengadaan 27.854 unit obat vaksin dan pembangunan puskesmas di 56 kecamatan dan perniangunan atau rehab 15 RS Pratama, serta Dana BOK untuk 9.970 puskesmas.
Ketiga yaitu dalam bidang pekerjaan umum, antara lain penyelenggaraan 261.056 unit SPAM, Penanganan Jalan sepanjang 6.260km dan jembatan 775m, pembangunan jaringan irigasi 48,6 ribu.
4. Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.503 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada awal minggu Senin (8/1) pagi. Mata uang rupiah naik 13 poin atau sebesar 0.08% dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.
Mata uang Asia juga dominan menguat. Dolar Hong Kong naik 0.02%, dolar Singapura tumbuh 0.05%, rupee India tumbuh 0.08%, yen Jepang dan won Korea Selatan naik sebesar 0.13%, baht Thailand naik sebesar 0.17%, peso Filipina naik 0.21%, dan ringgit Malaysia meningkat sebesar 0.22%.
Di lain sisi, mata uang utama negara maju dibuka bervariasi perkasa. Euro Eropa naik sebesar 0.03%, franc Swiss turun sebesar 0.07%, dolar Australia mengalami penguatan sebesar 0.17%, dan dolar Kanada tumbuh sebesar 0.05%.
5. IHSG Sepekan “Perkasa”
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup positif. Selama sepekan (2-5 Januari 2024), indeks tersebut tumbuh sebesar 1.07% menjadi 7.350,619 dari 7.272,797 pada penutupan pekan lalu. Adapun level tertinggi indeks berada di level 7.403,57.
Terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham sebesar 29.83% menjadi 1.154.208 kali transaksi dari 888.989 kali transaksi pada sepekan lalu.
Kemudian selama sepekan, investor asing juga telah melakukan pembelian saham (net buy) mencapai Rp2,35 triliun di seluruh pasar.
6. Obligasi Menguat di Awal Tahun 2024
Indonesia Composite Bond Index (ICBI) atau Indeks acuan obligasi Indonesia lanjut mengalami penguatan pada penutupan perdagangan Kamis (11/1). Berdasar data dari Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup naik 0.17% atau 0,62 poin ke level 374,11.
Indeks obligasi tersebut melanjutkan penguatannya dari perdagangan sehari sebelumnya yang ditutup tumbuh sebesar 0.01% atau 0,05 poin pada 10 Januari 2024. Sebelumnya, indeks obligasi komposit sempat melemah dalam dua hari perdagangan beruntun dengan akumulasi penurunan sebesar 0.17% atau 0,62 poin pada 8-9 Januari 2024.
Sementara, bila dilihat pada pergerakan sepanjang bulan ini (month to date), pergerakan ICBI terpantau menurun sebesar 0.17%. Sepanjang tahun berjalan (year to date) hingga 11 Januari 2024, pergerakannya melemah sebesar 0.17% sementara secara tahunan (year on year) mengalami penguatan sebesar 7.69%.
Penguatan indeks acuan obligasi Indonesia pada perdagangan Kamis (11/1) tersebut juga sejalan dengan kenaikan kinerja indeks obligasi pemerintah dan korporasi.
7. Dampak Potensi The Fed Cut Rate di 2024
Memasuki awal tahun 2024 mungkin ada sebagian dari kamu yang telah mendengar atau membaca berita bahwa The Fed berencana memotong suku bunganya di tahun 2024. Bila The Fed menjalankan rencana tersebut, maka pihak BI juga berpotensi memangkas suku bunganya.
Ketika suku bunga turun, maka nilai obligasi meningkat. Karena antara suku bunga dan obligasi memiliki hubungan yang terbalik. Ini bisa jadi kesempatan yang bagus untuk kamu mempertimbangkan berinvestasi di reksa dana yang memiliki aset alokasi obligasi.
Salah satu produk reksa dana yang memiliki porsi aset alokasi obligasi/sukuk besar yaitu Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF). Dengan porsi alokasi terbesar pada Sukuk sebanyak 83.5%, membuat reksa dana SSBF memiliki potensi bertumbuh dan terdampak pada saat tingkat suku bunga dipangkas. SSBF memiliki pergerakan yang cenderung stabil dan risikonya cukup minim terhadap fluktuasi pasar. Selain itu, SSBF juga menjadi salah satu pilihan produk reksa dana dari Ci Jess nih!
Sucorinvest Sharia Balanced Fund telah menorehkan performa terbaik dalam 1 bulan terakhir sebesar 0.71%, kemudian dalam 3 bulan sebesar 2.03%, dan dalam 6 bulan sebesar 3.71% (11 Januari 2024).
Kemudian, kinerja secara year to date dari Sucorinvest Sharia Balanced Fund melebihi acuannya, dengan perbandingan SSBF: 7.5228% dan Acuannya (PIRC-S): -0.0625% (11 Januari 2024). Dengan adanya pertumbuhan positif dan kinerja yang stabil. Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF) bisa menjadi pertimbangan untuk menambah aset alokasi pada reksa dana di portofolio investasimu.
Berdasarkan beberapa informasi di atas, terdapat beberapa katalis positif yang menggambarkan bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia berpotensi makin membaik, seperti adanya proyeksi ekonomi RI yang tumbuh di atas 5.1%, tingkat inflasi yang rendah, realisasi transfer dana ke daerah besar, dan potensinya adanya pemangkasan suku bunga dari the Fed tahun 2024. Hal ini bisa berdampak positif bagi perjalanan investasi ke depan.
Nah, salah satu cara kita untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan ekonomi di Indonesia yaitu dengan berinvestasi. Ketika berinvestasi, kamu tidak hanya berkontribusi dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun juga dapat mencapai tujuan finansialmu di masa depan.
Sebelum berinvestasi, ada baiknya untuk menentukan dan memiliki tujuan finansialnya terlebih dahulu serta sesuaikan dengan profil risiko investasimu.
Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga jadi pertimbanganmu dalam berinvestasi. Disclaimer on ya!
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
Percaya atau Enggak Ini Harga Ras Anjing Termahal di Dunia!
Halo teman Yamin! Ada gak sebagian dari kamu yang suka memelihara anjing? Kamu pasti gak percaya berapa harga anjing-anjing ini! Beberapa ras anjing di dunia ini harganya bisa mencapai angka fantastis yang bahkan bisa membeli sebuah mobil mewah. Kalau kamu pikir semua anjing harganya murah dan terjangkau, kamu salah besar. Ada beberapa ras anjing yang hanya dimiliki oleh orang-orang kaya dan terkenal karena harganya yang selangit.
Baca SelengkapnyaBeli Reksa Dana Bisa Bawa Pulang iPhone 15 Pro dan iPad 9!
Halo teman Yamin! Manfaatkan Promo program "SayaKaya Suka Suka"! Dengan membeli reksa dana, kamu bisa berkesampatan untuk membawa pulang iPhone dan iPad lho!
Baca SelengkapnyaMending Satu Putaran atau Dua Putaran? Ini Dampaknya
Halo teman Yamin! Mungkin sebagian dari kalian yang membaca artikel ini pernah mengunjungi tempat hiburan. Di sana, kalian merasa senang sekali dan berencana untuk naik ke sebuah wahana yang bernama “komidi putar”.
Baca Selengkapnya