Wah! Pemerintah Berencana Ingin Mengurangi Kemiskinan Ekstrem — Market Outlook 5 Juni 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
1. AS “Lolos” dari Gagal Bayar
Pada Sabtu (3/6), Presiden Joe Biden akhirnya menandatangani undang-undang mengenai plafon utang pemerintah Amerika Serikat sebesar US$31,4 triliun. RUU tersebut setelah negosiasi intensif selama berminggu-minggu antara ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy dan Gedung Putih. Undang-undang ini bisa mencegah AS mengalami default atau gagal bayar pertama kalinya dengan hampir menyentuh ambang batas dalam dua hari.
2. Kemenkeu: Defisit APBN 2023 di Bawah 2.8%
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 akan berada di bawah 2.8% dari produk domestik bruto (PDB).
Sebagai informasi tambahan, hingga 30 April 2023 tercatat jumlah APBN mengalami surplus sebesar Rp234,7 triliun atau 1.12% terhadap PDB. Pendapatan negara mencapai Rp1.000,5 triliun atau 40.6% dari target APBN. Angka ini menunjukkan peningkatan pertumbuhan sebesar 17.3% dibandingkan April 2022 yang mencapai Rp853,2 triliun.
3. Pemerintah Ingin Mengurangi Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah berencana meningkatkan indeks Program Keluarga Harapan (PKH) dan Sembako pada tahun depan. Rencana ini merupakan salah satu usaha pemerintah dalam menurunkan jumlah penduduk miskin dan miskin ekstrem.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan, target penurunan kemiskinan ekstrem tahun 2022 sebesar 2,04, pada 2023 menjadi 1.04% dan menjadi 0% pada 2024. Febrio mengatakan, untuk menurunkan tingkat kemiskinan pemerintah tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai tetapi juga memberikan pekerjaan.
4. Mantab! Rupiah Menguat
Dalam sepekan terakhir, rupiah tertekan hingga menyentuh level Rp15.000/US$. Pada Senin (5/6), rupiah dibuka menguat 0.77% menjadi Rp14.870/US$. Penguatan rupiah terjadi meski masih terdapat sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
Beberapa persoalan yang memicu ketidakpastian adalah krisis perbankan yang melanda Amerika Serikat (AS) hingga ancaman kebangkrutan pemerintah AS.
Faktor domestik yang mendorong penguatan rupiah adalah ekspektasi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 yang tinggi di level 5.7%.
5. BEI: Auto Rejection Bawah Tahap 1 Mulai Diimplementasikan
Mulai Senin (5/6), Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengimplementasikan normalisasi atas kebijakan batasan persentase Auto Rejection Bawah tahap I sebesar 15%. Rencana untuk tahap II akan berlaku efektif pada 4 September 2023 mendatang.
Untuk tahap I, batasan ARB sebesar 15%. Sedangkan untuk tahap II, batasan ARB sebesar dengan nilai ARA yang berlaku. Untuk harga saham 50 sampai 200, batasan ARA dan ARB sebesar 35%, untuk harga saham 200 sampai 5000, batasan ARA dan ARB sebesar 25%, dan untuk harga saham di atas 5000, batasan ARA dan ARB sebesar 20%.
6. BPS: Inflasi Tahunan 4% Pada Mei 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi pada bulan ke bulan sebesar 0.09%. Tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 4% dan inflasi tahun kalender sebesar 1.10% pada Mei 2023. Bila dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, maka tingkat inflasi terbesar disebabkan oleh kelompok pengeluaran transportasi yaitu sebesar 10.62% dan ikut andil sebesar 1.29% terhadap inflasi umum.
Inflasi tertinggi terjadi di Timika dan Kota Baru yang masing-masing tingkat inflasinya sebesar 6.04%. Dari 90 kota yang dipantau oleh BPS, tercatat seluruh kota mengalami inflasi tahunan dengan 46 kota mengalami inflasi tahunan yang lebih tinggi dari inflasi nasional (4%).
PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)
Sumber data: pasardana.id
Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.
Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Lihat Blog Lainnya
5 Kesalahan Investor Reksa Dana, Pemula Wajib Tahu Nih!
Hallo teman Yamin, pernah mendengar gak pepatah dari, “guru terbaik itu salah satunya belajar dari pengalaman orang lain?”. Nah, bila kamu sering mendengar hal itu, artikel ini sangat tepat sekali untuk dibaca.
Baca SelengkapnyaKulik Reksa Dana: Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index
Hallo teman Yamin! Pada penasaran gak sih soal performa produk-produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya? Kali ini kita akan mengulik salah satu performa reksa dana dari Manajer Investasi Trimegah Asset Management.
Baca SelengkapnyaAS Gak Jadi Gagal Bayar? — Market Outlook 29 Mei 2023
Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:
Baca Selengkapnya