Reksa Dana, Buy or Bye?
Akhir-akhir ini banyak banget yang sering bertanya, “Baiknya beli reksa dana atau langsung main saham ya, Ci?”
Sebelum bisa menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita kenal lebih jauh yuk, apa sih reksa dana itu sebenarnya?
Reksa dana adalah wadah untuk mengumpulkan atau menghimpun dana dari masyarakat, di mana dananya akan diinvestasikan dan dikelola oleh manajer investasi profesional yang terdaftar di OJK. Nah, dalam memilih manajer investasi, pertama-tama tentu saja kita harus pastikan manajer investasinya terdaftar di OJK.
Yang kedua, reksa dana itu jenisnya banyak banget, dan bisa memenuhi kebutuhan berbeda juga! Secara garis besar ada empat jenis reksa dana berdasarkan mandat kelas asetnya. Ada reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana pasar uang.
Keempat reksa dana ini memiliki kegunaan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan investasi kita, karena kelas aset yang terkandung di dalam setiap reksa dana juga berbeda.
Misalnya untuk reksa dana saham, maka penempatan efek mayoritasnya diharuskan berada pada efek saham. Untuk reksa dana pendapatan tetap, maka penempatan efek mayoritasnya diharuskan berada pada efek obligasi. Untuk reksa dana pasar uang, maka penempatan efek mayoritasnya diharuskan berada pada efek pasar uang dan obligasi yang jatuh temponya di bawah 1 tahun. Sedangkan reksa dana campuran sifatnya lebih fleksibel, bisa menempatkan dananya pada ketiga efek di atas.
Menurut saya, reksa dana pasar uang cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko konservatif, baru memulai mencoba investasi, atau perlu kebutuhan likuiditas yang tinggi. Reksa dana pasar uang ini rata-rata cenderung memiliki risiko yang rendah dan bisa ditarik kapan saja tanpa harus mempengaruhi kinerjanya. Jadi ini cocok buat tempat kamu menaruh dana darurat, atau kebutuhan yang akan dipakai dalam jangka waktu dekat tertentu.
Reksa dana pendapatan tetap cocok untuk kamu yang ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang, namun dengan risiko yang relatif rendah dibandingkan reksa dana saham. Jenis reksa dana pendapatan tetap juga ada dua jenis, yaitu reksa dana pendapatan tetap yang menitikberatkan di government bonds/obligasi pemerintah dan reksa dana pendapatan tetap yang menitikberatkan di corporate bonds/obligasi korporasi. Nanti di blog selanjutnya kita akan bahas ini ya.
Selanjutnya, reksa dana saham. Nah, reksa dana saham ini cocok untuk kamu yang memiliki horizon investasi yang panjang, karena nature dari efek saham yang lebih optimal digunakan sebagai investasi jangka panjang.
Selanjutnya setelah mengetahui jenis reksa dana apa yang cocok untuk tujuan investasi kamu, kita akan bahas mengenai cara memilih reksa dana untuk diinvestasikan. Apa saja sih yang harus diperhatikan dan parameternya apa aja ya? Ditunggu ya blog berikutnya!
Lihat Blog Lainnya
Karunia Ketidaksempurnaan
Di satu WAG (Whatsapp Group) geng teman-teman eks bankir, ada yang nyeletuk bilang bahwa di era Covid ini, kita bukan cuma susah dan senang bersama, tapi juga bingung bersama.
Baca SelengkapnyaIt’s the Climb, Champ!
Rabu minggu lalu, saya sempatkan nonton acara IG Live. Kali ini topiknya bukan tentang investasi melainkan perbincangan seru seputar gowes oleh tiga orang istimewa: Oriana Titisari dari Sucor Asset Management, Adrianus Bias — bos riset Sucor Sekuritas, dan bintang tamunya John Boemihardjo.
Baca Selengkapnya